"Ma, pokoknya Yoongi tidak mau punya adik! Langsung dua pula, super extra biggest no!"
Malam itu, Yoongi total merajuk. Bungsu dari dua bersaudara ini tidak mau makan, minum, tersenyum, bahkan menjawab kalimat bujukan sang ibu, Kim Yura.
Sebenarnya hanya karna masalah sepele untuknya, namun tidak untuk si pucat manis. Tepat setelah Yura menyatakan rencananya untuk mengadopsi anak dari panti asuhan yang sering ia kunjungi setiap akhir pekan.
"Yoon, dengarkan mama,"
Yoongi mendengus, "tidak ma! tidak mau dengar! sedang tidak bisa dibujuk!"
Yura menghela napas lelah. Menoleh sejenak ke arah sang suami, Kim Hyungwoo, yang sepertinya sudah sangat gemas dengan putra bungsunya tersebut. Pria itu berjalan mendekat dan mengangkat tubuh kecil Yoongi ke dalam pangkuan.
Sejenak, ia melirik ke arah Seokjin, sang putra sulung yang sedari tadi asik berkutat dengan buku gambar dan crayon warna-warni miliknya. "Seokjinie Hyung kemari,"
Mendengar namanya dipanggil, si sulung mendongak. Berdecak tak rela meninggalkan buku gambar, namun tetap berjalan mendekati sang ayah.
"Ada apa Papa?" tanyanya dengan nada suara teramat lucu.
Hyungwoo tersenyum. Jemari panjang pria itu terulur untuk menarik lembut lengan si sulung sembari berkata,"Seokjinie Hyung ingin punya adik kan? mereka lucu lho, sudah lihat fotonya kan tadi?"
Pria kecil yang tahun depan akan memasuki umur delapan ini mengangguk mantap. Ia kemudian berucap dengan semangat membara, "mau sekali Papa! sudah lihat fotonya, lucu sekali. Ingin punya satu, tapi mama bilang kita dapat dua!"
Mendengar respon positif dari si sulung, Hyungwoo menoleh ke arah Yoongi kemudian. Prajurit es yang satu ini semakin menekuk wajah tak suka. Bibir anak itu dimajukan sekali, seperti bebek. Ingin ia ejek sebenarnya, tapi Yoongi sedang dalam mode ngambek, jadi jangan cari gara-gara lebih jauh.
"Tuh, dengar? hyungmu saja setuju. Lagipula Yoongi belum bertemu langsung, jika sudah pasti jatuh hati!" tutur Hyungwoo sembari mengusak lembut surai madu bungsunya ini.
Yoongi mendongak, mengalihkan atensi pada ayahnya. Yah, sepertinya ingin mendebat lagi, namun sebelum sempat menguraikan, Hyungwoo lebih dahulu membuka suara, "ssssttt, jangan banyak tapi-tapian, jadi anak yang penurut kali ini. Katanya Yoongi ingin seperti ranger merah, ranger merah tidak pernah membantah orang tuanya, tau tidak?"
Mendengar karakter superhero kesayangan disebut, Yoongi melompat turun dari pangkuan sang ayah. Lalu berbalik hanya untuk menatap serius mata ayahnya, kemudian bertutur penasaran, "sungguhan? Yoongi tidak tau tuh."
Ya sebenarnya Hyungwoo juga tidak tau. Tapi demi membujuk pangeran kecil ini menjadi sok tau untuk sehari saja sepertinya tidak masalah. "Iya benar. Yang Papa tau, ranger merah jika tidak menurut pada Papa Mamanya akan menjadi ranger pink!"
"Tapi Papa, bukannya ranger pink dan merah itu berbeda? jika tidak menurut mereka bisa bertukar memang? tapi tidak apa kan? semua ranger kan baik."
Kali ini Seokjin yang menimpali. Anak itu sedari tadi mengamati pembicaraan ayah dan adiknya. Merasa bingung mengenai penjelasan yang dilontarkan Hyungwoo. Sementara di sisi lain Yura terkekeh menatap sang suami yang mulai berkeringat dingin. Di hadapan suaminya, Yoongi masih setia meminta penjelasan dengan mata yang melebar lucu.
"Y-ya maksud Papa, ranger pink jahat-iya! ranger pink yang jahat! apa kalian ingin berubah menjadi ranger pink jahat jika tidak mau menurut pada Papa mama?" tuturnya dengan nada meyakinkan.
Tentu saja berhasil mengakali dua malaikat hatinya tersebut. Dengan kompak mereka menggeleng, tentu saja senyuman puas terbentuk di bibir pria dua anak ini. Rencananya berhasil ternyata, dan yang terpenting si bungsu sudah dapat ditakhlukan.
"Oke, kalau begitu sekarang kalian tidur. Besok, bangun pagi untuk menjemput adik-adik kecil yang imut! setuju?"
Seokjin memekik setuju terlebih dahulu. Anak itu berlari menuju buku gambar dan crayonnya kemudian membereskan benda-benda tersebut. Tak lama berlari kecil menuju kamarnya. Menyisakan Yoongi yang kini masih terdiam di hadapan Hyungwoo tanpa niat berbicara apapun.
Mengulas senyum lembut, pria berbahu lebar itu mengusak singkat surai si bungsu yang besok akan menjadi seorang kakak, "Yoongi setuju kan?"
Merasa tidak ada jawaban, pria itu kembali mengeluarkan suara, namun kali ini dengan nada berbisik, "ingat, mau jadi ranger pink jahat?"
"IYA YOONGI SETUJU!" pekik sang anak keras kemudian berlari menyusul Seokjin ke kamar mereka.
Hyungwoo terkekeh kecil, lantas berjalan mendekati sang istri. Ingin mendekap, tapi malah di sambut cubitan gemas pada perut atletisnya. "Kau ini berlebihan sekali."
"Haha, tidak kok. Oh iya! bagaimana dengan anak-anak? bibi sudah memberitahu jika besok kita akan menjemput kan?" tanya si tampan sembari melingkarkan tangan pada pinggang ramping istrinya.
"Hum, Hyungie sudah diberitahu. Katanya, dia sempat menangis kencang karna mengira kita hanya akan mengambil dirinya. Tapi setelah bibi Min bilang kita akan mengambil Kookie juga, dia senang sekali," jawab Yura seraya berjalan menuju kamar beriringan dengan sang suami.
Hyungwoo tersenyum tipis, lantas berucap lirih, "tidak sabar rasanya, rumah ini pasti akan semakin ramai."
Anggukan setuju Yura menjadi pelengkap. Wanita berparas cantik itu tidak dapat menggambarkan seberapa bahagia ia saat ini. Rasanya sama seperti dulu saat pertama kali tau ada janin di dalam kandungannya. Dan besok, anggota keluarga kecilnya akan bertambah. Ada dua malaikat baru dalam hidup mereka, tentu saja ada dua tanggung jawab baru yang akan mereka emban dengan sepenuh hati.
-
-
-TBC
Hai hai, semoga suka ya😁
Ini FF ringan, konfliknya gak bikin mumet, serius, jadi enjoy aja ya😁
Warning!
*Menyajikan konten uwu uwuVisualisasi Yura - Kim Jiwon
______________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Choco Chips
Fanfiction"Ma, Yoongi tidak mau punya adik baru! langsung dua pula, super extra biggest no!" --- Bismillah, Start : 13 July 2019 End : - ✒ Story By Lien 🖇 Cover By RiMa_LA