Volume 2 chapter 53
Ketika Gui Changqing mendapat berita kematian Pingting, rasanya seperti batu besar yang menyangsang di hatinya telah dikeluarkan. Ia begitu gembira sehingga langsung menaikan jabatan prajurit yang berhasil melaksanakan tugasnya, Fanlu, menjadi gubenur, setelah memberi perintah tegas untuk merahsiakannya.
Ia sama sekali tidak tahu bagaimana situasi akan berkembang, tapi sepertinya awan gelap terkait musibah kehilangan banyak nyawa prajurit Yun Chang telah bubar. Tidak hanya peperangan batal terjadi, tapi juga Chu Beijie sangat terpukul dengan kematian Pingting dan ia menghilang. Dong Lin sepenuhnya kacau dan sama sekali bukan ancaman bagi Yun Chang. Bendera komando di tangan He Xia sudah kembali pada Putri dan tidak ada peperangan yang harus dilakukan lagi.
“Haha,” tawa Gui Changqing, karena ia berbahagia. “Sepertinya masalah Bai Pingting telah selesai dengan baik.”
Ia sangat berharap tidak ada pihak lain yang mengetahui keterkaitan kematian Bai Pingting dengan Yun Chang. Ia tetap merahasiakan hal itu, menunggu sampai Bei Mo membuka mulut dan menyebarkan berita kematian Bai Pingting ke seluruh dunia. Setelah itu barulah ia pergi ke istana memberitahu Putri Yaotian.
“Meninggal?” Yaotian mundul selangkah. Ia berkata pelan, “Bukankah aku sudah memberitahu Pejabat Senior, karena perang sudah selesai maka tidak masalah membiarkan Pingting pergi dengan bebas. Mengapa kau tidak melepaskannya?”
“Putri salah sangka. Bagaimana mungkin aku tidak mematuhi perintahmu? Bai Pingting berniat melewati pos pemeriksaan perbatasan Yun Chang, hendak menuju Bei Mo dengan melewati gunung Songsen. Malangnya, perjalanan itu membawa kematian untuknya. Ia bertemu para serigala di gunung.”
Yaotian aga ragu. Ia diam agak lama, dan akhirnya mengerutu, “Apa Suamiku sudah tahu?”
“Beritanya sudah menyebar. Suami Ratu seharusnya sudah mendengarnya.” Yaotian menghela napas berat. Gui Changqing penasaran, “Kenapa Putri? Kematian Bai Pingting yang tiba-tiba ini, apakah merugikan Putri?”
Senyum Yaotian pahit. “Kalau suamiku tahu Bai Pingting telah meninggal, suasana hatinya pasti tidak baik. Kalau ia kecewa, bagaimana aku juga tidak kecewa.”
Gui Changqing melihat kalau Yaotian sangat ingin membuat He Xia gembira dan ia merasa khawatir. Ia segera menganti topic, “Pikirkan ini, terakhir kali Putri sudah memerintahkan untuk membuat gudang makanan dan harta untuk para prajurit. Aku sedang menunda perintah ini.”
Yaotian menatap Gui Changqing terkejut. “Masalah militer sangat mendesak. Bahkan jika kita bergegas masih tidak cukup cepat. Mengapa Pejabat Senior menundanya?”
“Aku berpikir kalau hal ini tidak benar.”
“Ia seorang Suami Ratu yang terpuji. Apa yang tidak benar dengan membuatnya bertanggung jawab dari sebuah gudang makanan dan harta untuk pasukan.”
“Putri, dengakan kata-kataku.” Gui Changqing berdiri dan mengambil dua langkah mendekat. Suaranya penuh peringatan. “He Xia sudah memiliki kekuatan militer, dan yang bisa mengendalikan ia hanya makanan dan uang. Kalau ia memiliki keduanya apalagi yang Putri miliki untuk mengendalikannya?”
Yaotian mengehela napas lemah, “Aku tahu Pejabat Senior memikirkan aku. Tapi, kami sudah menjadi suami istri. Ia telah bekerja keras siang dan malam untuk Yun Chang, tapi kita masih mencurigainya dan berusaha menahannya. Apa itu tidak masalah? Suamiku dan aku adalah satu sekarang. Jangan lupa, anak dia nantinya akan menjadi penguasa Yun Chang.”
Sejak dulu sampai sekarang, perasaan antara wanita dan pria adalah masalah yang sulit diatur. Banyak orang yang terperangkap dan mereka tak bisa melepaskan diri bagaimanapun berusaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gu Fang Bu Zi Shang (End)
Historical FictionGu Fang Bu Zi Shang (A Lonesome Fragrance Waiting to be Appreciated) Drama : General and I Author : Feng Nong Bai Pingting tidak pernah percaya perkataan "Kebaikan seorang wanita adalah kebodohannya". Walaupun ia hanya seorang pelayan dari Jin Anwan...