Volume 1 chapter 3

2.8K 258 1
                                    

Sejak kunjungannya ke kuil bersama Pingting, Nona Hua menjadi sangat dekat dengan Pingting dan tidak pernah kehabisan topik untuk dibicarakan dengannya. Ia bahkan lebih dekat kepada Pingting daripada gadis lain yang pernah bersamanya selama beberapa tahun terakhir ini. Kebetulan, pelayan Nona Hua, Dong'er sedang sakit dan harus pulang kerumahnya agar orang tuanya bisa merawatnya. Nona Hua lantas meminta Pinting sebagai pelayan pribadinya.

Seperti itulah, Pingting memulainya dari pekerja kasar menjadi penjahit baju pengantin dan pelayan pribadi Nona Hua. Ia telah melewati beberapa tahap yang mengejutkan setiap orang.

September baru saja lepas musim panas, tapi harimau musim gugur sangat ganas.

Suara tawa dari dua orang gadis sering terdengar di balik pepohonan kamar utama Nona Hua.

“Seperti ini?”

“Bukan.”

“Jadi... apa seperti ini?”

“Bukan juga.”

Nona Hua mencoba menyulam sepanjang hari, tapi dia tetap tak berhasil. Ia melempar sulamannya dan mendesah berlebihan. “Aku menolak untuk belajar, ini tidak menyenangkan dan jari-jariku penuh luka.”

Pingting tertawa, “Aku sudah memperingatkanmu Nona, menjahit bukan hal yang menyenangkan. Waktu aku pertama kali mencobanya, sepuluh jari-jariku bengkak. Jari-jari Nona hanya terluka kecil.” Rencananya  seharusnya ia sudah melarikan diri lebih cepat, tapi karena ia belum mendengar kabar apapun dari Tuan Mudanya, ia memutuskan untuk tinggal lebih lama.

Kecapi pemberian itu sangat bagus. Walaupun Pingting menyukainya, ia harus meminta ijin jika ingin memainkannya, dan kecapi itu diletakan di kamar Nona Hua. Bagaimanapun, kecapi itu diberikan kepada 'Nona dari Kediaman Hua'.

“Aku ingin menyulam sesuatu untuknya...” Nona Hua membicarakan kekasih rahasianya.

“Nona,” Nyonya Hua sepertinya sedang mencarinya. Wajahnya tersenyum ketika ia melihat mereka dan tersenyum lebar, “Oh, jadi Nona disini, aku kesulitan menemukanmu. Seseorang ingin bertemu denganmu.”

“Siapa yang ingin bertemu denganku?”

“Seorang pria tampan dan pria yang dulu memberikan Nona kecapi juga disana. Ia menyebutkan namanya Dong Dingnan.”

Wajah Pingting menjadi gelap. “Ia benar-benar datang.”

“Bawa dia kedalam,” Nona Hua berkata pada Penggurus Rumah kemudian berputar ke arah Pingting dan menarik tangan Pingting. Matanya bersinar ketika berkata, “Kau lihat? Tebakanku benar khan? Ia benar-benar ingin melihatmu.”

Pingting tertawa, “Ia datang untuk melihat Nona, bukan aku.”

Nona Hua menjawab balik, “Geez, kenapa kita masih diam disini? Ayo ikut aku.”

Ia mendorong Pingting ke ruang tamu dan mereka duduk di balik tirai. Tak lama kemudian Penggurus Rumah membawa para tamunya masuk.

“Nona, Tuan Dong tiba.”

“Terima kasih. Nyonya Hua kau boleh pergi.”

Nona Hua dan Pingting mengintip si pria.

Penggurus Rumah sudah pergi. Hanya seorang pria muda yang berdiri di ruangan. Pakaiannya mahal tapi tidak mencolok, kainnya terbuat dari sutra. Alis matanya hitam dan keanggunan seorang bangsawan menyelimutinya  ini membuatnya terlihat sebagai pria muda yang luar biasa tampan.

Nona Hua membelak lalu berbisik di kuping Pingting, “Kemampuan bermain kecapimu pasti sangat hebat, sampai bisa menarik perhatian seorang pria seperti ini.”

Gu Fang Bu Zi Shang (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang