Happy reading !
Hari ini Melvin sedang ada kelas pagi di kampusnya. Ia terburu-buru berlari melewati koridor kampusnya karena bangun kesiangan.
Bruk
"Sorry."ucap Melvin pelan.
Melvin menabrak seorang cewek hingga semua buku yang dibawanya jatuh.
"Gapapa."ucap cewek itu mengambil bukunya yang tergeletak di lantai.
"Sini gue bantu."ucap Melvin.
"Makasih."
"Ok."jawab Melvin seraya berlari lebih cepat ke arah kelasnya. Untung saja dosennya belum datang,jadi ia tidak terkena hukuman.
"Ngomong-ngomong,cewek tadi siapa ya? Cantik juga."ujar Melvin pelan.
"Inget Merin woi."teriak Hildan tepat di depan telinga Melvin.
"Berisik. Gabisa gitu ga teriak? Merin kan gak disini."
"Kalo lo sampe naksir cewe lain. Gue aduin Merin dan gue pastiin gue gak bakal mau sahabatan sama lo."
"Gue setia."jawab Melvin.
Baru saja Melvin akan menaruh perasaannya kepada cewek tadi. Namun,ia teringat oleh Merin. Tidak,ia tidak boleh jatuh cinta lagi.
Materi pertama disampaikan oleh seorang dosen laki-laki paruh baya. Melvin masuk ke jurusan manajemen agar ia bisa mengelola perusahaan papanya dengan lebih baik. Entah kenapa sedari tadi pikiran Melvin selalu terbayang oleh sosok cewek yang ditabraknya tadi pagi.
"Ada yang ditanyakan?"tanya dosen.
Tidak ada satupun jawaban atau pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa yang ada di kelas itu.
"Cukup sampai sini materi kali ini. Ingat,besok jam kuliahnya siang. Karena pagi saya ada urusan."
"Siap pak."ucap semua mahasiswa seraya membubarkan diri.
Melvin mengajak Hildan ke kantin. Cewek tadi ada di kantin juga rupanya.
"Gue aja yang pesen."ucap Melvin.
"Tumben lo? Oh."ucap Hildan singkat setelah mengetahui arah pandangan Melvin.
Melvin ini cowok yang gampang sekali untuk jatuh cinta dalam diam. Ketika Melvin jatuh cinta kepada seseorang,jarang ia menunjukkannya.
Melvin berjalan ke arah kantin nomor 6. Di kampusnya ini fasilitasnya benar-benar banyak. Kantin saja tersedia hingga 10,kamar mandi di satu lantai ada 6,hingga basement yang cukup besar.
"Siomay 2 sama jus melon 2."ucap Melvin.
Melvin berada tepat di belakang cewek tadi. Ketika Melvin akan membayarnya,badannya bertubrukan dengan cewek tadi. Dengan sigapnya Melvin menahan tubuh cewek itu.
"Maaf gak liat."
"Oke."
"Lo cowok yang tadi pagi kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MERVIN ( COMPLETE )
Teen FictionAntara senja dan pelangi, siapa yang paling berpengaruh dalam kehidupan? "Senja selalu hadir setiap hari membawa warna jingganya yang tenang. Tidak seperti pelangi yang hadir hanya sesaat meskipun membawa banyak warna. Gue pikir lo kayak senja yang...