31. Karen (9 Tahun Lalu)

185 12 0
                                    

     Meski aku berusaha meyakinkan keempat anak bandel itu bahwa aku bisa pulang sendiri naik taxi, mereka teguh pendirian tidak mengijinkan. Belva bilang bahwa ini sudah malam, sangat berbahaya buatku untuk pulang sendirian. Aku bilang, mengapa mereka membiarkan ira pulang sendiri kalau begitu. Ezra menjawab karena Ira sudah punya suami, maka ada seseorang yang memantau perjalanannya. Kalau aku tidak ada. Lalu Faiz juga bilang akan sangat berbahaya kalau bidadari dari kahyangan pergi tanpa ditemani pengawal. Aku bilang bahwa aku bukan bidadari, maka aku tidak butuh pengawal. Lalu Faiz langsung menjawab, "Miss Karen bidadari bagi saya. Jadi Miss tidak boleh pergi sendirian."

     Yaa Allah... mereka ini benar-benar membuatku tidak tahu harus bagaimana. Dengan kekompakan mereka yang begitu solid, aku jadi terpaksa mengikuti perintah mereka untuk pulang dengan diantar oleh salah satu dari mereka karena aku kalah suara.

     Ezra menyuruh Akhtar untuk mengantarku pulang. Maka di sini lah aku sekarang. Di dalam mobil Akhtar. Pasrah menuruti perintah anak-anak bandel itu untuk pulang dengan kawalan salah satu dari mereka.

     Baru kali ini aku melihat Akhtar begitu riang. Dari tadi ia tersenyum sendiri sambil melihat ke jalan. Sedangkan aku masih kesal pada mereka karena hari ini mereka bukan hanya membuatku terkejut, tapi juga membuatku jadi pusat perhatian. Meski aku sangat berterima kasih pada mereka karena telah membuat reuniku berkesan, tetap saja aku tidak suka jadi pusat perhatian. Maka aku memutuskan untuk diam saja dan tidak memulai percakapan dengan Akhtar. Aku sengaja hanya memperhatikan jalan tanpa menoleh sedikit pun padanya.

     "Miss..." panggil Akhtar.

     Aku yang masih kesal memutuskan tetap diam dan tidak menoleh.

     "Miss marah, ya?" tanya Akhtar.

     Hadehh... sebenarnya aku masih kesal tapi aku juga tidak bisa mendiamkan Akhtar terus. Maka aku menjawab dengan langsung menanyakan mengapa mereka sampai melakukan hal gila seperti tadi di reuni.

     Aku terkejut karena Akhtar menjelaskan bahwa mereka melakukannya karena merasa tidak terima aku dihina Malika saat di toko buku. Lebih terkejut lagi karena ternyata yang menceritakan pada mereka adalah Farah. Aku tidak menyangka Farah melihat dan mendengar kejadian itu.

     Akhtar menjelaskan bahwa itu adalah idenya yang disetujui oleh semua sahabatnya dan Farah. Maka mereka mulai menyusun strategi untuk mewujudkan rencana balas dendam pada Malika saat reuni.

     Anak-anak bandel ini di satu sisi memang perlu dihukum karena membuatku malu setelah jadi pusat perhatian, tapi di satu sisi aku bisa menangkap ketulusan mereka. Maka aku hanya minta pada Akhtar untuk tidak melakukan hal semacam itu lagi. Kali ini aku akan memaafkan kebandelan mereka.

     Aku juga memperingatkan Akhtar untuk tidak sembarangan menggandeng tanganku lagi. Dan hal itu membuat Akhtar tiba-tiba bertanya mengapa aku tidak mau bersalaman pada yang bukan mahram.

     Aku akhirnya menjelaskan dengan logika agar dia lebih memahami alasanku dengan benar. Tapi pertanyaan Akhtar selanjutnya mulai membuatku curiga.

     "Ooo... Oke. Berarti saya harus nunggu kira-kira empat tahun lagi untuk bisa aman menggandeng tangan Miss Karen." ujar Akhtar mencurigakan.

     "Maksudmu?" tanyaku waspada.

     "Yaaa... bisa saja kan empat tahun lagi setelah lulus kuliah saya melamar Miss Karen." jawab Akhtar sambil terkekeh. Tapi aku menangkap sorot mata Akhtar yang menunjukkan bahwa dia sedang tidak bercanda.

     Aku kaget setengah mati mendengar kata-kata Akhtar. Meski dia terkekeh dan nampaknya hanya ingin menggoda, tetap saja kata-katanya sangat mengejutkan.

Karen dan AkhtarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang