2. Musim Semi Na Jaemin

38.3K 5K 1K
                                    

Sejak hari itu. Setelah bertemu Jeno di lapangan sepak bola, Jaemin mulai kesulitan untuk mengontrol dirinya.

Ketika sedang menggosok gigi, dia bisa melihat Jeno yang tersenyum padanya. Ketika sedang makan, Jeno masih terus tersenyum ke arahnya. Bahkan saat dosen yang sedang memberikan ceramah panjang di depan kelas sekarang, dia juga berubah menjadi seperti wajah Jeno yang tersenyum manis padanya.

Jaemin pikir Jeno pasti telah melakukan sesuatu padanya.

Manik hazelnya kini menatap lesu selembar uang 50 ribu won yang Jeno berikan. Jaemin meletakkannya ke dalam sebuah kotak display kecil diatas media di dalam kamar.

Disamping kotak kecil itu, tertancap sebilah pisau yang menjadi peringatan untuk siapapun. Jika uang 50 ribu won itu sampai hilang. Maka pisau yang terlihat masih bersih akan berubah menjadi merah.

Pada jam makan siang, Jaemin tidak sengaja berpapasan dengan Jeno yang berjalan bersama sekelompok anak tahun kedua. Jantung Jaemin tiba-tiba saja berdetak sangat kencang. Saat itu Jaemin menyadari apa yang sedang dia rasakan, sampai satu semester terlewati.








Waktu bergulir begitu cepat. Dan musim semi bagi Na Jaemin telah tiba.

Jaemin telah memasuki tahun keduanya, sedangkan Jeno tengah memulai tahun ketiga. Jeno memang salah satu dari kakak tingkatnya di universitas.

Hingga musim semi ini, Jaemin masih saja kesulitan untuk membaur dengan teman-teman barunya. Sedangkan Jeno masih saja sulit untuk lepas dari gadis-gadis yang terus mengikutinya.

Jaemin pikir saat Jeno mendapatkan pacar, maka dia akan benar-benar berhenti untuk menyukai sosok sempurna itu. Supaya dia tidak uring-uringan seperti ini. Tetapi hal itu tidak sesuai dengan dugaannya. Setiap kali Jaemin melihat Jeno mengobrol dengan gadis lain, hatinya terasa seperti ditusuk-tusuk.

🐁🐁🐁

Nancy Lee pindah ke universitas dimana Jaemin berada. Gadis itu bahkan sekelas dengan Jeno. Jaemin menggeretakkan giginya saat tahu hal tersebut.

Nancy adalah tetangga Jaemin. Mereka berdua tumbuh bersama. Karena gadis itu memang lebih tua setahun dari Jaemin, dia selalu menjadikan Jaemin sebagai target bully. Merebut setiap mainannya, dan mempermainkan dia hingga menangis.

Jaemin berjanji, dia tidak akan pernah berada dipihak Nancy Lee seumur hidupnya.

Renjun yang duduk disebelah Jaemin lantas menyenggol bahunya. "Lihat, ada gadis cantik mencarimu" ucap Renjun.

Jaemin mengikuti arah pandangan Renjun, dan melihat Nancy yang berdiri di depan pintu kelasnya.

Renjun merasa sangat iri dengan Jaemin. "Hei, Jaemin-ah, sejak kapan kau bisa berkenalan dengan gadis seseksi itu? Kau bahkan tidak pernah mengenalkannya dengan sahabatmu ini."

"Apa?! Yang seperti itu kau bilang seksi? Cih, dia hanya laki-laki yang terlihat seperti wanita." ucap Jaemin malas.

Tapi tetap saja Jaemin berjalan menuju sosok yang menunggunya di depan pintu. Dia melihat gadis itu terkikik riang. Saat ini sedang musim dingin, bagaimana bisa dia tahan menggunakan rok sependek itu?

"Apa maumu?!" ketus Jaemin.

Nancy mash terkikik." Kenapa kau begitu dingin padaku? Sudah berapa lama kita tidak bertemu seperti ini?"

"Aku selalu melihatmu di akhir minggu, kenapa juga kau harus pindah kesini? Melihatmu setiap minggu saja sudah membuatku menderita. Dan sekarang kau malah pindah kuliah disini!! Kau berencana ingin menyiksaku?!"

[✔️] Boyfriend | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang