Hari kelulusan pun dimulai. Semua siswa siswi kelas 12 berkumpul di aula sekolah. Banyak dari mereka yang gugup dengan hasil kelulusan mereka.
Tidak terkecuali muda-mudi yang kini berkumpul di pojok aula dengan wajah tegang khas mereka.
"Lur, kalau gue kaga lulus gimana??"
Jaemin menatap Haechan, "ya salah elu. Mungkin itu emang udah takdir lo buat jadi siswa abadi di sekolah kita."
"Jancok."
"Heh, kasar banget tu mulut."
Gue menatap Haechan dengan tajam, sedangkan Haechan meringis balas menatap gue.
Renjun dan Jisung yang baru saja datang dari kantin langsung bergabung bersama kami. Mereka berdua langsung duduk, Jisung duduk di sebelah Hina sedangkan Renjun duduk di sebelah gue.
"Masih lama ya?" Tanya Renjun.
Yang lain menganggukkan kepalanya, termasuk gue. "Tapi, kayaknya bentar lagi rapat gurunya selesai dan langsung diumumin deh."
"Gilaaaaaa, ga nyangka ya kita lulus bareng." Seru Herin, dia memeluk gue dan juga Ningning.
Gue mengusap air mata, "iyaaaaa.... Seneng banget, akhirnya perjuangan kita selama ini gaa sia-sia. Kita bisa lulus bareng-bareng."
Herin dan Ningning pun menganggukkan kepalanya, mengiyakan ucapan gue. Tiba-tiba Renjun datang dengan senyum cerahnya, dia narik badan gue langsung ke pelukannya.
Siswa siswi yang masih ada di dalam aula berteriak histeris dengan apa yang mereka lihat. Gue yang malu hanya bisa menyembunyikan wajah gue di dadanya.
Untung saja guru-guru sudah pergi meninggalkan aula sekolah.
"Selamat ya, kamu hebat bisa dapet ranking setinggi itu." Renjun mengusap puncak kepala gue.
Gue nyengir terus melepaskan pelukan Renjun, "kamu juga hebat banyak banget prestasi yang kamu raih."
"LUR AYO PARTY DI BURGER KING!!!" Seru Haechan.
Jisung yang berada tak jauh dari Renjun dan gue menyahuti. "Udah, nanti aja lo berdua pacarannya. Kumpul-kumpul dulu sama anak-anak buat ngerayain kelulusan kita."
Akhirnya gue, Renjun dan yang lain pun langsung membereskan semua barang-barang milik kita dan pergi ke parkiran sekolah.
Ditengah perjalanan menuju parkiran sekolah, Renjun tiba-tiba menahan lengan gue.
"Lur, lo pada duluan aja ke sananya. Gue sama (y/n) ada urusan sebentar."
Jaemin yang masih berada di dekat kita berdua pun membalikkan badannya. "Ahsiyaaaap... Ntar gue kasih tau ke anak-anak."
Setelah itu, Jaemin langsung berlari menyusul Jisung dan anak-anak lainnya yang sudah jalan mendahului kita menuju ke parkiran.
Gue menoleh menatap Renjun yang kini terdiam. Kemudian dia balas menatap mata gue dengan tatapan yang gak bisa gue tebak sama sekali.
"Kamu kenapa???"
KAMU SEDANG MEMBACA
Drippin | Huang Renjun (✓) [TELAH TERBIT]
Fanfiction[Versi Wattpad Belum Direvisi] Berawal dari sticky notes yang selalu ditemukan Renjun di setiap barang miliknya, termasuk minuman dan makanan ringan. Renjun tak bisa lagi membendung rasa ketertarikan untuk mencari tahu identitas si pengirim. "Jujur...