Gue yang baru sampai kelas tiba-tiba ngerasa pengen buang air kecil. Setelah meletakkan tas di bangku gue lalu langsung pergi ke toilet.
Pas urusan kamar mandi gue selesai gue langsung megang gagang pintu dan nyoba membuka pintu toilet tapi gagal. Gue nyoba berkali-kali tapi gak bisa kayaknya gue dikunci dari luar yang bikin gue panik.
"Tolong.... Siapa pun yang ada di luar tolong bantu gue kekunci didalem." Seru gue sambil nyoba berkali-kali buat buka pintu.
Gak lama gue ngedenger beberapa suara anak cewek ketawa, langkah kakinya terhenti ketika sampai di depan pintu.
"Gue enek sama lo. Gak usah sok cantik, mentang-mentang si Renjun jadiin lo pacar bukan berarti dia sayang sama lo! Bisa jadi dia cuma penasaran." Seru seorang gadis lalu tak lama dia terkekeh bersama teman-temannya.
Tunggu. Bukannya ini suara Shusua? Kenapa?
"Lempar aja langsung." Ucap salah satu di antara mereka bertiga.
"Ide bagus." Gak lama setelah sahutan itu air yang mereka lempar dari luar langsung mengenai seragam gue.
"Akhhhh.... Baju gue!" Gue hanya bisa menatap dengan pasrah ke baju gue yang basah.
"Gue harap lo ngaca abis ini. Lo itu gak ada apa-apanya dibandingkan sama gue."
Gak berapa lama mereka bertiga pergi. Gue hanya bisa duduk diatas toilet dengan tangan memeluk tubuh gue sendiri seraya menunduk. Gue salah apa?
"Som, lu liat (y/n) gak?" Tanya Renjun ketika ia menyadari kekasihnya belum hadir di dalam kelas.
Somi yang tadinya sedang membenarkan poninya langsung menoleh ke arah Renjun, "Lah gue kira dia bareng sama lu Ren."
Renjun menyerngit bingung, kemudian dia menatap curiga kearah tas gadisnya dan berpikir kalau (y/n) pasti ada kenapa-napa.
Tapi dia berharap dapat menemukannya dan dia mengharapkan agar gadisnya itu tidak kenapa-napa.
Dengan tergesa-gesa Renjun keluar kelas padahal pak Jongin baru masuk kelas.
Pak Jongin langsung melotot ke arah Renjun yang lari melewatinya. "Heh arep neng ndi cah?!!!"
"Toilet pak!! Kebelet!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Drippin | Huang Renjun (✓) [TELAH TERBIT]
Fanfiction[Versi Wattpad Belum Direvisi] Berawal dari sticky notes yang selalu ditemukan Renjun di setiap barang miliknya, termasuk minuman dan makanan ringan. Renjun tak bisa lagi membendung rasa ketertarikan untuk mencari tahu identitas si pengirim. "Jujur...