"Jadi ini tuh dikali------"
"Eh, (Y/n) liat gue dong."
Jisung menempelkan sticky note di seluruh wajahnya dan meniup-niupkan sticky note tersebut sehingga membuat sebagian yang menempel diwajahnya jatuh dan membuat sepupunya tertawa terpingkal-pingkal karena ekspresi dari lelaki tersebut.
Renjun hanya bisa menghela nafas, dia akhirnya hanya bisa menonton kelakuan absurd Jisung. Sedikit menyesal karena mengijinkannya ikut belajar kelompok bersama.
Akhirnya dia menutup buku fisika yang ada dihadapannya dan menatap (Y/n) yang sedang menghapus air di ujung matanya karena tertawa.
Kedua ujung sudut bibir Renjun tertarik ke atas, hal terfavorit yang ada didalam gadisnya itu adalah senyuman serta tawanya.
Renjun seakan tidak ingin jika tawa dan senyuman itu terganti menjadi kesedihan, dan dia berharap kedepannya dia dapat menjadi alasan gadis tersebut untuk tersenyum dan tertawa.
Dering ponsel Jisung yang ada di atas meja membuat atensi ketiga remaja tersebut teralihkan.
"Eh bentar," Jisung mengecek ponselnya kemudian dia menatap (Y/n) dan Renjun secara bergantian. "Yah, gue disuruh kumpul nih sama anak-anak yang lain."
Renjun menganggukkan kepalanya paham, "Ya udah gak papa kok Sung. Lu kumpulan aja biar gue sama (Y/n) yang belajar." Selain itu dia ingin mengenyahkan makhluk jomblo yang suka mengganggu orang pacaran seperti Jisung ini.
"Ya sudah," Jisung berdiri dan mengambil tasnya yang tergeletak di atas meja cafe. "Gue balik ya. Lu jangan ngerepotin si Renjun, kasian ntar." Ucap Jisung seraya mengelus puncak kepala sepupunya itu.
(Y/n) menganggukkan kepalanya, kemudian dia melambaikan tangannya ketika Jisung pergi meninggalkan mereka berdua di dalam cafe.
Helaan nafas lega dari Renjun membuat gadis tersebut mengalihkan atensinya. "Kenapa yang?"
Renjun menggelengkan kepalanya kemudian dia nyengir, "Akhirnya pengganggunya pergi juga." Lalu dia menepuk-nepuk kursi kosong di sebelahnya, "Pindah kesini. Biar enak ngajarinnya."
Maksudnya, biar enak modusinnya.
(Y/n) menganggukkan kepalanya kemudian dia berpindah tempat duduk, yang awalnya ada di hadapan Renjun menjadi disebelahnya.
Setelah itu Renjun mulai menerangkan materi fisika mereka dari a sampai z. "Paham?" Tanyanya seraya menyelipkan rambut (Y/n) disamping telinga.
Gadis itu menggelengkan kepalanya lucu, "Gaaa pahaaam.... Kenapa sih harus ada pelajaran fisika." Rengeknya sehingga membuat Renjun gemas.
"Makanya belajar sayang. Nanti aku ajarin kalau ada yang gak paham lagi." Renjun mencubit hidung gadisnya dengan gemas. Gak sadar apa ya, remaja-remaja lain yang ada didalam cafe itu memperhatikan mereka berdua dengan tatapan iri.
Namanya juga orang pacaran, dunia berasa milik berdua ya. Yang lain cuma ngekos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drippin | Huang Renjun (✓) [TELAH TERBIT]
Hayran Kurgu[Versi Wattpad Belum Direvisi] Berawal dari sticky notes yang selalu ditemukan Renjun di setiap barang miliknya, termasuk minuman dan makanan ringan. Renjun tak bisa lagi membendung rasa ketertarikan untuk mencari tahu identitas si pengirim. "Jujur...