Setelah liburan panjang berakhir, aktivitas kampus pun di mulai kembali. Jaemin kini berada di tahun ketiga, sedangkan Jeno di tahun ke empat. Jaemin berumur 20 tahun, dan Jeno baru saja berumur 19 tahun.
Jaemin terus mengikuti Jeno yang sedang sibuk mengurus berkas-berkas untuk meninggalkan kampus.
"Kapan kau akan pergi?"
"Setelah aku selesai mendaftarkan berkas-berkas ini. Perusahaan sudah menungguku. Kenapa kau terus saja mengikutiku?" tanya Jeno heran.
"Aku khawatir kalau kau tiba-tiba membutuhkanku dan tidak bisa menemukanku disisimu."
"Untuk apa aku mencarimu? Kau tidak ada kelas?"
"Masih pagi." Na Jaemin sudah seperti ekor, kemanapun Jeno pergi, dia pasti mengikutinya.
Walaupun nantinya Jaemin masih bisa mengunjungi Jeno setiap akhir pekan, tetapi dia merasa kalau itu tidak sama. Jeno akan mulai membaur dengan masyarakat luar, sementara dia masih di kampus. Semakin dia memikirkannya, semakin Jaemin merasa kesepian.
Jaemin terbangun dari lamunannya, Jeno sudah pergi menghilang.
"Kemana dia?"
Setelah Jaemin mengekori Jeno hampir satu jam sepuluh menit lebih, akhirnya dia kehilangan pria itu.
Jaemin kembali ke kelas dengan langkah gontai dan menyelesaikan kelas siangnya. Setelah pelajaran berakhir, dia langsung berlari menuju kelas Jeno.
Matanya menyelisik, tetapi dia tidak melihatnya. Jaemin malah menemukan Nancy yang sedang bersandar di pintu sembari memotongi kukunya.
"Apa kau belum pernah mendengar mitos yang menceritakan bahwa jika memotong kuku di depan pintu, pada malam harinya kau akan ditindihi hantu?"
Jaemin berniat untuk menakut-nakuti Nancy, tapi sepertinya Jaemin lupa kalau Nancy adalah iblis nomer dua setelah Jeno.
"Aku belum pernah mendengar cerita seperti itu, tetapi aku tahu kalau kuku yang dipotong dengan benar bisa menjadi sangat tajam. Bahkan bisa untuk menghancurkan tenggorokan seseorang."
Jaemin terkejut dan tanpa sadar mengambil tiga langkah mundur menjauhi Nancy. Wanita memang benar-benar mengerikan.
Kemudian Jaemin menyadari sesuatu, setidaknya jika Jeno meninggalkan kampus, ada satu hal yang bisa dia rayakan. Jeno akan terbebas dari Nancy.
Nancy terus melanjutkan memotong kukunya. Melihat gadis itu bersikap tidak seperti biasanya membuat Jaemin merasa janggal.
Setelah Nancy selesai dan meniup-niup kukunya. Tiba tiba dia berkata, "Oh! apa aku lupa mengatakannya padamu? aku akan meninggalkan kampus bersama Jeno. Dan aku juga akan mulai bekerja diperusahaannya."
"WHAAATT??!!"
Jaemin sangat terkejut bahkan tanpa sadar menggunakan bahasa inggris.
Nancy dengan wajah simpati menepuk-nepuk bahu Jaemin yang tampak berguncang menahan amarah.
"Kau harus bisa menerima kenyataan ini juniorku. Dan jangan datang lagi kesini. Jeno sudah pergi dari tadi siang, bocah idiot!"
Jaemin marah. Dua iblis ini!! Jaemin tidak bisa mengontrol emosinya. Dia segera berlari ke supermarket di sebelah kampus dan membeli banyak minuman. Empat botol jus buah yang membuat dia harus pergi ke toilet lebih dari enam kali.
🐁🐁🐁
Hari terus berganti...
Hari Kamis pun tiba. Setelah menyelesaikan kelas siang, Jaemin yang sudah tidak ada jadwal lagi berniat untuk mengunjungi Jeno. Ingin melihat seperti apa perusahaan tempat Jeno bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Boyfriend | Nomin
Fanfiction[ R E M A K E ] ❝ Kisah klasik Na Jaemin, sang drama queen yang berusaha menarik atensi Lee Jeno dengan segala tingkah konyolnya.❞ ⚠️bxb ʟᴇᴇ ᴊᴇɴᴏ ✖️ ɴᴀ ᴊᴀᴇᴍɪɴ ғᴀɴғɪᴄᴛɪᴏɴ { Start: 04-07-19 } { Finish: 05-01-21 } piceboo & angelina, 2019