Volume 3 chapter 72
Ternyata keadaan Qing Tian jauh lebih buruk dari perkiraan.
Sejak He Xia mendapatkan kekuasaan yang jauh lebih besar, sikapnya terhadap Jendral Yun Chang yang bekerja tanpa lelah di balik kesuksesannya ini berbalik seratus delapan puluh derajat. Meskipun hadiah-hadiah masih terus berdatangan, tapi, kepercayaannya semakin menjauh. Qing Tian cukup pintar, maka tidak mungkin ia tidak mengetahui kalau He Xia sedang meletakan orang-orangnya di posisi-posisi penting. Salah satu bukti nyatanya adalah memberikan posisi komandan utama Resimen Gangfeng pada Cui Linjian.
Ini artinya, jika suatu saat He Xia selesai mendirikan negara baru, Yun Chang bukan poros utamanya.
Dan seluruh penduduk dari empat negara akan setara.
Bagi rakyat Yun Chang, hal ini sungguh tidak baik.
Ketika Chu Beijie secara rahasia menemuinya malam itu, Qing Tian telah sangat terpojok oleh He Xia. Qing Tian tidak mengerti mengapa kedatangan Chu Beijie seperti sosok dewa penolong di matanya dan megapa juga ia tidak segera memanggil para pengawalnya.
Panglima Zhen Beiwang, yang telah menghilang begitu lama, seperti seekor hewan legenda yang menyilaukan. Lawan sebanding He Xia, tiba-tiba muncul di hadapannya dan berusaha membujuknya, hal ini tidak pernah terpikirkan akan terjadi padanya.
Kata-kata Chu Beijie tidak bisa dikatakan hanya harapan belaka.
“Jendral Qing sudah menyaksikan sendiri cara yang digunakan He Xia untuk menyingkirkan Keluarga Gui. Keluarga Gui telah hancur di tangannya, begitu juga keluarga kerajaan Yun Chang. Tidak ada jaminan Jendral Qing tidak akan dihancurkan olehnya suatu saat. Sebagai keluarga yang terkemuka, tidakkah Jendral Qing berharap generasi penerusya masih tetap selamat?”
Qing Tian menjawab dengan sungguh-sungguh, “Jangan mencoba membuat perselisihan, aku belum pernah melakukan hal yang menyinggung Tuan Besar Jin Anwang, bagaimana mungkin ia merencanakan sesuatu padaku?”
Chu Beijie melihat keteguhannya. Chu Beijie tersenyum lebih dalam dan menjawab, “Lalu apa yang telah di lakukan Yaotian yang membuat He Xia merasa tidak dihormati olehnya?”
Tubuh Qing Tian bergetar sedikit, “Tuan Putri meninggal ketika melahirkan.”
Qing Tian berpikir Chu Beijie akan terus melanjutkan, tapi ia tidak menyangka kalau Chu Beijie justru menghela napas ringan, “Kalau memang itu yang Jendral percaya, apa lagi yang bisa kukatakan? Seorang pahlawan selalu meninggal dengan gagah berani di medan perang, bagaimana bisa Gui Changning beristirahat dengan tenang dengan kematiannya yang seperti itu?”
Chu Beijie mengenakan pakaian sederhana untuk menyembunyikan dirinya di malam hari, tapi keberadaannya tetap memberi kesan wibawanya yang kuat. Dibanding He Xia yang romantis, pria ini lebih memperlihatkan kebranian seorang pahlawan.
Qing Tian dengan tangan terkepal kuat di pegangan pedangnya menyaksikan Chu Beijie pergi meninggalkannya.
Chu Beijie mengunjunginya di tengah malam tapi tidak menyerangnya, tidak seperti yang terjadi pada Cui Linjian, kalau hal ini sampai diketahui He Xia, kecurigaan He Xia padanya akan semakin meningkat.
Setelah ragu beberapa saat, ia akhirnya memutuskan untuk menutup mulut atas kejadian barusan.
Kecurigaan diantara para Jendral besar saat ini sudah sangat mengerikan.
Jendral Qing Tian mempertimbangkan tindakannya sepanjang malam. Sinar fajar sudah hampir menerangi langit ketika seorang pengawalnya masuk ke dalam tendanya untuk melapor, “Jendral, gawat, tahanan di penjara air telah kabur!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Gu Fang Bu Zi Shang (End)
Historical FictionGu Fang Bu Zi Shang (A Lonesome Fragrance Waiting to be Appreciated) Drama : General and I Author : Feng Nong Bai Pingting tidak pernah percaya perkataan "Kebaikan seorang wanita adalah kebodohannya". Walaupun ia hanya seorang pelayan dari Jin Anwan...