"Njun, pilih novel yang ini apa yang ini ya??" Renjun menatap kedua novel yang tengah gue pegang dan dengan santainya dia bilang, "Beli dua-duanya aja yang."
Gue merengut kesal, "Ih kan uang aku gak cukup kalau beli dua-duanya."
Renjun terkekeh pelan kemudian mengambil kedua novel yang gue pegang tadi, "Kan aku yang bayarin nanti, yang. Mau yang mana lagi?"
"Ih gak usah, aku mau beli pake uang aku aja." Gue mencoba buat ngambil novel tadi dari tangannya Renjun tapi dia berhasil menghindar.
"Gak papa yang. Aku lho jarang beliin kamu barang." Renjun mencubit pipi kanan gue, "Ayo pilih aja mana yang mau kamu beli lagi."
"Gak mau beli ini yang?" Renjun nunjuk novel yang best seller di atas rak.
Gue mengerjapkan mata, bingung. Mau iyain tapi gak enak soalnya kan dia yang beliin. Tanpa babibu Renjun ngambil novel tadi, "Beli aja ya yang? Kayaknya kamu kepengen deh."
"Ih sok tau! Enggak kok aku gak pengen." Tolak gue tapi Renjun cuma senyum.
"Gak papa ay--"
"Loh, (y/n) apa kabar?"
Tiba-tiba ada seseorang yang nepuk bahu gue, bikin gue membalikkan badan karena suaranya terdengar familiar di telinga gue.
"Eh kak Yuta! Kok baru muncul sih??" Seru gue kaget pas ada kak Yuta di samping kita berdua.
Kak Yuta nyengir, "Baru balik dari Jepang. Ini lagi liburan makanya balik ke sini."
Gue nganggukkin kepala mengerti, terus kak Yuta ngeliat jam di tangannya. "Eh kakak duluan ya, nanti kakak chat di line kalo udah sampe."
Kak Yuta mengusap pelan kepala gue kemudian pergi setelahnya. Gue cuma dadah-dadahin kak Yuta, setelah kak Yuta benar-benar gak kelihatan lagi gue langsung mengalihkan atensi gue ke Renjun yang sekarang cuma diam.
"Kenapa?" Tanya gue ke Renjun.
Renjun cuma bales, "Kenapa apanya?"
Gue menghela nafas, "Kenapa cuma diem?"
Renjun cuma menggedikkan bahunya kemudian ninggalin gue ke kasir. Gue cuma bisa menatap punggungnya dengan bingung.
Renjun kenapa sih???
KAMU SEDANG MEMBACA
Drippin | Huang Renjun (✓) [TELAH TERBIT]
Fanfiction[Versi Wattpad Belum Direvisi] Berawal dari sticky notes yang selalu ditemukan Renjun di setiap barang miliknya, termasuk minuman dan makanan ringan. Renjun tak bisa lagi membendung rasa ketertarikan untuk mencari tahu identitas si pengirim. "Jujur...