Happy reading !
Hari ini adalah hari ulang tahun Merin. Merin merasa sedikit sangat kesal karena Melvin tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Apakah Melvin lupa?pikirnya.
Merin berangkat ke sekolah dengan senyuman yang mengembang. Ia masuk ke kelasnya,namun sangat sepi. Sepi ini dalam artian diam,semua teman-temannya sedang fokus dengan kegiatannya masing-masing.
"Kok tumben sih sepi?"tanya Merin.
"Protes ae lu. Diem bisa gak?"ucap Risa.
Merin mengernyitkan dahinya,ini adalah kali pertama Risa berbicara dengan nada sinis kepadanya.
"Sal."
"Hm."
"Fanya,mereka semua kenapa sih?"tanya Merin.
"Lo bisa diem gak sih Rin? Gue itu badmood daritadi. Jangan nambahin bisa gak? Mereka lagi ngerjain tugas kemarin juga."ucap Fanya dengan sedikit menyentak Merin. Fanya menopang dagunya dan bermain dengan hpnya.
Seorang guru kimia yang berkacamata masuk ke dalam kelas Merin. Guru itu memberikan tugas dan menuliskannya di papan tulis.
"Merin,ayo kerjakan!"
Merin berjalan ke depan kelas dengan rasa ragu. Ia sedikit tidak paham dengan pelajaran kimia. Ia merutuki nasibnya yang harus mengerjakan soal kimia di papan tulis.
Merin menulis rumus-rumus yang ia tau hingga tangannya berhenti menulis. Merin mencoba untuk berpikir tentang langkah selanjutnya. Merin menuliskan kembali hingga menemukan hasilnya. Guru itu mengecek pekerjaan Merin satu persatu.
"Kenapa ini salah semua?"tanya guru itu.
"Saya lupa bu."ujar Merin dengan jujurnya.
"KENAPA BISA LUPA?KAMU GAK BELAJAR?KAMU TAU PELAJARAN SAYA ITU MENGHITUNG DAN MENGHAFAL?"bentak guru itu yang membuat Merin menundukkan kepalanya.
"KAMU PINTAR MATEMATIKA,TAPI KENAPA PELAJARAN SAYA TIDAK BISA?APAKAH KAMU TIDAK MENYUKAI PELAJARAN SAYA? OTAK ITU DIPAKAI, JANGAN DIANGGURIN."bentak guru itu lagi yang membuat mata Merin berkaca-kaca.
"Maaf bu."
"Saya bisa lo turunin nilai kamu biar gak naik kelas."
"Jangan bu!"ucap Merin yang mulai menitikkan air matanya.
"Kamu pikir saya bakalan luluh dengan tangisan kamu? Ini berlaku buat kalian ya,kalo kalian tidak mau belajar pelajaran saya silakan keluar saat jam pelajaran saya."ujar guru itu tegas.
Semua murid terdiam ketika sudah mendengar amarah dari guru kimia. Guru kimia ini memang sedikit killer,hingga tidak ada yang berani untuk melawannya.
"Tulis nama lengkap kamu. Saya akan mengecek nilai kamu dan menurunkan nilai kamu kalau seperti ini."ucap guru itu.
"Saya mohon jangan bu. Saya akan belajar lagi."ucap Merin yang sudah terisak di sela tangisannya.
Merin menangis terisak,ia tidak menyangka mendapat amukan dan bentakan seperti ini. Ia mengusap air matanya,namun air mata itu terus keluar.
"Kamu membuat saya kesal karena kamu sedang berulang tahun hari ini."ucap guru itu yang membuat Merin mendongakkan kepalanya.
"Happy birthday to you,happy birthday to you,happy birthday,happy birthday,happy birthday to you."nyanyi Melvin yang berada di depan kelas Merin dengan membawa kue ulang tahun yang cukup besar . Merin mengusap air matanya dan berjalan menghampiri Melvin dan kakaknya serta teman-temannya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
MERVIN ( COMPLETE )
Teen FictionAntara senja dan pelangi, siapa yang paling berpengaruh dalam kehidupan? "Senja selalu hadir setiap hari membawa warna jingganya yang tenang. Tidak seperti pelangi yang hadir hanya sesaat meskipun membawa banyak warna. Gue pikir lo kayak senja yang...