50 - Jam Kosong

7K 1.2K 15
                                    

Jam Istirahat telah berakhir. Gue dan temen-temen cewek gue langsung balik ke kelas. Tiba-tiba bahu gue langsung dirangkul, pas gue noleh ternyata Renjun.

"Kalian duluan aja, (y/n) mau gue culik dulu. Habis ini jamnya Ibu Hyuna kosong."

Tanpa mendengarkan ucapan dari temen-temen gue, Renjun langsung menarik gue menjauh dari temen-temen gue yang lain.

"Mau kemana sih????" Tanya gue menatap ke arah Renjun yang kini berjalan di samping gue.

Renjun noleh, terus dia nyengir. "Mau ke rooftop, hehe."

Gue menggelengkan kepala, lalu langsung menghentikan langkah gue dan menatap Renjun dengan heran. "Disana mau ngapain?"

Renjun ikutan berhenti terus natep gue, dia kemudian narik tangan gue buat lanjut jalan lagi. "Nyari angin, ayo mumpung Ibu Hyuna gak ngajar."

Gue cuma mengangguk pasrah pas tangan gue ditarik sama Renjun ke rooftop sekolah. Pas kita berdua sampai di rooftop, Renjun langsung ngunci pintunya dan kita berdua langsung menghirup udara.

"Kamu dapet kunci itu dari mana?" Tanya gue ke Renjun yang kini memunggungi gue seraya menatap ke arah lapangan sepak bola.

Dia menoleh ke gue sebentar, "dapet dari mana ga penting. Yang penting kita bisa bolos hehe."

"Loh, kata kamu Ibu Hyuna ga masuk?"

Renjun langsung nyengir, "maaf ya aku bohong."

Gue menatap Renjun dengan tatapan tidak percaya, "astaga ... Kamu bohongin anak-anak tadi???"

"Aduh yang, duduk dulu duduk." Renjun langsung narik gue ke sofa panjang yang ada di rooftop ini.

Pas kita gue udah duduk, Renjun langsung menidurkan kepalanya di atas paha gue. "Kamu ga mau tau apa, reaksi aku setelah liat kamu tadi di kasih kado sama Yoonbin??"

Gue menunduk menatap Renjun dengan tangan gue yang mengelus rambutnya. "Kenapa, cemburu nihhhh?"

"Iyalah." Renjun nyubit hidung gue gemas, "gila aja ya mereka, udah tau kamu udah punya pacar masih aja pengen di deketin."

Gue terkekeh mendengar apa yang Renjun ucapkan barusan. Dengan gemas gue membalas mencubit hidungnya, "gitu doang cemburu. Lagian kamu kan tau aku cintanya sama siapa."

Tiba-tiba Renjun menatap gue intens, tangannya menarik tekuk gue lalu mencium bibir gue sebentar. Masih dengan tatapannya yang teduh Renjun berucap.

"Kita saling percaya ya? Kalo ada apa-apa bilang, saling cerita biar satu sama lain tau. Jangan sampai hubungan kita rusak hanya karena masalah sepele."

Drippin | Huang Renjun (✓) [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang