"Aku dengan tegas menolak pengunduran dirimu."Tentu saja, Joanne tidak akan menerimanya begitu saja. Dan tentu saja, aku tahu Joanne akan menolak. Tidak semudah itu mengundurkan diri. Terlebih jika itu adalah sang pemimpin perusahaan, seperti diriku. Panggilan telepon dari Joanne berdering pagi-pagi sekali. Aku sudah mencoba menjelaskan semuanya dan Joanne dengan terus terang menolak pengajuan suratku. Dan bocah keras kepala itu tidak terlihat ingin mengubah perkataannya dalam waktu dekat. Apa boleh buat? Ini adalah Joanne, mau berharap apa?
Dengan tenang aku menghela napas panjang dan memegang ponselku agar tetap di telinga.
"Jo, aku tahu pengunduran diriku adalah hal yang susah untuk diurus. Tapi tidak berarti tidak mungkin. Lagi pula jajaran direksi sudah membicarakannya dan kami menyutujui keputusanku menjadi direksi luar. Tidak seperti kau akan kehilangan aku atau semacamnya. Kaupikir aku benar-benar akan melepaskan Gazelle begitu saja sebelum aku mati?"
"Kau akhirnya memutuskan untuk berhenti berlari dan beristirahat dengan Phillip," komentar Joanne. "Lihatlah dirimu, Bu Mantan CEO yang sekarang menjadi Bu Direksi. Kau berhenti hanya untuk terseret dalam badai miliknya. Apa kau sudah gila? Kau menanggalkan posisi pentingmu Gazelle? Kau serius?!"
Aku mungkin memang mengambil langkah yang terburu-buru dengan keluar dari manajemen dan berada di jajaran direksi pemegang saham yang mana tidak memiliki banyak ruang gerak dalam perusahaan secara langsung. Namun, aku tidak bisa melihat seseorang yang berharga bagiku terlihat hancur. Phillip tidak terlihat seperti pria yang suka bergantung pada orang lain. Tapi malam itu, pria itu jelas-jelas membutuhkanku. Membutuhkan bukti bahwa apa yang ada ide tentang aku memanfaatkan dirinya untuk keperluanku sendiri adalah imajinasinya saja. Delusi yang disebabkan karena racun seekor ular betina tertentu yang tidak penting.
"Aku serius."
Aku sudah memutuskan untuk mendasari hubungan kami dengan kejujuran. Aku tidak ingin apa yang terjadi pada papa dan mama, terjadi padaku dan Phillip. Phillip sudah cukup terbebani dengan garis hidupnya sebagai seorang Pangeran Mahkota sejak dia lahir. Dan jika aku bisa meringankan itu, meringankan beban pria yang kucintai ini, aku akan melakukannya. Dia hanya ingin dicintai, dia hanya ingin memercayai. Aku ingin membuktikan pada Phillip jika aku bisa dipercaya dan diandalkan.
Pada akhirnya, Joanne setuju untuk membiarkanku menjadi direksi luar dan tidak menggangguku dengan urusan pekerjaan kecuali sesekali memintaku datang untuk meghadiri rapat dewan direksi. Sejujurnya aku merasa ... lega. Aku bisa menorehkan sesuatu yang signifikan dalam sejarah dunia fesyen Amerika yang panjang sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun dini. Aku tidak boleh menjadi serakah.
Yang harus kulakukan setelah mencapai mimpiku adalah menjadi wanita yang paling bahagia.
Dan bagaimana aku bisa bahagia jika melihat suamiku, Phillip, tidak bahagia?
"Sel? Apa kau baik-baik saja di sana?"
"Apa kau yakin menanyakan itu pada seseorang yang secara harfiah tinggal di sebuah kastel dan menikahi pria terkaya di negara itu?" candaku membalasnya.
"Baiklah, aku akan berkata sejujurnya saja padamu," ujar Joanne sambil menghela napas panjang. "Sejak awal kalian bertemu, aku selalu merasa Phillip tergila-gila padamu. Namun sekarang, aku melihat sama sekali sebaliknya. Kau dibutakan cinta pada pria itu, Sel. Itu mengubahmu, dalam hal baik, dari perspektifku. Aku turut bahagia untukmu, sobat. Tapi ya, Phillip jelas masih terlihat tergila-gila padamu. Dia bahkan memintamu memilih antara dirinya atau dedikasi hidupmu. Dan kau menyerah akan segalanya demi dirinya. Apa kalian keluar dari novel romantis atau semacamnya?"
Jadi, itulah apa yang terlihat di mata orang-orang di luar sana. Aku dan Phillip adalah pasangan pengantin baru anggota kerajaan terpandang di Eropa yang sedang dimabuk cinta. Tidak ada yang membayangkan jemari dingin Phillip di mataku, air muka pria itu yang terlihat seperti orang yang hampir tidak waras saat mengatakan dia mencintaiku, atau bagaimana ujung jariku melemas setelah Phillip melihat surat pengunduran diri yang kubuat di depan layar komputer. Malam lalu seperti sebuah halusinasi yang menguap lalu menghilang saat matahari datang. Halusinasi yang berasal dari tempat yang buruk di dalam hati kami masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Brown (COMPLETED)
Любовные романыGisela Brown tak pernah menyangka ia akan mengalami hal ini. Ia, seorang wanita berkulit hitam, Afrika-Amerika, sedang melihat seorang pria berkulit putih, tengah menatapnya hangat dan dramatis, dan berkata bahwa pria itu menginginkannya. Tidak, s...