Setelah percakapan dengan Winston waktu itu, aku tidak bisa memandang Phillip dengan cara yang sama. Aku juga tidak yakin, saat pulang nanti, apakah aku akan dapat memandang Angela dengan pandangan yang sama. Dan itu akan membuatku merasa sangat buruk karena mereka tidak tahu bahwa aku mengetahui sesuatu yang mereka pikir aku tidak tahu. Rahasia yang mereka jaga dariku.
Mereka tidak ingin memberitahuku.
Berbagai kemungkinan buruk di masa depan, yang sepertinya tidak jauh lagi, berkecamuk di dalam kepalaku. Permasalahan ini menjadi lebih dari sekedar isu kepercayaan individual antara aku dan Phillip lagi. Jauh lebih daripada masalah hubungan kami berdua. Winston mengatakan sesuatu tentang perang besar yang mungkin akan terjadi sebentar lagi dan itu membuatku tidak bisa fokus pada segala hal yang kukerjakan. Terlalu banyak 'bagaimana jika' yang memenuhi benakku. Dan yang membuatku semakin merasa ngeri adalah semua pemberitaan media mendukung apa yang Winston bilang.
Konflik antara Amerika-Rusia, yang makin hari makin memburuk. Agresi yang semakin memanas di Afganistan. Gerakan revolusi di Spanyol setelah kerajaan mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan berpihak pada Rusia karena hubungan masa lalu mereka dan menjadi musuh negara adidaya; Amerika. Belum lagi kekacauan-kekacauan kecil yang menjadi headline menggusarkan di seluruh negara. Aku sama sekali tidak bisa mengikuti semua ini. Semakin banyak kenyataan yang kulihat, semakin aku merasa semua ini semakin mirip dengan sebuah mimpi buruk yang paling mengerikan yang pernah kumiliki.
Kendalikan dirimu, Gisela. Kau adalah istri dari pemimpin negara yang berkharisma, berwibawa, kuat dan paling tampan di muka bumi ini. Jadikan dirimu sebagai pendamping yang sesuai. Oke, aku bisa melakukan ini!
Menegakkan tubuh lebih lurus di tempatku duduk, aku menghela napas panjang. Belakangan, punggungku terasa lebih nyeri. Ini pasti karena aku terlalu lelah, stres memikirkan semua yang terjadi. Dan itu sangat tidak baik, karena Phillip masih menganggap bulan madu ini belum hancur berantakan dan dia—secara misterius— menjadi beberapa kali lipat lebih aktif di atas ranjang. Tubuhku rasanya akan pecah saat seseorang menyentuhku di pagi hari. Terima kasih pada kekuatan Phillip yang ternyata jauh lebih besar dibanding yang kubayangkan di balik tubuh kurusnya itu.
Suara seseorang, seorang wanita paruh baya, memarahi seorang pelayan dengan bahasa Italia tak jauh dari tempatku duduk, membuat angan-anganku buyar. Pelayan yang malang itu adalah seorang gadis yang kelihatan masih sangat canggung, pegawai baru. Aku tidak tahu apa masalah mereka karena aku tidak terlalu mahir bahasa Italia. Maaf, aku tidak bisa membantumu, pegawai baru. Memilih untuk mengacuhkannya pertengkaran kecil yang kelihatannya sudah akan berakhir itu, aku kembali menatap ke arah pintu masuk bar.
"Phillip," bisikku pada diriku sendiri.
Aku sedang menunggu Phillip dan Winston kembali dari urusan bisnis mereka bersama Tuan Franceso, di sebuah bar yang cukup besar di pusat kota Milan. Entah sudah berapa lama aku berada di bar ini, dikelilingi oleh pria-pria dengan wajah tidak ramah yang tak lain adalah anak buah dari sang Don. Semakin banyak detik yang kulewatkan di sini, semkin aku merasa penat. Rasanya aku ingin menghirup udara segar sebentar, jadi aku angkat kaki dari tempatku duduk, keluar ke bagian depan restoran.
Italia di musim dingin tidak buruk. Masih sangat cantik sekali. Aku tidak menyangka sudah selarut ini sampai langit sudah gelap. Restoran yang dipilih Phillip untukku menunggu adalah restoran besar yang ada di jalanan yang sepi. Aku tidak mempertanyakan dia memilih restoran ini. Aku tahu dia sedang berhubungan dengan mafia besar di Italia, dan restoran mewah di tempat terpencil ini sangat cocok digunakan oleh mereka. Mari kita lihat sisi positifnya. Pemandangannya sangat indah meski tidak ada arsitektur bangunan megah seperti di pusat kota. Pepohonan tinggi di antara rumah yang jarang-jarang, ujungnya sudah tertutup salju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Brown (COMPLETED)
Любовные романыGisela Brown tak pernah menyangka ia akan mengalami hal ini. Ia, seorang wanita berkulit hitam, Afrika-Amerika, sedang melihat seorang pria berkulit putih, tengah menatapnya hangat dan dramatis, dan berkata bahwa pria itu menginginkannya. Tidak, s...