61. Liburan

6.4K 1K 29
                                    

Setelah ujian akhir berakhir, siswa siswi akan kembali dibingungkan dengan pilihan universitas mana yang akan mereka tuju selanjutnya. Begitu pula yang Renjun alami.

Ia cukup tau kalau (y/n) akan melanjutkan studinya ke Jepang. Sedangkan dirinya sendiri jelas akan melanjutkan studinya ke negeri China.

Tapi, ada satu hal yang membuat hatinya enggan berpisah dengan gadisnya. Rindu. Iya, dia takut kalah melawan rindu yang akan selalu datang padanya disetiap malam berlangsung.

Renjun belum siap untuk berpisah dengan sumber kebahagiaan serta semangatnya. Yang ingin ia lakukan kali ini adalah satu, menciptakan sebuah momen di mana hal ini akan selalu mereka kenang.

Jikalau bukan jodoh, setidaknya Renjun punya satu hal yang bisa dia kenang bukan?

"Jadi rencana lo habis ini apa lur?" Tanya Haechan.

Iya, sekarang anak-anak drimis minus Jisung sedang berkumpul di rumah Haechan. Renjun yang lagi rebahan di atas kasur Haechan menolehkan kepalanya, kemudian menggelengkan kepalanya bingung.

"Pusing gue, masa gue ikut kuliah di Jepang? Gila aja gue. Bahasa jepang aja gue taunya arigato sama ikeh kimochi doang."

"Si bangsat, ini lagi serius malah bercanda." Jeno yang berada di sebelah Renjun menepuk keras betisnya sehingga membuat Renjun meringis kesakitan.

Renjun menatap langit-langit kamar, dengan berbagai pikiran ia merenungkan nasib hubungannya kedepan bagaimana.













"Lo beneran mau pindah ke Jepang?" Tanya Jisung yang lagi rebahan di atas kasur.

Gue yang lagi mainin hp di meja belajar nganggukin kepala. "Hmm, gue kan dulu emang udah pernah bilang sama lo kalau pengen kuliah di Jepang."

Jisung mengalihkan atensinya ke gue. "Renjun gimana?"

Mendengar nama Renjun membuat senyum gue luntur, gue menggeleng lemah. "Gak tau," mata gue menatap ke bawah lalu mendongak membalas tatapan Jisung. "Kata Ningning dia bakal ngelanjutin pendidikannya ke China."

Dengan hati-hati Renjun bertanya, "terus kalian?"

Gue terkekeh, "ya kalau jodoh gak bakal kemana kali. Kalo Renjun mau lanjut ya gue mau LDRan, tapi kalau dia gak mau gue bisa apa?"

Jujur, ada rasa sakit di dalam hati gue ketika mengucapkan kalimat tadi. Gue sebenarnya ga rela harus berpisah dengan Renjun. Kalau ldr beda kota gue sebenarnya tidak masalah, tetapi ini beda negara. Gue bisa apa?

Drippin | Huang Renjun (✓) [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang