23 - Clementine

522 149 4
                                    

Pagi itu seharusnya menjadi pagi-pagi yang lain di kantor yang damai. Kecuali pertemuan dadakan yang membuat seluruh kantor hingga bahkan jalanan di depan kantor pun menjadi heboh.

Supermodel yang sedang banyak dibicarakan media mendadak datang ke kantor untuk menanggapi surat kerja samanya dengan kami, Gazelle.

"Aku sudah melihat banyak sekali klien yang mengadakan  kunjungan mendadak seperti ini, namun aku sama sekali tidak menduga kau akan datang sendiri, Nona Clamentine."

Gadis cantik tinggi bersurai cokelat terang berombak itu kali ini berhadapan denganku dengan wajah yang hampir tidak kukenali. Dengan tanpa senyum ramah yang pernah kuingat, Adeline duduk di meja kantorku pagi itu, ia memandangku dari ujung kepala hingga ujung sepatu heels-ku dengan mata arogan dan sombong, bahkan lebih parah dari pada Renaud. Well, aku sudah terbiasa dengan itu, jadi pandangan Adeline itu sama sekali tidak menggangguku. Tapi ... apa yang membuatnya dalam mood buruk seperti ini dan pergi ke kantor kami?

"Di mana Mr. Bill?"

Ada seorang pria muda yang berdiri di belakang Adeline. Dan dari yang aku tahu, pria tampan nan jangkung itu bukanlah manager Adeline, Mr. Richard Bill yang sudah berusia empat puluhan dan memiliki perut buncit.

"Bill sedang mengurusi urusan manager lainnya."

Yang salah satunya adalah menghadiri pertemuan penting antara dua pihak untuk kerja sama seperti yang sedang coba dilakukan Adeline saat ini.

Ini ... mulai mencurigakan. Lalu apa yang dilakukannya dengan surat kontrak yang belum ditandatangani ini? Aku memang menyuruh Tiana menghubungi Tuan Bill atau sekretarisnya untuk melamar Adeline dengan kontrak. Kupikir akan menjadi negosiasi panjang sebelum mereka benar-benar membawa kontrak kerja sama ini di atas mejaku. Meski belum ditandatangani.

"Aku langsung saja," ucapnya sambil menggeser surat kontrak di atas meja mendekat ke arahku dengan dua jarinya. "Apa hubunganmu dengan Noah, Nona Brown?"

Jadi itu alasan yang paling masuk akal yang membuatnya repot-repot menginjakkan kakinya sendiri ke kantor kami.

"Jadi putuskan dengan bijak apa yang ingin kaubicarakan denganku sekarang, di tempat ini, Nona. Karena kita tidak membicarakan urusan pribadi di kantor."

"Kita akan membicarakan urusan bisnis, tergantung jawabanmu dari pertanyaan-pertanyaanku, Nona Brown. Kaupikir kenapa aku datang sendiri kemari?"

Manja dan seenaknya saja. Aku mengerti kenapa Tuan Phillip berpikir bahwa tanggung jawab sebagai wanita nomor satu di negaranya tidak layak disandang oleh wanita ini.

"Aku tidak mengambil sesuatu milik orang lain, Nona Clementine, jika kau pikir aku bermaksud untuk merebut Tuan Phillip darimu, kau bisa bernapas dengan lega mulai sekarang karena kutekankan padamu, aku sudah memiliki kekasih dan kekasihmu itu hanyalah seorang kenalan biasa bagiku."

Pandangan mata was-was itu tidak berubah.

"Nona Brown," ujar gadis itu mengawali dengan nada serius yang membuatku tidak nyaman, "Kau mungkin sudah mendengar rumor itu, bahwa aku dan Noah memang akan bertunangan. Itu untuk keperluan garis keturunan kerajaan, dan Ayahku, raja yang memimpin sekarang, memang sangat keras kepala dalam hal yang satu ini. Dan Noah saat ini sama sekali tidak dalam kondisi terbaiknya untuk dapat menolak tawaran itu mengingat banyak polemik yang terjadi di negaranya beberapa waktu belakangan."

Aku diam, cukup menurut untuk mendengarkan ocehannya tentang kerajaan antah-berantah ini, alih-alih menjalankan rencanaku bertengkar dengan Joanne karena laporan-laporan keuangan yang belum kuterima hingga pagi ini. 

Miss Brown (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang