36. Back

2K 91 2
                                    

Happy reading !

Aktivitas telah dijalankan kembali sebagaimana mestinya. Merin sangat bersemangat hari ini,ia akan masuk sekolah kembali setelah seminggu beristirahat total.

Merin menjadi bahan pembicaraan teman-temannya,gayanya yang modis dan sesuai tren kekinian itu menjadi daya tarik para siswa tak terkecuali Dania dan teman-temannya.

Benar,Dania memiliki geng sendiri setelah ia memutuskan untuk tidak ingin berteman dengan Merin atau Fanya bahkan Salsa. Ia memberi nama gengnya D'Gurls. Gayanya pun juga tidak kalah modis,ia tidak ingin kalah dan tidak ingin tersaingi dengan siapapun. Tetapi,dengan masuknya Merin kembali ke sekolah,membuatnya sangat geram karena banyak yang membandingkannya dengan Merin.

"Shit. Gue gak mau kalah sama cewek sok kecantikan itu. Walaupun dia saudara gue,gue gak peduli."ucap Dania pelan namun terkesan sinis dan bisa didengar oleh Merin.

Merin memberhentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya.

"Dania,barusan lo bilang apa? Gue sok kecantikan? Ngaca please."ucap Merin.

"Gue emang cantik ya. Murni alami. Gak kayak lo yang suka plagiat."jawab Dania.

Merin menarik napasnya dan kembali melanjutkan langkahnya. Berdebat dengan Dania tidak akan ada habisnya,itu akan menguras emosinya saja.

Merin masuk ke dalam kelasnya,Risa dan Alen langsung memeluk Merin. Budi juga akan menghampiri mereka untuk ikut berpelukan namun ia mendapat tendangan di tulang keringnya dari Salsha.

"Apaan sih lo. Kan gue pengen pelukan."ucap Budi.

"Ngambil untung aja lo. Bukan muhrim."celetuk Fanya.

"Lagak lo bukan muhrim. Kemaren aja lo jalan sama kak Hildan tuh. Gandengan pula."ujar Budi yang langsung membuat Fanya terdiam. Itu memang benar,kemarin Fanya pergi ke mall dengan Hildan. Tapi bagaimana Budi tau?

"Tau darimana lo?ngaco!"ucap Fanya.

"Gue kemarin ada di mall yang sama. Lo nya aja gak liat gue. Padahal gue udah pasang gaya nyapa gue."curhat Budi.

"Garing banget sih lo. Duduk yuk duduk. Budi garing huuu."sorak Salsha.

Budi menatap Salsha sinis dan kembali ke bangkunya dengan melakukan sedikit kecupan jauh untuk Merin. Merin mengendikkan bahu geli karena sikap Budi.

Dania masuk ke dalam kelasnya dan duduk di bangkunya. Ia sedikit melirik Merin yang sedang bercanda bersama Fanya. Salsha memang duduk sebangku dengannya,namun mereka berdua tidak pernah mengobrol bahkan jarang.

"Selamat pagi anak-anak."

"Pagi bu."

"Baiklah,kita akan melanjutkan materi minggu lalu karena seminggu lagi kita akan menghadapi ujian."


"APA??"teriak semua murid kecuali Merin.

Merin sudah terbiasa dengan hal ini. Jangan ditanya apakah Merin ketinggalan banyak pelajaran atau tidak. Jawabannya adalah tidak. Merin menyalin dan memahami seluruh catatan yang diberikan oleh Salsha ketika ia berada di rumah.

MERVIN ( COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang