Hyunjin berjalan masuk ke dalam rumah dan langsung mencari Jeno untuk memberikannya sebuah undangan.
"Jeno, besok aku akan mengadakan pesta kostum. Kau akan datang kan?"
"Tidak."
Hyunjin sudah terbiasa dengan penolakan Jeno yang seperti ini. Karena dia selalu menanyakan pertanyaan yang sama setiap tahunnya, dan Jeno pasti akan selalu menolak undangannya.
Tetapi tahun ini Hyunjin sangat yakin akan berbeda. Jeno sudah bersama Jaemin, dia tidak akan khawatir lagi kalau Jeno menolak pestanya. Yang perlu dia lakukan hanya meyakinkan Jaemin untuk ikut ke pestanya. Jeno tidak akan pernah membiarkan Jaemin pergi sendiri tanpanya. Jika rencananya berhasil, gadis-gadis yang akan datang ke acaranya menjadi lebih banyak.
Hyunjin berbalik menghampiri Jaemin dengan seringai licik di wajahnya.
"Jaemin, apa kau ingin ikut?"
"Apa itu pesta kostum?"
"Itu pesta dimana kau akan menggunakan kostum apapun yang kau suka. Tidak peduli itu kostum untuk wanita ataupun pria, kostum dinosaurus, drakula, semua tidak masalah. Kau boleh menggunakan apapun asalkan bukan pakaian yang biasa kau gunakan setiap hari. Dan juga—-" Hyunjin mengintip sebentar ke arah Jeno. Kemudian ia bergeser lebih dekat ke telinga Jaemin, "—-disana akan tersedia banyak minuman, makanan dan berbagai jenis permainan."
Jaemin perlahan-lahan mulai terpengaruh pada perkataan Hyunjin.
Hyunjin menepuk pelan pundak Jaemin. "Ini adalah pengalaman baru yang harus kau coba. Setiap hari kau hanya berada di rumah dengan Jeno, ah... begitu membosankan."
"Hyunjin, jangan coba-coba mengajarkan Jaemin cara pikirmu yang bodoh itu."
Ketika Jeno berkata seperti itu, Jaemin sudah sibuk dengan pikirannya sendiri. Lalu dia dengan riang berlari mengelilingi ruang tamu.
"Aku ingin pergi! Aku ingin pergi! Aku ingin pergi! Jeno... Aku ingin pergi ke pesta itu!"
Rencana Hyunjin berhasil. Dia segera berjalan menuju pintu keluar sambil melihat sekilas wajah kesal Jeno.
"Baiklah, aku pulang dulu."
Sebelum Hyunjin pergi, dia sempat memberikan tanda pada Jaemin, dengan bermaksud menyerahkan tugas untuk membujuk Jeno. Jaemin memberikan tanda dengan kedua jarinya membentuk tanda piece tanpa melihat kearah Jeno.
Begitu Hyunjin pergi, Jaemin dengan manja memeluk Jeno dari belakang. Dengan suara lembut dia mulai membujuk Jeno. "Jeno—"
"Sana pergi!" Jeno sudah paham dengan apa yang Jaemin inginkan.
"Jeno— aku kan belum pernah pergi ke pesta seperti itu... ayolah bawa aku kesana!"
"Aku tidak akan pergi!"
"Apa kau tidak ingin mencoba menggunakan kostum?"
"Tidak!"
"Ayolah, tidak usah malu-malu. Beritahu saja padaku. Kita kan sudah lama tinggal bersama, aku tidak akan menertawakanmu."
"Sana pergi!"
"Jangan bilang kalau kau ingin menggunakan kostum wanita?"
"Jika kau ingin mati lebih cepat, katakan saja padaku. Tidak perlu banyak bicara."
Merasa kalau rencananya tidak akan berhasil dan tidak akan menang kalau harus adu mulut, akhirnya Jaemin pun mencoba memikiran cara lain.
Tiba-tiba Jaemin mendudukkan diri di atas lantai dan mulai merengek.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Boyfriend | Nomin
Fanfiction[ R E M A K E ] ❝ Kisah klasik Na Jaemin, sang drama queen yang berusaha menarik atensi Lee Jeno dengan segala tingkah konyolnya.❞ ⚠️bxb ʟᴇᴇ ᴊᴇɴᴏ ✖️ ɴᴀ ᴊᴀᴇᴍɪɴ ғᴀɴғɪᴄᴛɪᴏɴ { Start: 04-07-19 } { Finish: 05-01-21 } piceboo & angelina, 2019