65. Berikan Aku Uang Saku!

12K 1.4K 571
                                    

🔞🔞🔞

"Jeno, luka memarku yang kemarin masih terasa sakit, tidak bisakah kau memberi sedikit uang jajan untuk menghiburku?"

"Ku rasa aku sudah cukup banyak membelikan mu cemilan setiap hari, apa masih belum cukup?"

"Tapi terkadang aku juga ingin keluar untuk bersenang-senang. Kau tahu kan kalau kota ini berkembang begitu cepat. Harga-harga juga terus naik. Uang saku dari kedua orang tua ku yang hanya sedikit itu tidak akan cukup."

"Yang bisa aku lihat sepertinya napsu makanmu terus bertambah."

"Jangan berkata seperti itu—" Jaemin kini duduk diatas paha Jeno, lalu dia meraih buku yang sedang Jeno baca dan membuangnya ke lantai. "—- aku sudah rajin mengerjakan pekerjaan rumah setiap hari."

"Itu sebagai ganti uang sewamu."

"Kalau begitu, bagaimana kalau kau menumpahkan segala keluh kesah, amarah, kecewa, dan kesalmu padaku. Aku tidak masalah mendengarkannya, asalkan kau mau memberikanku uang saku."

"Aku lihat kau akan berubah arogan begitu mendapatkan uang."

"Bagaimana kau bisa membandingkanku dengan mereka yang tiba-tiba saja menjadi orang kaya? Ah... aku kecewa padamu."

Melihat Jeno yang tidak menanggapi permintaannya, Jaemin mencoba menggunakan jari telunjuknya untuk membuat lingkaran kecil di atas dada Jeno.

"Kalau begitu, bagaimana jika aku memberikanmu beberapa ronde tambahan setiap malam?"

"Itu terdengar seperti akulah yang memaksamu melakukannya. Bukankah kau sendiri yang selalu menginginkan lebih? Aku juga tidak pernah meminta uang padamu untuk membuat tubuhku tetap bugar."

"Aku melakukan itu karena siapa? Aku hanya terus ingat dengan hadiah pemberian Hyunjin, tube kecil dengan versi superbesar itu. Benda itu memakan tempat cukup banyak di kamar. Bukankah lebih baik kalau kita berdua segera menghabiskannya."

Jaemin tanpa rasa malu mengatakan hal itu pada Jeno. Lalu dia turun dari pangkuan dan berbaring memunggungi Jeno, berpura-pura kesal. Jaemin menutupi wajahnya dengan selimut. Tapi tidak lama kemudian dia sedikit menampakkan kepalanya.

"Aku beritahu, aku sangat kesal sekarang. Bahkan sudah sangat terlambat walaupun kau ingin memberikanku uang saku."

Kemudian Jaemin kembali memasukan kepalanya ke dalam selimut. Dia menunggu beberapa saat, tetapi sepertinya Jeno tidak menunjukkan tindakan apapun. Bahkan saat Jaemin dengan sengaja menggerak-gerakan tubuhnya di dalam selimut untuk menunjukkan kalau dirinya belum tidur, Jeno masih belum menunjukkan respon. Jika Jeno ingin meminta maaf padanya, cepatlah lakukan sekarang. Tetapi Jeno masih tetap mengacuhkanya.

Jaemin tidak sabar menunggu lagi dan menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya. Dia bisa melihat Jeno malah sedang memungut buku yang tadi terjatuh di lantai.

Jaemin kini lepas kendali. Dia mulai berakting seperti seekor kingkong yang memukul-mukul dadanya sendiri.

"Berikan aku uang saku atau kau mati!"

Jaemin melompat menubruk tubuh Jeno, kemudian dengan menggunakan mulutnya dia menggigit buku yang sedang di bawa tadi. Lalu dengan lembut memberikan gigitan kecil di bibir Jeno.

Jeno menahan tubuh Jaemin yang sedang berada di gendongannya dan menepuk-nepuk pantat Jaemin.

"Kalau begitu aku memilih mati saja."

"Kau, dasar pelit!!"

"Bukannya kau tidak bisa mendapatkan uang saku dariku—"

"Lalu?"

[✔️] Boyfriend | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang