Happy reading !
Merin sudah sepenuhnya sadar dari tidurnya yang cukup lama. Namun ia sedikit berbeda dari sebelumnya. Merin menjadi seseorang yang lebih pendiam. Melvin yakin,ada yang Merin sembunyikan darinya dan Varo. Melvin akan mencari tau sendiri.
"Rin,makan!"bujuk Fanya yang sedari tadi menyuruh Merin makan,tapi tidak gubris sama sekali.
"Sini Fan."ucap Melvin mengambil nampan makanan dari tangan Fanya. "Kamu harus makan. Kamu mau pulang kan?"
"Hm."
"Ayolah,sedikit aja. Kalo gak makan,aku yang kena hajar sama Varo."ujar Melvin menyuapkan sesendok nasi ke mulut Merin. Merin masih belum mau membuka mulutnya.
"Rin,makan dong. Hargain gue sama kak Melvin yang udah seminggu jagain lo disini dan belum masuk sekolah."ujar Fanya.
"Gak sekolah?"tanya Merin.
"Ma..maksud gue itu...."
"Gue mau besok kalian berdua sekolah. Apaan coba sampe segininya."
"Bogor Jakarta gak kayak rumah lo minimarket kali."jawab Fanya memutarkan bola matanya malas.
"Yaudah besok gue pulang."ucap Merin yang mengambil alih nampan makanan di tangan Melvin. Merin terlihat lapar,mungkin tadi ia gengsi.
Melvin dan Varo belum ingin menginterogasi kejadian yang menimpa Merin,karena kondisinya yang masih belum sangat baik. Untuk hari ini,mama Merin belum menjenguknya. Setiap hari mama Merin dan mama Melvin ke Bogor hanya untuk melihat putrinya.
Fanya merasa badmood hari ini,entah mengapa ia juga tidak tau. Ia menopang dagunya sembari membuka tutup hpnya dan diakhiri dengan bantingan pelan di meja.
"Lo ngapa deh?"tanya Melvin yang tadinya memainkan rambut Merin.
"Bt gue ih. Sebel banget."jawab Fanya.
"Tenang aja kak. Dia lagi periode. Wajar."
"ASSALAMUALAIKUM!!"
"Waalaikumsalam. Kalian? Tau kita disini darimana?"tanya Melvin. Kalian yang dimaksud Melvin adalah Hildan,Arkan,Dani dan Salsha.
"Dari tante Dinda yang cantik badai ulala."jawab Dani.
"Mak gue tuh. "tanya Merin.
"Merin,kangen."ucap Salsha memeluk Merin. Terlihat juga Merin membalas pelukan Salsha.
"Gue juga."jawab Merin.
Ketika semua sedang bercengkrama,berbeda dengan Hildan yang mencoba untuk meminta maaf kepada Fanya.
"Lo diem deh! Gak ngerti apa kalo gue lagi badmood?kalo badmood gue udah tahap akhir,jangan harap lo bisa liat dunia ini lagi."ucap Fanya,membuat semua teman-temannya menatap ke arahnya. "Kalian juga ngapain liatin gue? Mau gue makan?"sarkas Fanya.
"Ampun deh. Kok bisa-bisanya si Hildan suka sama cewek kayak lo. Hih."ucap Arkan. Apa maksud ucapan Arkan?Hildan menyukai Fanya? Benarkah?
"Cie Fanya pipinya merah."goda Salsha.
"Apaan sih. Enggak kok."

KAMU SEDANG MEMBACA
MERVIN ( COMPLETE )
Genç KurguAntara senja dan pelangi, siapa yang paling berpengaruh dalam kehidupan? "Senja selalu hadir setiap hari membawa warna jingganya yang tenang. Tidak seperti pelangi yang hadir hanya sesaat meskipun membawa banyak warna. Gue pikir lo kayak senja yang...