11 - Gentleman

1.2K 266 10
                                    

Berkat Joanne yang super ceria, malam itu tidak menjadi waktu yang canggung bagi kami yang tak lebih dari kumpulan orang asing yang berada di satu atap yang sama dalam situasi yang sangat canggung. Joanne memang gadis yang ceria, tapi khususnya malam ini aku tidak bosan melihat betapa lebar senyum gadis itu. Aku tahu, Joanne sangat kesepian di balik semua keceriaan yang dia tunjukkan ke semua orang selama ini. Jadi ketika gadis itu membuka hatinya dan tersenyum setulus itu, aku merasa begitu lega. Dia duduk di antara dua pria yang kupikir adalah bayangan satu sama lain;si kembar Gutmann, dan membicarakan banyak hal bersama mereka.

Tuan Phillip menjelaskan padaku bahwa Tuan Winston Gutmann yang selama ini kami kenal bukanlah Winston Gutmann yang sebenarnya. Namanya adalah Easton Gutmann. Kakak dari kembarannya yang baru aku temui sore tadi. Ksatria yang tidak memakai jubah bunga-bunga adalah Winston Gutmann yang sebenarnya. Tuan Phillip bilang bahwa mereka tidak muncul secara bersamaan di depan orang-orang karena masalah pribadi mereka. Mereka muncul di depan orang-orang hanya sebagai satu persona;Winston Gutmann. Tuan Phillip memintaku dan Joanne untuk menyembunyikan rahasia itu. Aku pun tidak memiliki alasan khusus yang membuatku dengan lancang bermaksud membongkar rahasia orang yang baru aku kenal, apa lagi mencoba menggali fakta di balik rahasia itu. Syukurlah, Joanne berpikiran sama denganku dan kami lekas saja menyetujui permintaan Tuan Phillip, terlebih karena Tuan Phillip bilang, jika info tentang itu menyebar, si kembar akan berada dalam bahaya.

Aku tidak banyak memiliki kesempatan untuk bicara dengan dua ksatria milik Joanne ini. Namun hanya dengan melihat sikap mereka berbicara dalam beberapa jam saja, aku sudah bisa membedakan antara Winston dan Easton. Winston, si adik, memiliki kecenderungan observatif, yang mana dia sering diam dan mengamati arah pembicaraan sambil mengamati sekitar. Sebaliknya, Easton, Tuan Gutmann yang pertama kali aku kenal, sama sekali tidak berubah. Dia memiliki kharisma yang sama dengan Joanne, ceria, berapi-api dan hanya terfokus pada apa yang ada di hadapan mereka saja. Sikap Easton yang seperti itu membuatnya dan Joanne cenderung lebih dekat. Well, aku hanya ingin Joanne menikmati waktu ini, aku baik-baik saja dengan pilihan Joanne selama ia masih memakai akal sehatnya, karena aku merasa kedua pria ini adalah orang dengan yang baik, terlepas dari segala situasi dan rahasia yang mereka miliki.

Ah, perasaan ini.

Bagaimanapun kasualnya pembicaraan kami, aku tidak bisa mengacuhkan perasaan aneh yang kurasakan setiap para Gutmann itu berinteraksi dengan Tuan Phillip. Jika dilihat sekilas, mereka memang terlihat seperti bagaimana para pria bersahabat biasanya. Mereka bertengkar, saling mengejek, dan bersaing satu sama lain. Namun ... aku terus menerus mendapat firasat bahwa rasanya Winston dan Easton Gutmann memiliki sikap menahan diri pada pria berambut pirang itu. Semacam, meski mereka sangat akrab, ada semacam tembok pembatas yang berbentang di antara para pria ini.

Dan secara misterius, aku merasakan tembok yang sama di sekitarku. Aku bisa mengerti perasaan itu.

Aku tidak begitu dekat dengan Tuan Phillip dan pertemuan kami barulah beberapa kali. Tapi aku terus merasakan kharisma yang terlalu menonjol yang menguar dari tubuh pria kauskasian berambut pirang terang ini. Tuan Phillip memanglah sangat ramah, sopan dan seorang master dalam bersikap layaknya seorang gentleman, layaknya dia adalah seorang bangsawan dari negeri dongeng. Meski begitu ... entah apa ini hanya perasaanku saja, tapi aku merasa tertekan hanya dengan keberadaannya saja. Seakan Tuan Phillip bisa mengeluarkan perintah hanya dari tatapan matanya untuk membuat semua orang merasa segan di hadapannya. Rasanya seperti aura menekan itu keluar dari tiap pori-pori kulitnya, meski pria itu sama sekali tak bersikap arogan, bahkan saat ia bersikap sebaliknya.

Atau mungkin ... perasaan itu hanya milikku? Karena Joanne tak terlihat sungkan bercanda dengan pria-pria itu. Termasuk Tuan Phillip. Dia bahkan hanya memanggilnya Phillip, tanpa embel-embel apa pun.

Miss Brown (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang