1.8 Bersyukur

14.4K 2.6K 86
                                    

Sesuai janji tadi pagi, Renjun beneran traktir anak-anak. Mereka semua pada ngedoain yang baik-baik. Hilih, giliran ditraktir kayak gini coba pas enggak ditraktir pasti auto ngedoain putus.

Gue yang lagi duduk disamping Renjun langsung kaget pas liat Shusua dan kawan-kawannya jalan ke arah tempat kita duduk.

"Kenapa?" Tanya Renjun yang ternyata sadar sama keterkejutan gue.

Gue langsung nunjuk pake dagu ke arah mereka, Renjun sama sekali gak terkejut bikin gue berdecak kesal.

"Gak usah diperduliin, dia suka caper." Ucap Renjun yang malah mainin game di hp gue.

Haechan yang melihat gue sama Renjun tadi sekarang malah menatap gue bingung dengan mulut yang penuh dengan makanan, "Kenapha whoy??"

"Ih jorok! Itu makanan lo muncrat anjir!!" Seru Jaemin yang duduk tepat disampingnya Haechan.

Gue meringis kemudian menggelengkan kepala gue, "Gak papa kok."

Pas banget Shusua dan kawan-kawan tiba di meja kita, "Boleh gabung gak?"

Shusua menatap Renjun penuh harap akan tetapi Renjun hanya diam tanpa berniat menjawab pertanyaannya.

Gue yang sebelumnya sempat menoleh ke arah Renjun langsung menganggukkan kepala, "Boleh kok."

Shusua tersenyum senang kemudian dia langsung duduk di sebelah Renjun bikin dia mendelik kaget.

"Ngapain duduk di sebelah gue?" Tanya Renjun yang bikin Shusua mengerucutkan bibirnya.

"Ya kan gue pengen di sebelah lo."

Renjun mendengus kemudian dia menarik kursinya mendekat ke gue. Gue cuma bisa menggelengkan kepala maklum lalu melanjutkan acara makan gue.

Dari tadi Shuhua berusaha mengajak ngobrol Renjun, sedangkan temen-temennya asik bercanda bersama Haechan dan yang lain.

Tiba-tiba Renjun berdiri membuat semua orang termasuk gue mendongak menatap dia bingung.

"Gue sama (y/n) balik duluan ya. Urusan makannya udah gue bayar." Ucap Renjun kemudian menarik tangan gue menjauh dari mereka.

Gue menatap Renjun bingung, "kok balik duluan sih?"

Renjun balas menatap gue, lalu dia mengacak gemas surai rambut gue. "Gue gak mau bikin lo cemburu gara-gara Shusua gabung."

Gue memiringkan kepala bingung, "Cemburu? Kenapa gue harus cemburu, dia kan sepupu lo."

Renjun tersenyum tipis, "Dia sebenernya suka sama gue."

Satu hal yang gue syukuri sekarang. Renjun yang selalu menjaga perasaan gue.

Drippin | Huang Renjun (✓) [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang