Hello:)
"Oh tidak. Tidak baik. Ada aura iblis di udara--"
Jaemin mengibas-ngibaskan tangannya, menghilangkan udara jahat yang berada disekitarnya. Saat ini dia dipaksa untuk belajar di dalam ruang belajar milik Jeno. Ruangan itu berada di sebelah kamar mereka. Belum selesai menyelesaikan perkataannya, terdengar suara Nancy yang datang.
"Jeno!! aku ceritakan padamu. Tolong berikan keadilan padaku! Na Jaemin, dia mengintip saat aku selesai mandi!! Dan aku hanya menggunakan--"
Dengan kecepatan cahaya Jaemin berlari menuju ruang tamu dan menunjuk-nunjuk jarinya pada Nancy yang sedang duduk di sofa.
"Bohong!! Pantas saja aku merasakan aura iblis di udara!! Itu karena kau datang. Jeno, kau harus percaya padaku!"
"Lalu, kau ingin mengatakan bahwa aku salah? kau berani mengatakan bahwa kau tidak melihat tubuh indahku?" Nancy bertanya balik tanpa merasa malu.
"Iblis!! Setan!! Jeno, jangan dekat-dekat dengannya! Aku hanya tidak sengaja melihat tubuhnya, kemudian ujianku gagal! Tolong dengarkan saranku. Jangan dekat-dekat dengannya."
Jeno menghela napas." Jadi kau benar-benar sudah melihat tubuhnya? Aku tidak pernah menduga kau memiliki sisi seperti ini. Na Jaemin, kau tukang intip!"
"Sungguh, itu cuma tidak sengaja." Jaemin cemberut. Ia menatap Jeno dengan tatapan memelasnya. "Aku hanya mengintip saat kau sedang mandi."
Nancy segera berdiri dihadapan Jaemin. "Apa yang kau lihat? Sini cerita sama kakak."
Jaemin cepat-cepat melompat menjauh. "Hussh... pergi sana!! Sudah lama kau hanya diam saja seperti batu tua. Kenapa kau kesini?!!"
"Mengapa aku tidak boleh kesini? Setiap hari kau terus saja menempel pada Jeno. Aku bahkan tidak memiliki kesempatan untuk bersama dengannya! Aku datang kesini untuk melihat bagaimana dia di rumah. Dan kau ingin menendangku keluar?"
Nancy dengan tatapan menyeramkan melotot ke arah Jaemin. Jaemin merasa ketakutan. Tetapi siapa yang bisa menyalahkan, kedua iblis dalam hidupnya kini sedang berada satu ruangan dengannya.
Nancy mengeluarkan sebuah berkas dari dalam tasnya dan memberikannya pada Jeno. Sebenarnya dia datang untuk pekerjaan, tetapi saat dia sudah berada disini, Nancy ingin sedikit bersenang-senang. Nancy dan Jeno punya satu kesamaan, yaitu suka menggoda Jaemin.
"Kalau begitu sebaiknya aku pergi." Nancy dengan menggunakan jarinya menyentuh pipi Jeno. "Jangan lupa untuk memikirkanku malam ini "
Lalu Nancy berbalik menatap Jaemin, memberikannya senyuman licik sambil berjalan dengan sepatu hak tingginya menuju pintu depan. Nancy sempat berbalik dan memberikan Jeno ciuman jauh.
Jeno tahu kalau sebenarnya Nancy hanya ingin menggoda Jaemin, jadi dia merasa biasa aja. Tidak begitu terganggu.
Jeno mengambil berkas yang dibawakan untuknya dan mulai membaca.
Ketika pintu sudah ditutup, Jaemin mulai menggerutu. "Bitch! Semua karakter wanita jahat di dalam drama pasti berasal dari kharakter Nancy! Tidak tahu malu. Jeno, apa kita perlu membeli sebuah kantong tinju dan menghajarnya nanti malam?"
Jeno melihat kearah Jaemin. "Sana cepat masuk ke ruang belajarmu!"
"Kau--" ucap Jaemin kesal.
Melihat Jeno yang sibuk membaca berkas, Jaemin segera kembali ke dalam ruangannya dan mencari sesuatu. Hingga akhirnya dia menemukan apa yang dia cari, yaitu sebuah cermin.
Jaemin mengambil double tape dan kembali menuju ruang tamu sambil membawa cermin yang akan dia letakkan di atas pintu depan. Jaemin menarik sebuah kursi ke depan pintu dan memanjat naik ke atasnya. Jeno memperhatikan apa yang sedang Jaemin lakukan, karena pria itu terlihat sedang sibuk sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Boyfriend | Nomin
Fanfiction[ R E M A K E ] ❝ Kisah klasik Na Jaemin, sang drama queen yang berusaha menarik atensi Lee Jeno dengan segala tingkah konyolnya.❞ ⚠️bxb ʟᴇᴇ ᴊᴇɴᴏ ✖️ ɴᴀ ᴊᴀᴇᴍɪɴ ғᴀɴғɪᴄᴛɪᴏɴ { Start: 04-07-19 } { Finish: 05-01-21 } piceboo & angelina, 2019