"Yang Mulia!"
Aku mengeratkan jas milik Tuan Phillip yang ia pinjamkan padaku sejak kami keluar dari pusat konservasi. Aku mendongak, mencari tahu jika bagaimana reaksi Tuan Phillip saat ia dipanggil seperti itu lagi, terlebih karena dia tiba-tiba menghentikan langkahnya di sampingku. Teringat kembali saat terakhir kali Tuan Gutmann memanggilnya dengan sebutan itu, Tuan Phillip mengalihkan pandangannya membelakangiku untuk melihat ke arah Tuan Gutmann. Kuyakin bagaimana pun ekspresi wajahnya, Tuan Phillip pasti diam-diam meminta Tuan Gutmann untuk berhenti memanggilnya dengan sebutan seperti itu. Bahkan kurasa ... Tuan Phillip merasa tidak nyaman dipanggil seperti itu. Padahal Tuan Gutmann sudah bilang, dia sedang bercanda. Seharusnya Tuan Phillip tidak semarah itu. Tapi di luar dugaanku, Tuan Phillip sedang tersenyum saat aku melihatnya. Sebuah senyuman yang cukup ramah sekaligus mengingatkanku pada senyuman psikopat kerah putih di film-film.
Pria itu menutup matanya, masih mempertahankan senyum dengan aura pembunuh miliknya, kemudian meletakkan sebelah tangan di dadanya.
"Apa kiranya yang kaubutuhkan, kesatria berjubah bunga-bungaku?"
Membayangkan seorang ksatria memakai jubah bermotif bunga-bunga seperti yang sedang Tuan Gutmann kenakan saat ia menghampiri kami membuatku bergidik ngeri. Seluruh sense fesyenku menolak keras imej yang secara menyebalkan tidak juga pergi dari kepalaku. Tuan Gutmann sedang memakai kemeja hawaii warna biru dengan motif bunga-bunga berwarna merah dan orange, dipadukan dengan celana pendek berwarna beige. Oh, tentu, jadi itu yang dimaksud dengan berjubah bunga-bunga?
"Apa kau baik-baik saja, Nona?"
Melihatku yang basah kuyup, jelas membuat siapa pun merasa khawatir. Kedua tangan Tuan Gutmann berada di pundakku, sepertinya dia takut aku kedinginan atau sebagainya.
"Aku baik--"
PLAK!
"Agh! Apa yang kaulakukan Phillip?!"
Tuan Gutmann memeluk tangannya sendiri yang dipukul keras oleh Tuan Phillip, sementara senyum dingin pria itu masih bertahan di sana.
"Berani menyentuh seorang lady tanpa seizinnya. Yang kaulakukan pada Nona Brown hanya membuatnya merasa jijik dengan keberadaanmu, Ksatria. Enyah dari hadapanku."
Jadi ... yang merasa jijik sebenarnya aku atau kau, Tuan Phillip?
"Berhenti membuat dialog seperti itu, Yang Mulia Shakespear."
Aku sama sekali tidak salah saat menduga bahwa Tuan Phillip dan Tuan Gutmann adalah sahabat dekat. Keakraban mereka sama sekali tidak bisa ditutup-tutupi.
"Di mana Joanne?" tanyaku pada Tuan Gutmann ketika akhirnya mereka berhenti beradu mulut.
"Apa?" Tuan Gutmann balas menatapku, lalu menoleh ke belakang arah kami dan ke belakang arahnya. Kemudian menyisir pemandangan ke kiri dan kanan. "Kupikir Jo pergi bersamamu."
"Aku pergi sendiri untuk melihat-lihat, lalu kebetulan aku bertemu dengan Tuan Phillip."
"Apa Nona Forest tidak ada di dalam rumah?" tanya Phillip.
"Aku tidak menemukan Jo di rumah, karena itu aku keluar untuk mencari setelah memastikan yacht kita aman di dermaga."
Keputusan yang bagus dari Tuan Gutmann, karena yang menghilang sekarang adalah Jo, si pencari kebahagiaan sejati. Sangat memungkinkan untuk gadis itu mencuri yatch orang-orang kaya ini dan membawanya berpetualang di tengah laut. Namun bagaimana pun ... itu aneh. Ke mana si gila itu akan pergi di tempat terpencil seperti ini?
"Apa maksudmu kita kehilangan jejak Joanne sekarang?"
"Bukankah tadi aku meminta kalian berdua menunggu di rumah sedangkan aku mencari cecuguk satu ini?" Tuan Gutmann menunjuk Tuan Phillip di belakangku. "Dan saat aku kembali untuk mengecek kalian sebentar, kalian berdua sudah tak ada di sana, dengan barang bawaan dibiarkan begitu saja di ruang tengah. Jadi, kupikir dia pergi bersamamu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Brown (COMPLETED)
RomanceGisela Brown tak pernah menyangka ia akan mengalami hal ini. Ia, seorang wanita berkulit hitam, Afrika-Amerika, sedang melihat seorang pria berkulit putih, tengah menatapnya hangat dan dramatis, dan berkata bahwa pria itu menginginkannya. Tidak, s...