60. Ujian Akhir

6.5K 1K 5
                                    

Minggu demi minggu telah berlalu. Sekarang anak-anak kelas 12 sedang menikmati masa-masa ujian nasional. Hari ini adalah hari kedua ujian dilaksanakan.

Perkara kepindahan gue ke Jepang, gue sudah berjuang mati-matian untuk menolaknya dan lebpih memilih menghabiskan masa-masa SMA gue di sini.

Setelah keluar dari ruang ujian gue langsung menghampiri Renjun yang ternyata sudah menyelesaikan ujiannya terlebih dahulu. Iya, gue sama dia ga satu kelas.

"Gimana ujiannya tadi?" Tanya Renjun pas udah duduk di sebelahnya Renjun.

Gue menghela nafas berat kemudian mengayunkan kaki gue, "susah bangeeeet. Mau nangis aja rasanya."

Renjun ketawa, dia mengacak rambut gue dengan gemas. "Sesulit itu ya??? Makanya kalo belajar itu fokus dong, masa tiap belajar bareng bukan buku yang diliat tapi malah muka aku."

"RENJUN IH!"

Gue menutup wajah gue malu, omongan Renjun memang benar adanya. Tapi gak setiap waktu gue memperhatikan Renjun. Dan karena gue lagi kena ampasnya, tiap gue liatin cowok gue itu pasti langsung ketahuan.

"Udah-udah, gapapa. Istirahat yang cukup ya hari ini, besok udah terakhir ujian loh."

Renjun mengelus rambut gue, membuat gue menatapnya dengan wajah cemberut. "Nanti temenin aku belajar lagi mau gak?"

Renjun menggelengkan kepalanya, "gak gak. Kamu kalo ada aku malah ga fokus belajarnya, mending belajar sendiri ya."

"Tapi kan,--"

Tangan gue langsung digenggam sama Renjun, lalu ia menarik gue buat berdiri dari posisi duduk tadi. "Ayo pulang, harinya mendung banget ini. Bentar lagi mau hujan kayaknya."

Gue menganggukkan kepala, padahal gue pengen belajar bareng tapi Renjun malah gamau☹️

Renjun langsung nganterin gue pulang ke rumah dengan selamat. Setelah gue melepaskan helm Renjun matiin motornya.

Dia ngodein gue buat deketan sama dia.

"Apasih??"

"Sini dulu."

Gue hanya mengangguk pasrah, pas gue udah deketan Renjun malah ngomong.

"Kurang deket."

"Ih kenapa sih?????"

Renjun terkekeh, "Makanya deketan lagi sini."

Gue menatap Renjun dengan kesal. Pas gue udah deket beneran dia malah nyium pipi kanan gue.

Terus dia nyengir, "semangat belajarnya sayang. Jangan cemberut gitu dong, nanti cantiknya ilang ketiup angin."

Drippin | Huang Renjun (✓) [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang