40 - Jangan Khawatir

9.1K 1.9K 129
                                    

Masih dalam diamnya, (Y/n) sama sekali tidak ingin mengangkat wajahnya. Sedangkan Renjun dia masih setia menanti sang kekasih membuka mulutnya untuk menjelaskan apa yang telah terjadi tadi di sekolah.

Helaan nafas terdengar dari sang lelaki, "Jadi gimana, masih gak mau cerita??"

Gadis di depannya menatap Renjun takut-takut lalu kembali menundukkan wajahnya ketika melihat tatapan tajam yang dilayangkan oleh Renjun.

"Yang, kalo kamu gak ngomong aku marah ya."

Renjun mengangkat dagu sang kekasih agar dapat melihat bagaimana ekspresi gadisnya itu.

"Intinya mereka aku gak pantes buat kamu yang sempurna ini. Aku sama Shusua gak ada apa-apanya. Aku jelek sedangkan Shusua cantik. Shusua punya banyak kelebihan, sedangkan aku? Apa yang mau aku banggakan, gak ada. Ak--mphhh."

Dengan kesal Renjun menarik tekuk sang kekasih dan mencium bibirnya. Bukan ciuman yang penuh nafsu, Renjun melakukannya dengan sangat hati-hati.

Tangan (Y/n) yang awalnya mencengkram bahu Renjun karena demi apapun dia sangat terkejut atas perlakuan Renjun yang secara tiba-tiba menciumnya melonggarkan cengkramannya.

Untuk beberapa detik mereka menikmati ciuman yang mereka lakukan. Mata Renjun awalnya terpejam mulai terbuka dan menatap mata sang kekasih yang kini tengah memejamkan matanya.

Renjun menghentikan ciumannya dan sedikit menjauhkan wajahnya masih menatap lurus ke dalam mata sang gadis. "Aku gak perduli."

Sekali lagi Renjun mencium bibir kekasihnya dengan cepat. "Aku gak perduli soal apa yang mereka omongin tentang kamu. Lagi pula aku gak suka sama Shusua, aku cintanya sama kamu." Ucapnya seraya mengelus rambut sang gadis.

(Y/n) menatap Renjun, "Kenapa?"

Renjun tersenyum tulus kemudian doa menarik sang gadis hingga ada di atas pangkuannya dan memeluknya. "Cinta itu gak bisa dipaksakan bukan? Dari awal kamu cinta pertama aku. Dan aku gak suka Shusua. Jadi kamu gak usah khawatir soal apa yang mereka omongin. Aku ini milik kamu."

Perasaan (Y/n) melega ketika mendengar pernyataan dari Renjun dia memeluk Renjun dan menyembunyikan wajahnya di leher pria tersebut. Renjun tersenyum kemudian dia membalas pelukan gadisnya dan beberapa kali mencium puncak kepala sang gadis seraya bergumam terima kasih.













TOLONG MUSNAHKAN AKU SEKARANG JUGAAAAA AKU IYUH IYUH NGETIK GINIAN

aku tu bingung sama kalian. Ngevote sama komen aja jarang jadi aku bingung kalian suka apa engga sama fanfiksi ini:(

Drippin | Huang Renjun (✓) [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang