57. Heboh

7.3K 1.1K 20
                                    

Kalian tuh sebenernya mau sampai berapa chapter sihhhh??????




Setelah kejadian di pesta Lucy, temen-temen kelas gue pada kepo terus nanyain gue gimana dan kenapa. Gue sampai pusing sendiri mau ngasih taunya kayak gimana.

Sebagian besar dari mereka pada kesel sama Lucy, ada juga yang kesal dengan Shusua dan Nakyung.

Yangyang dan Haechan, baru balik dari kelas sebelah, kelasnya Lucy Shusua dan ternyata satu kelas juga dengan Nakyung. Astaga, kenapa gue baru tahu ya Tuhan.

"Jadi gitu, katanya anak-anak kelas sebelah mereka bertiga di skorsing sama BK terus ada yang bilang Shusua sama Nakyung mau di keluarin sama sekolah."

Gue memiringkan kepala, "kok bisa????? Emang pihak sekolah tau dari mana kejadian kemarin?"

Jisung yang ada di belakang gue tiba-tiba mendorong kepala gue ke depan. "KAN KEMARIN SI SEUNGMIN IKUT, DIA KAN KETUA OSIS. Lagian itu juga karena dipaksa sama cowok lo tuh."

Gue refleks menoleh ke arah Renjun yang kini menunjukkan cengirannya.

"Kamu ga kasian sama Shusua?"

Renjun menggeleng. "Kata Oma, dia emang harus sekolah di China. Kalo disini, Oma sama Opa aku ga bisa ngontrol kelakuan dia."

Gue menganggukkan kepala paham. Memang setelah kejadian kemarin, Renjun sangat kecewa dengan kelakuan sepupunya yang bisa dibilang sangat kelewatan itu.

Gue juga sebenernya ga habis pikir sama kelakuan mereka bertiga. Apalagi Lucy yang jelas-jelas adalah tuan rumah.

"Terus gimana (y/n), lo ga kenapa-napa kan??" Tanya Herin.

"Gapapa kok, untung aja hehe."

Lami yang berada di sebelah gue menepuk keras bahu gue, membuat gue memekik kaget.

"APASIH LAM, KAGET TAU."

"Lo sih, dibilang berangkatnya bareng gue. Jangan bareng anak cowok. Kalo bareng gue kan anak-anak cewek bisa jagain lo."

"MAKSUD LAU GUA GA GUNA GITU?!" Jisung menatap Lami dengan wajah tidak percayanya.

Lami balas menatap Jisung dengan remeh, "nah itu tau sendiri kan lo."

Jisung berdecak, "bangsat banget, untung lo cewek kalo gak bakal gue..." Ia menggantungkan ucapannya membuat Lami mendelik.

"MAU APA LO HAH???"

"Udah-udah, prahara rumah tangga jangan di bawa ke sini."

Gue sama Renjun ketawa, sedangkan Jisung dan Lami langsung melotot ke arah Renjun karena ia berbicara seperti itu.

"Apa lo bilang?!"

"Lo bilang apa???!"

Anak-anak kelas pada cie-cie in si Lami dan Jisung gara-gara mereka ngomongnya barengan.

Pas kita lagi asik ketawa-ketawaan tiba-tiba nama gue di panggil dari arah pintu masuk kelas.



"(Y/n) lo dipanggil ke kantor kepala sekolah."

Drippin | Huang Renjun (✓) [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang