18. Kenapa Kau Menyukaiku?

20.2K 2.6K 358
                                    

Sejak Jaemin kembali dari Busan bersama Jeno, Nancy merasa semakin kesal karena Jaemin selalu pamer dan membanggakannya.

"Aku masih tidak mengerti, kenapa Jeno bisa menyukaimu? Sampai sekarang aku masih belum bisa menemukan alasan bahkan sekecil apapun. Semuanya tidak pernah terpikirkan olehku." Ucap Nancy heran.

Akibat mendengarkan perkataan itu, Jaemin menjadi sulit untuk tidur. Dia juga terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri dengan pertanyaan yang sama seperti Nancy.

Kenapa Jeno bisa menyukainya? Apa yang dia suka dari seorang Na Jaemin?

Ketika pertama kali mereka bertemu, Jeno salah mengiranya sebagai seorang gelandangan. Kali kedua mereka bertemu, Jeno melihat sikapnya yang canggung di ruang kelas. Ketiga kalinya, Jeno mendatangi asramanya hanya untuk menertawainya. Dan kemudian apa yang sudah mereka lakukan berdua di dalam mobil Jeno waktu itu. Hingga akhirnya sampai sekarang mereka bersama. Bahkan tanpa ada adegan saling menyatakan cinta seperti di dalam drama. Mereka menjalin hubungan dengan begitu saja.

Jaemin sebenarnya tidak pernah memikirkan tentang masalah rumit seperti ini.

Tetapi sekarang dia selalu memikirkannya. Hingga sampai malam ini, dia masih belum bisa menemukan alasan kenapa Jeno bisa menyukainnya.

Jangan bilang kalau Jeno sungguh-sungguh menyukainya karena rambutnya yang lembut, bentuk tubuhnya yang bagus, suaranya yang merdu dan aroma tubuhnya yang menggoda?

🐁🐁🐁

Karena tidak bisa tidur semalaman, Jaemin dengan kedua kantong matanya yang berwarna kehitaman pun memutuskan untuk pergi dan bertanya pada Jeno secara langsung.

Saat dia mengetuk pintu rumah Jeno, Mark lah yang keluar membukakan pintu untuknya.

Jaemin sempat melamun sebentar dan berpikir apa orang tampan akan berkumpul dengan sesama orang tampan lainnya? Teman-teman Jeno memang begitu tampan, dengan sifat buruknya.

Setelah tersadar dari lamunanya, Jaemin menyembulkan kepala dibalik pintu untuk melihat apakah Jeno berada di dalam.

"Dimana dia?"

Baru selesai Jaemin bertanya pada Mark, dia melihat Jeno sedang berjalan ke arahnya dengan Hyunjin yang mengikuti di belakang.

Jaemin tidak mengira kalau kedua pria itu akan berada di rumah Jeno sekarang.

Disaat Jaemin ingin menayakan sesuatu yang penting, kedua teman Jeno malah memilih untuk berkunjung. Mereka berdua sungguh tidak tahu cara memilih waktu yang tepat.

Saat Hyunjin melihat Jaemin yang datang, sambil terkikik dia memberikan salam pada Jaemin. Jaemin dengan sopan pun memberikan anggukkan. Kini Mark dan Hyunjin kembali duduk di ruang tamu.

Jaemin mengikuti Jeno dibelakang masuk ke dalam. Kemudian dia berbisik pada Jeno. "Jeno, kapan mereka akan pergi?"

Jeno melihat kedua temannya itu. "Jaemin bertanya kapan kalian berdua akan pergi."

Hyunjin memeluk bantal sofa, "Adik manis, kau baru saja datang dan sekarang kau ingin kami pergi? Kejam!"

Jaemin malu, dia terus menggeleng-gelengkan kepalanya. "Bukan aku, bukan aku."

Jaemin merupakan tipe yang mudah terpengaruh dengan sekitarnya. Dia hanya tidak mengerti kenapa dia selalu bisa menjadi target bully oleh Jeno. Terlebih Jeno memiliki begitu banyak rencana jahat untuknya.

"Ada masalah apa hingga kau datang menemuiku?" tanya Jeno. Pengamatan pria itu selalu tepat sasaran.

"Ayo katakan juga padaku, mungkin aku bisa memberikan mu beberapa pendapat." Hyunjin terlihat tertarik dengan masalah Jaemin.

[✔️] Boyfriend | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang