30. Merokok Bisa Membuat Pria Terlihat Maskulin

13.1K 1.7K 410
                                    

Sejak kejadian hari itu, Jaemin berubah menjadi anak baik.

Selama liburan musim panas yang tersisa, Jaemin benar-benar menggunakan waktunya untuk belajar. Walau sebenarnya ada beberapa alasan mengapa Jaemin bersikap baik. Karena Jeno tidak berniat untuk memperbaiki TV yang tersambar petir kemarin. Selain itu, Jeno juga mengganti jaringan internet dirumahnya dengan internet portable yang selalu dia bawa bersamanya.

Akhirnya Jaemin tidak memiliki pilihan lain selain tetap tinggal di dalam ruang belajarnya.

Sehari sebelum kuliah dimulai, Jaemin sudah mulai berkemas-kemas. Jaemin sangat enggan membawa kopernya keluar dari rumah Jeno.

"Tidak pernah terpikirkan jika aku akan pergi meninggalkanmu secepat ini. Jeno, lain kali saat kita bertemu lagi---entah kapan, kau harus menjaga dirimu baik-baik! Aku tidak bisa menjagamu lagi sekarang. Semua pekerjaan di rumah sudah ku serahkan padamu. Sebenarnya aku sungguh tidak ingin meninggalkanmu. Tetapi saat ini perang sedang terjadi dimana-mana. Aku harus pergi ke baris depan dan berjuang. Kau harus bisa memahamiku." Jaemin masih berdiri di depan pintu.

"Cepat pergi!" Jeno mendorong Jaemin kemudian menutup pintu rumahnya.

🐁🐁🐁

Ketika Jaemin tiba di asrama, ketiga orang temannya sudah berada disana terlebih dahulu.

Saat melihat Jaemin, Haechan pun mulai bertanya, "Jaemin, aku pergi berkunjung kerumahmu. Tetapi kau selalu saja tidak ada dirumah. Mamamu bilang kau pergi ke rumah Jeno untuk belajar. Walaupun mendapatkan nilai nol saat ujian itu memalukan, bukan berarti kau harus bersembunyi dan tidak mau menemui kami."

"Disini aku selalu saja melihat kalian semua sepanjang hari. Sampai-sampai rasanya aku ingin muntah."

Sambil berkata seperti itu Jaemin melemparkan kopernya di atas tempat tidur. Membuka dan mulai mengeluarkan barang-barang di dalamnya.

"Kau juga sudah berteman cukup lama dengan Jeno. Setiap hari aku melihatmu selalu menempel padanya. Kenapa kau tidak merasa ingin muntah?" celetuk Lucas yang mendengar ucapan Jaemin.

"Bagaimana bisa kau membandingkan Jeno dengan sampah seperti kalian?" Jaemin memberikan tatapan tajam pada Lucas.

"Lihat caramu bicara. Kau selalu membelanya hanya karena dia sedikit lebih tampan daripada kami. Kami ini juga temanmu, tolong perlakukan kami sama sepertinya."

"Kalian pasti bercanda. Perbedaan kalian terlalu jauh." balas Jaemin pelan.

"Na Jaemin, setelah liburan musim panas mengapa kata-katamu semakin kasar!" ucap Lucas sambil bersandar di atas tempat tidur. Dia kemudian mengeluarkan sebatang rokok lalu menyalakannya.

Saat Jaemin melihat Lucas yang sedang merokok, dia sedikit penasaran. "Sejak kapan kau mulai merokok?"

Selama liburan musim panas ini, Lucas menghabiskan waktu liburannya bersama dengan teman-teman SMAnya. Dia memperhatikan kalau mereka semua merokok, karena itu dia juga ikut merokok. Lucas menjentikkan puntung rokoknya dan berkata, "Saat ini banyak pria yang merokok."

Haechan, Xiaojun dan Jaemin merasa tersinggung.

"Lalu kau kira kami bukan pria?"

Lucas mencoba menjelaskan maksudnya, "Bukan itu maksudku, tetapi dengan merokok bisa menonjolkan kemaskulinan seorang pria."

"Alasan macam apa itu?"

Jaemin memperhatikan Lucas yang menghembuskan asap dari mulutnya. Seluruh ruangan berbau tidak enak. Jaemin mencoba mengibas menjauh asap rokok yang mengarah padanya.

[✔️] Boyfriend | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang