45 - Jenguk

8.1K 1.3K 26
                                    

Tok, tok, tok.

"(y/n), ada Renjun jenguk kamu."

Gue yang sebenernya males banget kalau harus ketemu Renjun, tapi kalau begini terus gue rasa gak selamanya gue terus-terusan menghindari dia.

"Suruh masuk aja ma." Jawab gue dengan suara serak.

Bunyi pintu terbuka membuat atensi gue terarahkan ke cowok yang masuk ke dalam kamar gue dengan tatapan khawatirnya.

"Kamu kenapa gak ngabarin aku kalau lagi sakit?" Renjun duduk dipinggiran kasur, tangannya terulur buat ngecek suhu badan gue di kening.

Gue cuma natep Renjun tanpa mau buka suara.

"Kamu marah sama aku?"

Gue gelengin kepala terus kembali memejamkan mata, gue tau Renjun masih menatap gue dengan wajah khawatirnya. Bahkan tangannya terulur buat mengelus pelan pipi kiri gue.

"Makan dulu ya, tadi kata mama kamu belum makan sama minum obat."

Gue masih diam gak mau jawab sama sekali, Renjun menghela napas panjang. Dia nyium kening gue terus bilang, "marahnya disimpen dulu ya? Kamu harus makan, gak kasian sama badan kamu?"

Karena omongan Renjun, akhirnya gue mengalah dan menuruti dia buat memakan makanan yang ia bawa tadi.

Dengan telaten Renjun menyuapi gue, dia terkekeh melihat gue yang dari tadi ogah-ogahan makan.

"Pacar aku kenapa sihh gemesin banget."

Renjun mengusap rambut gue dengan tatapan yang gak lepas dari gue.

"Kalo aku punya salah, aku minta maaf. Tolong kalau ada masalah sedikit pun ngomong sama aku, jangan diem-dieman kayak gini. Kalau terus-terusan kayak gini aku kan jadi gak tau letak kesalahanku kayak gimana, aku bukan cowok peka yang selalu tau kalo soal kode-kodean kayak gini."

Gue yang tadinya lagi nunduk langsung mendongak menatap Renjun, tepat di kedua bola matanya.

"Aku cuma takut aja." Lirih gue.

Tangan Renjun terulur merangkup kedua pipi gue, dia tiba-tiba mencium kening gue berkali-kali. Bikin gue memekik kesal.

"RENJUUUUUN UDAAAAAAAH."

"ADUHHH YANG, KAMU TUH GEMESIN BANGET SUMPAH KALO GA SAKIT UDAH AKU CIUM DARI TADI."

Drippin | Huang Renjun (✓) [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang