Cepet banget astaga😭
Jaemin sempat terbangun di tengah malam. Tertidur di sofa membuat badannya terasa pegal. Dia beranjak bangun dan baru menyadari kalau Renjun tertidur di dekatnya. Renjun duduk di lantai dengan kepalanya yang bersandar di sofa. Jaemin melirik ke arah jam dinding, kini sudah pukul 12 siang.
Renjun ikut terbangun karena gerakan Jaemin. Dia mendongak menatap Jaemin.
"Apa kau sudah merasa baikan?"
Jaemin sedikit malu, dia pun beranjak bangun dari sofa.
"Maafkan aku karena sudah membuatmu melihat sisi lainku yang seperti ini. Sebaiknya aku pulang saja. Aku sudah cukup merepotkanmu."
Renjun mencegah Jaemin dengan meraih tangannya.
"Kau masih ingin kembali ke sisi pria itu? Dia sudah menyakitimu hingga seperti ini, membuatmu menangis sepanjang malam dan kau masih tetap ingin kembali kesana? Tinggalah disini. Tinggalah denganku?" Renjun memeluk tubuh Jaemin dari belakang.
Jaemin merasa terkejut dan mencoba untuk memberontak, tetapi Renjun memeluknya terlalu erat hingga sulit bagi Jaemin untuk melepaskan diri. Jaemin mulai merasa ketakutan. Dia terus teringat pada Jeno. Ini tidak sama. Benar-benar tidak sama. Pria yang sedang mendekapnya ini bukanlah Jeno. Renjun mulai memberikan kecupan di bagian belakang leher Jaemin. Jaemin merasa begitu takut hingga tubuhnya bergetar. Sudah bisa dipastikan jika bukan dengan Jeno, dia tidak bisa melakukannya.
"Renjun ... aku mohon padamu, biarkan aku pergi!" Pinta Jaemin pasrah.
Renjun membalikkan tubuh Jaemin dan mendekapnya kembali lebih erat.
"Tidak bisakah kau memilihku? Kumohon lupakan dia. Dia hanya membuatmu terluka seperti ini."
Jaemin mulai menangis lagi. Semua pikirannya mulai berkecamuk. Hatinya begitu sakit jika memikirkan semua hal yang terjadi, Jeno benar-benar menyakitinya. Tetapi Jaemin juga tidak bisa melepaskan Jeno begitu saja. Dia menyerahkan semua cintanya pada pria itu. Jaemin tidak akan bisa hidup tanpa Jeno, pria yang sangat dia cintai.
"Maafkan aku, aku tidak bisa mencintaimu. Aku hanya mencintai Jeno, tidak peduli kesalahan apapun yang sudah dia lakukan, aku tetap tidak bisa berhenti untuk mencintainya. Karena aku peduli, maka dari itu aku menangis seperti ini. Selain Jeno, aku tidak bisa menyukai orang lain lagi. Maafkan aku, tolong maafkan aku."
"Aku sudah berada di dekatmu hampir empat tahun lamanya. Apa kau tahu berapa lama itu? Aku pikir suatu saat kau akan mulai menyadari bagaimana perasaanku padamu, tapi ternyata tidak. Apa waktu empat tahun tidak berarti apa-apa bagimu?"
"Entah sudah berapa lama pun kau menyukaiku, aku tetap tidak bisa memberikan balasan apapun untuk perasaanmu padaku. Rasa cintaku sudah aku berikan semuanya pada Jeno. Bagaimana mungkin aku bisa mengambilnya kembali? Renjun, ini benar-benar mustahil bagi kita berdua untuk bisa bersama."
"Apa kau sungguh begitu mencintainya?" Renjun terdengar begitu kecewa.
"Lebih daripada yang bisa kau bayangkan. Tanpa Jeno, aku tidak akan bisa hidup." Jaemin mengatakan hal itu dengan yakin.
Renjun melepaskan pelukannya di tubuh Jaemin. Kali ini dia sudah benar-benar tidak memiliki harapan lagi. Dirinya dan Jaemin tidak akan pernah mungkin bisa bersama. Dia memukul kepalanya sendiri sambil berjalan menuju pintu.
"Aku akan keluar membelikanmu makanan. Malam ini kau tinggalah disini. Kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan melakukan apapun padamu."
Setelah berkata seperti itu Renjun segera berjalan ke luar rumah. Jaemin kembali terduduk di atas sofa, sekali lagi dia tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Boyfriend | Nomin
Fanfiction[ R E M A K E ] ❝ Kisah klasik Na Jaemin, sang drama queen yang berusaha menarik atensi Lee Jeno dengan segala tingkah konyolnya.❞ ⚠️bxb ʟᴇᴇ ᴊᴇɴᴏ ✖️ ɴᴀ ᴊᴀᴇᴍɪɴ ғᴀɴғɪᴄᴛɪᴏɴ { Start: 04-07-19 } { Finish: 05-01-21 } piceboo & angelina, 2019