57

1.3K 134 1
                                    

Volume 3 chapter 57

Perang pembalasan dengan Dong Lin berlangsung cepat dan menakjubkan. Ratusan ribu prajurit berbaris rapi disekeliling ibukota, sementara Yaotian sedang panik, mengetahui dirinya hamil. Hal ini membawa keberuntungan bagi He Xia, ia memiliki alasan untuk mengirim Putri ke istana belakang atau membuatnya menjadi tahanan rumah, dan melarangnya terlibat masalah pemerintahan.

Dalam beberapa hari, sebuah dokumen berisi pengakuan penghianatan yang sudah ditanda tangangi Gui Changqing, tiba di hadapan Yaotian. Tak lama kemudian, Gui Changqing di pertontonkan di tembok kota bersama para penghianat lainnya dan keluarga Gui yang tersisa, agar rakyat mengetahui kesalahan mereka.

“Tidak pernah menyangka, Pejabat Senior Gui akan berhianat.”

“Keluarga Gui telah menduduki posisi penting dari generasi ke generasi, mengapa mereka harus berhianat kali ini?”

Bukti-bukti bermunculan terus-menerus, setiap harinya ada saja yang melaporkan penghianatan yang dilakukan keluarga Gui. Sekarang setelah Pejabat Senior yang paling berwenang selama ini, sudah mengakui sendiri penghianatannya, apa perlunya lagi mencari tahu mana yang benar dan salah?

Apalagi ditambah kegagalan membalas Dong Lin, karena dua Jendral dari keluarga Gui yang sangat mengecewakan. Yang satu berlagak hebat dan yang satunya lagi sangat pemabukan, sehingga mengakibatkan satu resimen, yang berjumlah ribuan prajurit meninggal semua.

Bagaimana mungkin, mereka yang mengirim orang kesayangannya pergi sebagai prajurit, hanya untuk mengantar nyawa dengan mengenaskan, tidak membenci dua Jendral itu, yang sama sekali tidak memikirkan nyawa bawahannya.

Dan untungnya atas permasalahan rumit ini, Suami Ratu dengan tangkasnya menunjukan kemampuan militernya, dan berhasil menyingkirkan para penghianat. Bukan hanya itu, ia juga segera membuat pertemuan besar dengan mengumpulkan seluruh Pejabat dalam waktu singkat. Kurang dari satu bulan, sekali lagi, rakyat melepas kepergian seluruh resimen prajurit Yun Chang.

Bendera berkibar di udara dan ratusan ribu prajurit siap berangkat.

Suami Ratu, terlihat bersinar terang, lebih terang dari cahaya apapun yang pernah mereka lihat.

“Dunia sangat luas, tapi tidak ada tempat yang tak bisa diraih oleh Yun Chang!” di atas podium tembok kota, He Xia berkata sambil menghunuskan pedangnya.

Sosok Tuan Putri Yaotian tidak lagi terlihat disamping He Xia. Ia berada di istana belakang, mengandung calon Raja Yun Chang berikutnya.

Para prajurit menjadi bersemangat dan mereka berteriak gembira.

Sorak-sorai untuk He Xia, karena mereka memiliki seorang pahlawan.

Gui Li pernah memiliki He Xia, Dong Lin memiliki Chu Beijie dan Bei Mo setidaknya memiliki seorang Ze Yin. Tapi saat ini, Chu Beijie entah dimana dan Ze Yin sudah pensiun ke tempat terpencil.

Sedangkan He Xia sekarang milik Yun Chang.

Bersama He Xia, prajurit Yun Chang mampu pergi kemanapun.

Apa yang membuat para prajurit terkejut adalah, begitu He Xia memimpin mereka meninggalkan ibukota, ia segera memerintahkan seluruh pasukan untuk mendirikan kemah setelah berjalan hanya sejauh lima puluh mil. Ia memanggil seluruh Jendral ke tenda utama dan melakukan pembahasan rencana.

Begitu mereka semua tiba, He Xia segera berkata, “Kita akan berubah haluan, tidak menuju Dong Lin.”

Para Jendral sudah mulai terbiasa dengan keunikan He Xia yang senang berubah tiba-tiba, dan mereka sudah mulai menduganya ketika mereka diberhentikan tadi, sehingga tidak lagi terkejut dan hanya bertanya dengan ringan, “Kalau bukan meuju Dong Lin, lantas kita mau kemana ?”

Gu Fang Bu Zi Shang (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang