37 - "Let's talk."

541 126 4
                                    

Jeremy kali ini tidak mengantarkanku, karena kali ini aku membawa mobil sendiri alih-alih pergi ke stasiun terdekat dari rumah sakit di mana Papa dirawat. Aku tahu, Joanne sering mengataiku tumpul masalah asmara, tapi aku tahu, beberapa hari belakangan, pria yang pernah menawariku untuk tinggal bersamanya ini terlihat sudah mengubah pikirannya. Sejak saat itu (saat yang kusebut Jeremy berkeliling kota dengan papan bertuliskan Gisela bangsat telah menolakku, atau semacamnya, yang mana sepenuhnya fiksi), Jeremy sudah sama sekali menghentikan usahanya untuk mendekatiku. Dia bahkan tidak memunculkan batang hidungnya saat aku mengunjungi papa. Aku mencoba menerka-nerka, apa yang sudah terjadi hingga pria itu dengan mudah mengubah pikirannya--atau perasaannya padaku--sambil memeganggi setir mobil. Dan karena aku tidak memiliki petunjuk sama sekali, aku membuang pikiran itu keluar jendela dan mulai menyetir.

Meluasnya nama Gazelle berimbas pada makin menyempitnya ruang untuk diriku sendiri. Orang-orang mulai mencari siapa yang berperan penting di balik brand itu, dan mau tak mau, mereka mulai mengenalku, karena akulah kepala dari perusahaan ini. Semakin lama semakin tidak mungkin bagiku untuk berkeliaran dengan bebas seperti dulu-sebuah kebebasan untuk mengendarai kendaraan umum bersama para turis, dan sebagainya- tanpa perlu mengkhawatirkan orang-orang mengenalku. Aku mulai merasa tidak nyaman dengan bisik-bisik di sekitar, bagaimana orang-orang menilai diriku. Tidak seperti aku terlalu peduli mengenai apa yang orang lain pikirkan tentangku. Namun cara mereka melihatku yang mulai berbeda setelah tahu apa yang kulakukan untuk melanjutkan hidup ... itu membuatku tidak nyaman.

'Oh! Gisela, apa kau masih mengingatku?'

'Bagaimana kabarmu, teman lama?'

'Hey! Aku tidak tahu ternyata kau adalah Giselanya Gazelle!'

Tidak bisakah mereka berhenti mempermalukan diri sendiri? Aku yakin, mereka masih berpura-pura tidak mengenalku di jalan sampai Adeline muncul di board.

Setelah beberapa kali pertemuan dengan kolega, aku menyibukkan diri dengan banyak hal. Itu sementara membuatku teralih dari kegilaan (baca; pertikaian) dua anggota keluarga kerajaan yang entah bagaimana aku berada di tengah-tengah sana. Meski begitu, belakangan ini, baik Phillip atau Adeline sama-sama tidak membuat onar. Adeline sibuk dengan pekerjaannya dan isu tentang siapa pria yang menjadi ayah dari jabang bayi palsunya, sedangkan Phillip bilang, dia sedang sibuk sekali dengan bisnisnya ke beberapa negara. Pun aku di sini bersama dokumen-, proyek dan semua pekerjaan ini, rasanya tidak nyata.

Sesekali Phillip mengirimiku pesan. Dia benar-benar tidak membiarkanku sendirian dan melupakannya. Kali ini dia mengirimiku gambar makan malamnya. Oh, ya. New York dan Vaduz berbeda empat jam. Itu, kalau dia memang berada di Vaduz sekarang. Aku sudah berada di atas ranjangku, baru saja menjalani rutinitas malam di depan meja rias saat membaca pesan-pesan Phillip yang masuk.

"Kau membaca pesanku."

Itu adalah pesan pertamanya setelah aku membuka pesan.

"Bolehkah aku meneleponmu, Sel?" sambungnya kemudian.

Dan seketika itu juga, sebuah panggilan masuk. Namun, ada sesuatu yang salah--atau setidaknya, tidak kuduga. Setelah beberapa kali aku membaca nama kontak si penelepon yang tidak kunjung berubah, aku menyimpulkan, kebetulan itu memang ada.

"Menelepon di saat yang tidak tepat, Joanne."

Ya, setelah Tuan Phillip bilang akan meneleponku, panggilan dari Joanne datang. Sungguh kebetulan.

"Apa? Kenapa? Apa yang terjadi? Di mana kau? Apa kau baik-baik saja?"

"Lupakan. Jadi?"

"Oke, jadi," ucap Joanne sambil mengambil napas panjang dan mengembuskannya dengan dramatis. "Kau mungkin tidak membaca beritanya karena beritanya memang tidak naik ke permukaan, tapi Adeline memutuskan untuk tidak mengambil haknya di kerajaan Belgia dan menghilangkan status kebangsawanannya. Dia pergi begitu saja sejak beberapa hari belakangan dan saat ini tidak ada yang tahu di informasi tentang keberadaan perempuan itu selain dia sedang hiatus."

Miss Brown (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang