51

1.4K 144 1
                                    

Volume 2 chapter 51

“Kabar kematian yang baik, meskipun sedikit terlambat.” Harum dupa menyebar di ruangan. Di balik asap dupa, Ratu Gui Li tersenyum mengejek sambil berkata dengan santai, “Pelayan itu mampu meracuni dua pangerang Dong Lin dan merayu Chu Beijie. Lupakan hubungannya dengan Tuan Muda Jin Anwang, siapa yang tahu bahkan para Jendra Bei Mo akan berkabung untuk dia. Hmp, apa semua orang di bawah langit ini sudah gila?”

“Yang Mulia benar.” Le Di mengusap janggutnya yang indah. “Bai Pingting bukan siapa-siapa, tapi begitu Chu Beijie mengetahui berita kematiannya, ia pasti sangat terluka dan hancur. Ia tidak lagi berbahaya, dan itu sangat penting bagi situasi empat negara saat ini.”

“Hancur?” Ratu terkejut untuk beberapa saat. Tatapannya menjadi sedih. Ia terbatuk dan menghela, “Sepertinya masih ada pria yang berhati tulus di dunia ini, tapi mengapa Bai Pingting yang berhasil mendapatkannya? Kalau saja Raja kita memiliki setengahnya hati Chu Biejie, sungguh sebuah karunia untukku.”

“Ratu tak perlu bersedih untuk Chu Beijie. Masih ada yang harus dilakukan terlebih dahulu.”

“Apa?”

Le Di membuka jendela melihat kekanan dan kirinya, lalu menutupnya kembali. Ia melangkah sampai tiba di depan Ratu dan berkata dengan pelan, “Ratu masih ingat Fei Zhaozing?”

Ratu berpikir sejenak sampai ia mengingatnya, “Bukankah salah satu bawahan kakak? Ketika Raja mengirim orang untuk menyergap He Xia dan Bai Pingting, kita mengirim ia untuk mengabari He Xia agar…”

“Benar.”

“Kenapa, bukankah orang ini sudah dibereskan?”

“Kalau memang sudah dibereskan mengapa perlu merasa khawatir? Mengapa perlu membicarakannya lagi, semua ini berkat kakakmu yang tidak bisa diharapkan.” Le Di menghela napas sambil berkata, “Hati kakakmu tidak cukup kuat, ia berpikir karena mereka tumbuh bersama sejak kecil, maka ia pasti sangat setia. Kakakmu tidak menyuruh seseorang untuk membunuhnya ketika ia kembali, hanya menyuruh seseorang memberinya uang agar ia bisa bersembunyi di tempat yang jauh.”

Ekspresi wajah Ratu berubah, “Mengapa kakak bisa begitu bodoh? Bagaimana bisa ia berbelas kasihan untuk masalah seperti ini? Kakak tidak tega, ayah kau harus membicarakannya dengan kakak.”

Masalah ini antara penting dan tidak penting. Bagaimanapun, kalau hal ini sampai tersebar, akan menjadi kasus penghianatan yang akan mengakibatkan kehancuran keluarga mereka.

Le Di mengerutkan dahinya, “Tidak mungkin aku tidak memberitahunya, Kakakmu sudah mendengarkanku dan mengirim orang untuk mencari Fei Zhaoxing. Tapi, siapa menyangka kalau ia begitu pintar, sama sekali tidak meninggalkan jejak.”

Ratu berpikir kalau mereka berdua, ayah dan kakaknya benar-benar tidak becus, tapi ia juga tak bisa berbuat apa-apa. Ia berkata dingin, “Fei Zhouxing memang pintar bersembunyi seperti hantu sejak muda. Kalau ia curiga dan pergi ke gunung, bagaimana kita bisa membunuhnya dengan mudah?”

“Selama ia masih hidup, kekhawatiran kita takkan pernah selesai. Dan kalau Raja menemukannya…”

“Aku tahu.” Ratu berhenti sejenak dan berkata lagi, “Aku akan kirim seseorang untuk benegosiasi dengan Fei Zhaouxing. Ayah, pergilah dan katakan pada kakak, jangan khawatirkan hal lain, fokus saja memimpin pasukan dan dapatkan kepercayaan para Jendral yang lain. Selama kita berhasil memegang kekuatan militer. Bahkan Raja sekalipun takkan bisa menyentuh kita, keluarga Le. Hmph, dengan kejadian yang menimpa Kediaman Jin Awang, bagaimana mungkin kita setia sampai mati seperti mereka. Mereka bekerja keras sepanjang hidup mereka hanya untuk dibinasakan.”

Le Di mengangguk, “Ratu benar.” Ia tiba-tiba memikirkan sesuatu, dan bertanya, “Apa Raja sudah mendengar kabar kematian Bai Pingting?”

“Dibawah langit ini, siapa yang belum tahu hal itu? Apalagi setelah para Jendral Bei Mo mengadakan acara berkabung untuknya.” Hal ini membuat Ratu menjadi marah, dan karena hanya ada ayahnya di ruangan itu, ia tidak menyembunyikannya sama sekali. Ia mengertakan giginya, “Aku tidak tahu apa kehebatan si pelayan itu. Ia sama sekali tidak cantik. Ketika Raja mendengar kalau ia sudah meninggal, ia diam saja sepanjang hari. Aku dengar Raja berencana membuatkan patungnya, sebagai Dewi Pemain Kecapi dari Gui Li, karena kemampuan permainannya yang luar biasa. Bukankah itu sangat konyol?”

Gu Fang Bu Zi Shang (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang