Ombak pantai yang datang pergi menjadi pilihan Adam untuk dilihat petang itu. Angin - angin pantai yang terasa nyaman tidak mampu menembusi dan menyamankan hati milik Tengku Adam Hanafie.
Kejadian di sekolah amat mengganggu fikirannya. Di mana dia melepaskan kata - kata seperti itu kepada Damia.
" Apa yang aku buat ni betul ke ? " desis hati Adam.
Tetiba Adam teringatkan perjumpaan di antara dia dengan ayahndanya Tengku Ilham Huzairie di ruang tamu utama.
*Flashback*
" Kenapa ayahnda nak jumpa dengan anaknda ni ? Macam ada hal penting aje yang ayahnda nak cakap ? " tanya Adam.
Huzairie duduk bersandar sambil menyilangkan kakinya. Wajah kelihatan agak serious tika itu. Ruang tamu itu hanya menjadi tempat untuk Huzairie dan anak sulungnya sahaja. Tanpa ada pembantu mahupun sesiapa.
" Hmm baik lah. Memang ada perkara penting yang ayahnda nak cakapkan.."
Adam berdiam diri dan cuba fokus kepada ayahndanya..
" Mesti Adam pelik bukan ? Kenapa ayahnda hanya memanggil anaknda seorang sahaja tanpa adik - adik yang lain ? " kata Huzairie.
Adam mengangguk kecil.
" Begini , ini soal masa depan anakda.. "
" Masa depan anaknda ? Masa depan apa ? " tanya Adam pelik dengan kata - kata ayahndanya.
" Masih ingat waktu ketidak beradaan ayahnda dan jugak bonda tempoh hari ? "
Adam mengangguk untuk kesekian kalinya.
" Sebenarnya, ayahnda dan bonda pulang ke bandar untuk uruskan hal penjodohan Adam.." jelas Huzairie.
Adam tersentak hebat ! Apa uruskan hal penjodohan aku ? Apa semua ni ?!
" Apa yang ayahnda cakapkan ni ? Hal penjodohan ? Dengan siapa ? Anaknda tak pernah tahu pun ? " balas Adam.
" Ya memang anaknda tak pernah tahu pun. Ni semua keputusan ayahnda..Ayahnda dah jodohkan kamu dengan putri kawan ayahnda..Dia juga kerabat diraja macam kita.." kata Huzairie lagi tanpa memikirkan sikit pun tentang perasaan putranya ini.
" Apa ni ayahnda ? Adam tak pernah pun bagi apa - apa persetujuan. Adam tak nak dijodohkan. Teman hidup Adam , Adam sendiri yang akan tentukan.." kata Adam tanda protes. Tak , aku tak boleh dijodohkan. Aku dah ada seseorang yang istimewa di hati aku.
" Tidak sama sekali ! Ayahnda tak perlukan persetujuan dari Adam. Teman hidup Adam , biar ayahnda tentukan. Kenapa ? Adam dah ada pilihan sendiri ? Siapa ? Putri dari kerajaan yang mana ? Atau hanya rakyat biasa ? " kata Huzairie sinis.
Alahai memang semua yang dah dapat title ayah ni memang suka mengatur hidup anak - anak ke macam mana ?
Adam terus berdiri.
" Tak ! Adam takkan setuju ! Kenapa ? Kalau pilihan hati Adam rakyat biasa sekali pun ? Salah ke ? Ayahnda pun dijodohkan dengan bonda tapi bonda rakyat biasa jugakkan ? Kenapa Adam tak boleh ? " bidas Adam menegakkan hak nya.
Huzairie terdiam dibuatnya. Tak sangka yang sekarang Adam dah pandai bersuara. Kalau dulu dia tak banyak melawan. Dia hanya akan mengikuti kata - kata ayahndanya sahaja tapi tidak kali ni...
Setelah melihat Huzairie tidak memberikan apa - apa respon..Adam sudah tidak mampu bersabar lagi untuk menghadap ayahndanya tika itu , maka dia ingin berlalu..
" Ayahnda tetap dengan keputusan ayahnda..Cuti sekolah yang akan datang ni , Adam akan ditunangkan dan hujung tahun ni Adam akan dinikahkan dengan putri kawan ayanda.." kata Huzairie masih berkeras.

ANDA SEDANG MEMBACA
Smile Again Please ?
RomantikFirst author suggest kpd pembaca sebelum nak baca cerita ni a.k.a buku ke 2, baca terlebih dahulu buku cerita pertamanya yang bertajuk " Mr. Sweet Tu Aku Punya ! " ? Buku ini merupakan sambungan daripada buku cerita Mr. Sweet Tu Aku Punya ! Kisah...