Renjun menarik kedua ujung bibirnya, lalu ia mendongakkan kepalanya mencari sosok si pengirim.
Dia memang membalas pesan dari pengirim sticky note tersebut. Karena demi apapun, Renjun penasaran setengah mati dengan sosok si pengirim.
Senggolan dari Jeno membuat Renjun mengalihkan atensinya kepada anak laki-laki tersebut. Alisnya mengkerut bingung tatkala Jeno memberikan sebuah kotak bekal kepadanya.
"Buat gue?" Tanya Renjun yang dibales anggukkan oleh Jeno.
Diamatinya kotak bekal tersebut kemudian dia memandang wajah Jeno dengan bingung, "Dari siapa?"
Jeno menggedikkan bahunya, "Gak tau gue, tadi ada anak cowok kelas sebelah ngasih ini ke gue. Katanya titipan dari cewek gitu sih." Jelas Jeno panjang lebar.
Renjun nganggukkin kepalanya, kemudian dia membuka kotak bekal tersebut.
Secarik kertas jatuh ketika Renjun membuka tutupnya, membuat Renjun menundukkan badannya mencari selembar kertas yang jatuh tadi.
Dapat, tapi-- bukankah ini sticky note yang selalu Renjun terima akhir-akhir ini??
"Tumben lu bawa bekal Ren-," ucapan Jaemin terpotong tatkala melihat isi tampilan dari kotak makanan yang ada dihadapan Renjun saat ini.
"LOH KOK UNYU GINI SIH???" Jaemin nunjuk kotak bekal tersebut, kemudian dia menatap Renjun dengan penuh harap. "Minta ya?"
Renjun berdecak, kemudian dia mengambil tutup kotak bekal tersebut dan menutupnya. "Gak."
"Ih kok lo jadi pelit gini sih? Kan udah gue bilangin jangan keseringan main sama Haechan."
Haechan yang lagi dengerin Mark story telling pun mendelik kaget, "Lah bangsul, kenapa nama gue dibawa-bawa sih?!"
Jaemin meringis kecil kemudian dia mendongakkan kepalanya ketika Renjun berdiri dan memegang kotak bekal tadi, bersiap untuk pergi.
"Mau kemana lo?"
Renjun menolehkan kepalanya ke arah Jaemin, "Mau mengasingkan diri dari spesies tukang minta-minta."
"YHAAA ANJRITTTT."
KAMU SEDANG MEMBACA
Drippin | Huang Renjun (✓) [TELAH TERBIT]
Fanfiction[Versi Wattpad Belum Direvisi] Berawal dari sticky notes yang selalu ditemukan Renjun di setiap barang miliknya, termasuk minuman dan makanan ringan. Renjun tak bisa lagi membendung rasa ketertarikan untuk mencari tahu identitas si pengirim. "Jujur...