2.1 Rooftop

13.8K 2.3K 32
                                    

"Jadi kenapa kamu bisa kekunci didalam toilet terus baju kamu basah gitu?" Renjun kini menatap gue dengan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam kantong celana.

Gue hanya bisa menundukkan kepala kemudian menyenderkan badan gue di pembatas rooftop, "Janji dulu jangan marah sama orangnya."

Terdengar helaan nafas frustasi dari Renjun kemudian dia menarik gue kedalam pelukannya. "Aku gak bisa janji. Aku tanya sekali lagi, siapa yang bikin kamu kayak gini?"

Gue hanya bisa terdiam mengingat apa yang dilakukan oleh Shusua tadi. "Sepupu kamu."

"Sudah aku duga." Ucap Renjun yang kini melepaskan pelukannya dan menatap gue teduh.

"Lain kali kalo mau kemana-mana jangan sendirian."

"Tapi kan tadi aku terpaksa sendirian soalnya udah kebelet banget."

Renjun terkekeh kemudian dia mencubit kedua pipi gue, "Pinter banget yaa, kalo dibilangin ngelawan."

"Renjun ih aku kan gak ngelawan." Gue nyubitin pinggangnya Renjun tapi dia malah ketawa bikin gue salting.

Yaa bayangin dia kalo ketawa gantengnya malah nambah, gimana gak salting coba.

"Eh, ini kok pipinya merah." Renjun malah ngegoda gue bikin gue nyembunyiin muka gue.

"Udah ih jangan goda aku mulu."

Renjun mengacak gemas rambut gue, "Siapa suruh kamu lucu kek gini. Kan aku pengen nyulik kamu rasanya."

"Apaan sih." Seru gue yang dibales kekehan sama Renjun. "Renjun, aku takut."

Renjun tiba-tiba menatap gue intens, "Takut kenapa?"

Gue menggelengkan kepala, gue takut kalau Shusua dan temen-temennya bakal ngebully gue lebih parah dari ini.

Gue gak mau ada hal-hal yang enggak gue inginkan setelah ini, gue pengen hidup gue tenang. Tapi yang keluar dari mulut gue adalah, "Aku cuma takut."

Renjun tersenyum tipis kemudian dia kembali menarik gue ke dalam pelukannya, "Gak usah takut. Ada aku kok yang bakal ngejagain kamu kalau ada yang berniat mencelakai kamu."

Gue membalas pelukan Renjun, "Janji ya?"

Renjun menganggukkan kepalanya, "Iya janji."

Berkali-kali dia mencium puncak kepala gue membuat keraguan gue untuk mundur perlahan pudar. Seharusnya gue percaya sama Renjun.

Semoga kedepannya gak terjadi apa-apa sama gue dan hubungan kita.

Drippin | Huang Renjun (✓) [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang