Volume 1 Chapter 2

3.1K 270 1
                                    

Cuaca lumayan bagus, matahari bersembunyi di balik awan dan tidak sepanas dua hari kemarin.

Pingting sudah menyelesaikan cuciannya dan sedang menyeka keringatnya dari wajahnya ketika Nyonya Chen menghampirinya.

“Hong, kau sibuk?”

“Aku baru saja menyelesaikan cucianku. Apa yang kau butuhkan, Nyonya Chen ? Aku sudah menyelesaikan cucian kemarin juga, kecuali aku masih harus melipatnya ….”

“Jangan pikirkan itu.” Nyonya Chen mengikuti Pingting ke jemuran pakaian dan tertawa kecil, “Kau bisa meletakannya sebentar. Aku ingin bicara denganmu.”

Pingting meletakan keranjang cuciannya, ”kenapa?”

“Kau memperbaiki dua lubang di pakaianku, ya kan?”

“Aku melihat lubang itu dan menambalnya. Apa kurang rapi?”

Nyonya Chen tertawa kecil lagi, ”Bukannya tidak bagus. Aku tak bisa berkata bahwa ada lubang disana sebelumnya! Aku tak pernah menyangka kau memiliki jari yang cekatan!” ia menarik tangan Pingting, memperhatikannya dan bertanya, “Kenapa kau tidak katakan pada kami tentang kemampuanmu? Biar kuberi tahu, pernikahan Nona akan segera dilaksanakan dan kami sedang terburu-buru menyelesaikan pakaiannya. Hanya ada tiga gadis di seluruh Kediaman ini yang pandai menjahit, jadi aku khawatir tidak akan selesai pada waktunya. Mulai hari ini dan seterusnya, kau tak perlu mengerjakan pekerjaan kasar lagi, kau akan membantu menjahit!” Nyonya Chen adalah pengasuh Nona Hua, maka ia sangat bersemangat dengan urusan pernikahannya.

“Ini...” akhir-akhir ini, kesehatannya membaik pesat dan ia berencana melarikan diri segera. Dan itu akan mudah dilakukan jika ia hanya seorang pelayan yang bertugas mencuci pakaian.

“Ini apa? Apa kau lebih suka mengerjakan pekerjaan kasar?” Nyonya Chen menepuk tangan Pingting, ”ini kesempatan besar. Aku akan mengatakan pada Kepala Rumah Tangga tentang ini. Masuklah kerumah inti dan jangan mengkhawatirkan apapun.” dia pergi dengan gembira, sebelum Pingting sempat menjawabnya.

Pingting tak punya pilihan lain kecuali membereskan barang-barangnya dan masuk ke rumah inti.

Keluarga Hua adalah salah satu pedagang paling terkenal di Dong Lin. Kepala Keluarga hanya memiliki seorang anak perempuan, maka acara pernikahannya menjadi hal yang paling utama. Pakaiannya membutuhkan setidaknya empat orang penjahit dan sekarang mereka mendapat tenaga tambahan.

Sebagai seorang penjahit, makanan dan pakaian Pingting menjadi lebih baik dibanding ketika ia masih sebagai pelayan pekerja kasar. Bagaimanapun, Pingting sudah dimanjakan sejak dahulu di Kediaman Jin Anwang, jadi ia tidak begitu memperhatikan perubahan itu. Walaupun gaya hidupnya menurun, dia mudah beradaptasi dan tidak mengeluh.

Untuk alasan yang tidak diketahui, para penjahit diletakan dekat kamar Nona Hua.

“Kain yang indah, kuharap aku bisa mengenakan yang seperti ini ketika aku menikah. Tak bisa dibayangkan betapa cantiknya aku!” para penjahit duduk di dalam, di masing-masing pojok. Kepala mereka menunduk mengikuti jalur jarum yang melintasi kain.

“Jangan bodoh, memangnya kau bisa seberuntung apa?”

Ruo'er gadis yang bicara pertama, di angkat sebagai penjahit bebarengan dengan Pingting. Mendegar Zi Hua mengejeknya, ia menjawab ketus, “bagaimana kau bisa yakin dengan itu?”

“Sudah, sudah, cepatlah kembali bekerja.” Nyonya Chen di dalam ruangan juga dan melihat betapa Pingting terpikat pada perkerjaannya, dia bahkan menghentikan jahitannya untuk melihat apa yang dikerjakannya. “Wow ! Ini sulaman yang indah!”

Pingting terkejut, dan sesaat hilang kendali atas jarumnya, menusuk jarinya sendiri.

“Hong, tanganmu sangat luar biasa.” Nyonya Chen mengambil sulaman Pingting dan mencermatinya, bentuk burung Phoenix yang sangat hidup. Selama ia bekerja di Kediaman Hua, baru kali ini ada yang membangunkan rasa tertariknya. Tiba-tiba saja, dia berpikir. “Teknik ini … aku ragu kau bisa menemukan dua orang dengan kemampuan yang sama seperti ini di Dong Lin. Yeah, aku rasa sayap Phoenixnya tidak seperti tradisi di Dong Lin, kurasa lebih seperti...”

Gu Fang Bu Zi Shang (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang