64

1.6K 148 0
                                    

Volume 3 chapter 64

Chu Beijie menghabiskan beberapa hari di jalan sambil menyembunyikan jejaknya. Ia secara rutin mengirim mata-mata khusus, mengumpulkan segala informasi dari beberapa tempat penting.

Dan akhirnya merekan menemukan sebuah tempat tersembunyi untuk mendirikan perkemahan. Setelah itu mereka semua berkumpul di dalam tenda sederhana, melanjutkan pembahasan masalah-masalah mereka.

“Rencana Nona Bai sangat hebat.” Ruohan melaporkan dengan senyum, “Aku mengikuti petunjuk anda, mencari beberapa orang yang memiliki sosok menyerupai Panglima Zhen Beiwang, sehingga pada saat Panglima Zhen Beiwang muncul di hutan, mereka juga menampakan diri di hadapan pasukan Yun Chan. Aku juga sudah memastikan kalau mereka menyebut diri mereka sebagai Panglima Zhen Beiwang agar pasukan Yun Chang menjadi panik.”

Lushang mengangguk dengan semangat. “Rencana ini bisa dikatakan membunuh dua burung dengan sebuah batu. Prajurti Yun Chang yang biasa akan ketakutan dan menyebarkan kabar ini kemana-mana. Bagaimanapun, sangat mustahil bagi satu orang untuk bisa muncul di beberapa tempat. Para prajurit tingkat tinggi dan Jendral akan berpikir kalau ini adalah rencana musuh. Bahkan jika hal ini sampai ke telinga He Xia, ia akan berpikir kalau ini hanya tipuan. Selama He Xia tidak mengirim pasukan untuk secepatnya menghancurkan kita, kita masih ada kesempatan untuk mengumpulkan prajurit dan melatihnya.”

“Si pencuri kecil He Xia itu akan segera jatuh.” Sen Rong tertawa lebar, “Mata-mata kita melaporkan He Xia telah menerima laporan penting dari beberapa tempat. Tapi ia bukannya menyiapkan pasukan untuk menyerang Dong Lin melainkan segera berangkat menuju Gui Li. Ini menunjukan bahwa He Xia tidak percaya kalau Panglima Zhen Beiwang benar-benar berada di Dong Lin. Hahahaha, semua ini, berkat kemampuan Nona Bai dalam menyusun serangan pertama.”

Pingting duduk di sebelah Chu Beijie. Meskipun setiap orang sedang memujinya, ekspresinya tidak berubah sama sekali. Ia malah menghela napas pelan, “Pingting justru merasa resah. Kalau He Xia sendiri yang bergegas menuju Gui Li, ini berarti rencana Pingting mengacaukan musuh telah gagal.”

“Apa?” senyum di wajah mereka segera membeku.

Chu Beijie menggenggam tangan Pingting di bawah meja. Ia berbalik menoleh padanya, dan perlahan tertawa kecil. “Di hari He Xia mencapai Gui Li, dihari itulah pasukan Gui Li akan hancur. Dan untuk kita, artinya kita tidak akan mendapatkan pasukan bantuan dari Gui Li. Sebuah mimpi yang hilang.”

Pasukan Yun Chang semakin besar setiap harinya. Dan sebaliknya, pasukan Bei Mo dan Dong Lin benar-benar habis. Kalau pasukan Gui Li sampai hancur juga, dimana lagi mereka akan mendapatkan pasukan yang kuat untuk melawan kekuatan He Xia?

Mereka tidak mungkin menghadapi puluhan ribu prajurit Yun Chang dengan keadaan mereka saat ini yang berjumlah sekitar lima belas ribu.

Para Jendral yang baru saja bergembira merayakan keberhasilan mereka, berubah ekspresi menjadi gelap.

Jika He Xia sudah menghancurkan pasukan Gui Li, maka tak ada lagi yang perlu di khawatirkan oleh He Xia. Dengan kekuatan Yun Chang saat ini, seluruh pasukan pemberontak akan berada dalam genggamannya. Ia akan mempermainkan mereka seperti kucing mempermainkan tikus.

Gu Fang Bu Zi Shang (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang