Di hari berikutnya, Hyunjin menyerahkan kostum pada Jaemin. Saat melihat kostum yang dibawakan Hyunjin yang tidak sesuai dengan yang diinginkan, Jaemin langsung melemparkannya ke lantai.
"Hyunjin!! Aku tidak mau menggunakan kostum itu! Aku kan sudah mengatakan padamu kalau aku ingin kostum Spongebob, kenapa kau membawakan aku kostum kucing?!"
Hyunjin menggerakkan bahunya, "Kau pikir dimana aku bisa mendapatkan kostum yang kekanak-kanakan seperti itu? Sudahlah, pakai ini saja."
"Kau ingin aku, orang yang spesial ini menggunakan kostum yang terlalu normal seperti ini?!"
Jaemin merasa kesal. Terlebih lagi saat dia melihat sebuah kostum pangeran diatas tempat tidur. Membuatnya semakin emosi sembari menunjuk kostum itu.
"Dan apa itu?!! Jelaskan padaku soal kostum yang satu itu!! Kenapa kostum untuk Jeno terlihat sangat keren, dan kenapa kostum untukku sangat biasa?!!"
"Jaemin, kau tidak bisa menyalahkanku soal itu. Kostum itu disiapkan oleh para gadis dan mereka memaksaku untuk memberikannya pada Jeno. Aku tidak bisa menolaknya. Aku akan mengatakan padamu sebuah rahasia, di pesta nanti, tidak akan ada seorangpun yang menggunakan kostum kucing. Hanya kau seorang dan tentu akan membuatmu tetap terlihat spesial."
"Sungguh? Benar hanya aku?" Jaemin memang terlalu mudah untuk dipengaruhi.
"Untuk apa aku berbohong padamu?" Hyunjin berjalan keluar. "Saat Jeno sudah kembali, tolong sampaikan padanya untuk datang pukul delapan. Sampai ketemu nanti!"
Jaemin sudah merasa spesial. Dia terus saja mengangguk-anggukkan kepalanya, merasa puas dengan perkataan Hyunjin.
Setelah Hyunjin pergi, Jaemin memungut kembali kostum kucing yang dia lemparkan. Lalu dia meletakkan kostum itu di sebelah kostum milik Jeno. Tetapi bagimanapun dia melihatnya, kostumnya tetap terlihat menyedihkan.
Ketika Jeno pulang, Jaemin segera menunjukkan kostum kucing miliknya dan mencoba meletakkan ditubuhnya.
"Jeno, coba lihat. Apa aku terlihat bagus dengan kostum ini?"
"Bagus." Jeno bahkan tidak menolehkan wajahnya.
"Apa menurutmu kostum kucing ini terlalu biasa?"
"Sedikit."
Apa yang Hyunjin katakan padanya tadi kini lenyap setelah mendengar jawaban dari Jeno. Jaemin merasa dirinya sudah seperti sebuah balon yang kehilangan udara. Ketika Jaemin menatap kembali kostum kucing miliknya ternyata benar, benda itu bisa membuat matanya sakit.
"Kalau begitu aku akan ganti pakaian dulu." ucap Jaemin dengan nada kecewa.
"Jangan bilang kau akan menggunakan benda itu dan duduk di mobil denganku?"
"Kenapa?"
"Sebaiknya kau ganti di tempat Hyunjin saja."
"O... baiklah." Jaemin tiba-tiba ingat sesuatu.
"Jeno, apa kau sudah melihat kostum milikmu? itu sangat bagus."
"Kau suka? Pakai saja."
"Kau pikir aku tidak mau memakainya? Tetapi pakaian itu benar-benar khusus dibuat untukmu. Aku tadi sudah mencobanya, dan baju itu terlalu besar di tubuhku. Mereka sangat begitu pilih kasih. Mereka menyiapkan kostum yang bagus untukmu. Sedangkan untukku, ini pasti mereka beli di toko pinggir jalan."
"Kau yang ingin datang ke pesta itu. Jika kau tidak mau, kita bisa tidak pergi?"
"Aku tidak bilang kalau aku tidak ingin pergi! Kau jangan coba-coba untuk kabur."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Boyfriend | Nomin
Fanfiction[ R E M A K E ] ❝ Kisah klasik Na Jaemin, sang drama queen yang berusaha menarik atensi Lee Jeno dengan segala tingkah konyolnya.❞ ⚠️bxb ʟᴇᴇ ᴊᴇɴᴏ ✖️ ɴᴀ ᴊᴀᴇᴍɪɴ ғᴀɴғɪᴄᴛɪᴏɴ { Start: 04-07-19 } { Finish: 05-01-21 } piceboo & angelina, 2019