41 - Senja dan Renjun

8.9K 1.5K 30
                                    

(Y/N) memandang langit sore yang tengah memamerkan keindahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Y/N) memandang langit sore yang tengah memamerkan keindahannya. Lalu pandangannya langsung tertuju kepada anak lelaki yang berjalan disebelahnya.

Huang Renjun.

Adalah deretan nama yang indah, dan akan selalu menjadi nama yang sangat Park (Y/N) sukai.

"Kenapa dilihatin terus, aku terlalu ganteng ya?" Renjun yang tadinya menatap ke depan kini menolehkan kepalanya dan balas menatap gadisnya.

(Y/N) terkekeh pelan kemudian dia mencubit pipi Renjun sehingga membuat sang empu mengaduh. "Iya ... Ganteng banget malah. Sampe aku gak kuat liatnya."

Mendengar ucapan dari bibir sang gadis pun membuat Renjun mengerucutkan bibirnya. "Kamu ngeledek aku?"

Tanpa dapat di tahan (Y/N) terkekeh pelan, kini mereka duduk di bangku taman dan menatap langit senja yang sangat indah.

"Jangan marah dong. Nanti gantengnya ilang." Gadis tersebut memeluk Renjun dari samping.

Tapi yang dipeluk sok jual mahal dengan mengatakan, "Gak usah peluk-peluk."

Tapi sang gadis hanya tertawa melihat kelakuan kekasihnya ketika merajuk seperti ini.

Renjun yang melihatnya pun mau tak mau menarik kedua sudut bibirnya. Iya, yang menjadi bagian favoritnya kini adalah mata indah (Y/N) ketika tersenyum atau pun tertawa.

Renjun sangat amat menyukainya. Dan ia sangat ingin menjadi alasan gadis itu tertawa maupun tersenyum.

Setelah beberapa menit mereka terdiam. Renjun menatap langit senja membuat (Y/N) juga ikut mendongak menatap langit senja.

"Aku suka senja."

Renjun menolehkan kepalanya menatap gadisnya, penasaran dengan kalimat apa yang selanjutnya terucap dibibir tipisnya.

"Tapi aku lebih suka kamu ketimbang senja."

Alis Renjun terangkat sebelah. "Alasannya kenapa?"

(Y/N) tersenyum. Senyuman yang selalu membuat Renjun candu. Senyuman yang selalu memberikan warna bagi pria tersebut.

"Karena, menurutku senja itu simbol keindahan namun sesaat. Sedangkan kamu, aku harap keindahannya tidak sesaat layaknya sang senja. Aku ingin keindahan yang kamu berikan lebih lama dan selalu membuatku ingat. Bahwa Huang Renjun yang selalu membuat Park (Y/N) bahagia."

Renjun yang mendengar ucapan gadisnya tersenyum. Lalu menariknya masuk kedalam pelukannya. Dia juga sangat bahagia karena (Y/N) berada di sampingnya saat ini.

Drippin | Huang Renjun (✓) [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang