Happy reading !
Sehari setelah Merin mempersiapkan segalanya untuk ulang tahun Rara. Kini saatnya birthday party Rara tiba. Merin membongkar seluruh isi lemarinya untuk mencari pakaian yang cocok. Ia mengeluh,mengapa saat itu ia tidak membeli mini dress.
"Gue cewek,tapi kenapa isinya celana semua sih."gerutu Merin.
Pandangan Merin jatuh ke baju sabrina putih dengan celana jeans. Tidak ada lagi selain itu,maka ia akan mengenakannya.
"Gapapa deh. Daripada gue gak pake baju."ucap Merin masuk ke dalam kamar mandi.
Selepas ganti baju,ia memoles sedikit wajahnya dengan make up. Merin suka bermain dengan make up,tapi dirinya lagi-lagi merasa aneh.
"Suka make up tapi gak punya rok atau dress. Cewek macam apa gue ini."ujar Merin kepada dirinya sendiri yang berada di cermin.
Merin mengambil tasnya dan kado yang telah dibeli kemarin. Ia keluar dari kamarnya dan melihat Varo yang masih duduk menonton film.
"Kakak mau nganterin gue apa gak sih ?"ucap Merin.
"Mager gue."
"Yaudah Merin nyetir sendiri."ucap Merin mengambil kunci mobil di meja dekat Varo.
"Gue anter."ucap Varo mematikan TVnya dan meraih kuncinya di tangan Merin. Varo memperhatikan Merin rinci hingga keluar tawa dari mulut Varo.
"Mau ke pesta kok pake celana?"tanya Varo.
"Ih,Merin gak ada rok sama dress. Udah ah buruan."ucap Merin mendahului langkah Varo dan masuk ke dalam mobil.
"Kayak supir aja gue mah."ucap Varo yang baru masuk ke dalam mobil.
Hanya membutuhkan waktu 15 menit,Merin sampai di cafe outdoor. Ya,orangtua Melvin memilih party outdoor agar sedikit menyenangkan.
"Mau masuk ?"tanya Merin kepada Varo.
"Gue pulang aja. Ngantuk. Pulangnya lo suruh si Melvin aja nganterin."
"Iyaa. Makasih udah nganterin Merin. Hati-hati kakak."ucap Merin kemudian mencium pipi Varo sekilas lalu masuk ke dalam cafe.
Balon,kue,kado,hingga hiasan-hiasan yang lain sudah siap untuk menyambut kemeriahan ulangtahun Rara. Merin terkesima dengan desain cafe ini,sederhana tapi terkesan mewah.
"Merin."
"Eh kak Melvin. Rara mana?"
"Di belakang. Yuk."ucap Melvin menarik tangan Merin namun Merin masih diam di tempatnya. "Kenapa?"tanya Melvin.
"Malu kak. Pakaian aku beda."ucap Merin.
"Gak usah malu. Justru berani beda itu bagus."ucap Melvin menarik tangan Merin kembali menuju area outdoor.
Merin melihat Rara bersama mama Melvin. Lucu,ternyata baju yang diberikan waktu itu oleh Merin dipakai oleh Rara.
"Rara."panggil Merin.
"Kakak cantikk."teriak Rara menghampiri Merin. Merin meraih tubuh Rara dan menggendongnya.
"Kamu cantik banget sayang."puji Merin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MERVIN ( COMPLETE )
Teen FictionAntara senja dan pelangi, siapa yang paling berpengaruh dalam kehidupan? "Senja selalu hadir setiap hari membawa warna jingganya yang tenang. Tidak seperti pelangi yang hadir hanya sesaat meskipun membawa banyak warna. Gue pikir lo kayak senja yang...