Yang udah nonton UWMA kasih tau jalan ceritanya donggg🥺
Malam ini adalah malam tahun baru.
Hari ini Jaemin bangun lebih pagi. Tetapi dia masih berbaring di atas tempat tidur sembari memikirkan Jeno.
Jaemin membayangkan bagaimana Jeno yang sendiri dan kesepian tinggal di rumah. Jeno pasti sedang duduk di sofa menonton acara Tahun Baru sambil memeluk erat bantal dengan air mata yang berlinang di sudut matanya. Semakin jauh Jaemin membayangkannya, rasanya semakin sedih. Hingga dia tidak tahan dan segera meraih ponselnya untuk menelpon Jeno.
"Hmm?" suara Jeno terdengar baru saja bangun tidur.
"Jeno!! Ini aku."
Sebelum Jaemin sempat mengatakan hal lain, terdengar suara seseorang dari tempat Jeno.
"Jeno, siapa yang menelponmu sepagi ini? Mengganggu!"
Jaemin nyaris saja melemparkan ponselnya karena terkejut. Dia segera bangun dari atas tempat tidurnya. "Siapa dia? Siapa? Cepat katakan siapa?"
"Dia--" belum sempat Jeno menyelesaikan perkataanya, Hyunjin merebut ponsel itu, kemudian dia mengubah suaranya.
"Siapa ini? Aku sudah menunggu untuk bisa mendapat kesempatan seperti ini. Saat kau pergi, aku bisa menghabiskan waktu bersama dengan Jeno! Kau mengganggu kami!"
Belum selesai bicara, Hyunjin sudah mendapatkan sebuah tendangan di perutnya hingga dia nyaris terjatuh ke lantai. Tetapi ternyata ponsel Jeno lah yang berguling di lantai.
"Berhenti bersikap bodoh!" Jeno menyalakan rokoknya sambil menunduk berniat mengambil ponsel.
Saat dia meletakkan ponsel ditelinganya, dari seberang terdengar suara teriakan seperti suara seseorang yang disembelih. Jeno segera menjauhkan ponselnya dari telinga. Setelah suara teriakan semakin lemah, dia baru meletakkan kembali di telinganya.
"Jaemin, itu tadi Hyunjin."
Jaemin nyaris saja menangis. "Kau berbohong. Tadi tidak seperti suara Hyunjin. Jeno, aku merindukanmu setiap hari. Bagaimana bisa kau melakukan hal seperti itu disaat aku tidak bersamamu? Apa aku tidak cukup berarti untukmu?"
Jaemin kembali menjerit dengan keras. Jeno segera memotong tangisan Jaemin
"Untuk apa aku harus berbohong?"
Jeno kembali meletakkan ponselnya di depan mulut Hyunjin sambil memberikan sebuah tendangan lagi. Jeno menatap tajam Hyunjin sebagai peringatan bahwa dia masih ingin tetap hidup atau tidak. Hyunjin pun meraih ponsel dari tangan Jeno.
"Jaemin, itu tadi aku menjahilimu. Tadi malam aku dan Mark datang untuk mengunjungi Jeno dan kami minum beberapa gelas. Kami sudah sangat mabuk jadi kami putuskan untuk menginap. Karena kau tidak di sini, maka kami menemaninya. Bukankah kami sudah menjadi teman baik Jeno sejak kecil?"
Jaemin yang mendengar penjelasan dari Hyunjin pun mulai merasa lega. "Jeno, aku tahu... kau tidak mungkin melakukan hal seperti itu."
"Kau sudah tahu? Lalu siapa tadi yang mengomeliku?"
"Ah... aku hanya terbawa emosi."
"Kenapa kau sudah bangun sepagi ini?" tanya Jeno.
Tentu saja Jaemin tidak akan berani mengatakan bahwa dia sedang membayangkan Jeno menangis sendirian karena merasa kesepian.
"Aku merindukanmu. Aku sungguh-sungguh ingin melihatmu. Sangat sangat sangat ingin bertemu denganmu."
"Hmmm...aku tahu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Boyfriend | Nomin
Fanfiction[ R E M A K E ] ❝ Kisah klasik Na Jaemin, sang drama queen yang berusaha menarik atensi Lee Jeno dengan segala tingkah konyolnya.❞ ⚠️bxb ʟᴇᴇ ᴊᴇɴᴏ ✖️ ɴᴀ ᴊᴀᴇᴍɪɴ ғᴀɴғɪᴄᴛɪᴏɴ { Start: 04-07-19 } { Finish: 05-01-21 } piceboo & angelina, 2019