94. Suasana Romantis yang Dikacaukan Jaemin

9.8K 1.3K 1.2K
                                    

Chapter selanjutnya tamat:)

Jaemin masih merasa kalau saat ini dia sedang bermimpi.

Dia dan Jeno baru saja tiba di Belanda. Sebenarnya dia ingin protes, kenapa Jeno tidak membawanya ke Paris atau Swiss saja? ke tempat yang lebih romantis. Tetapi ketika pesawatnya sudah mendarat di Belanda dan melihat pemandangan indah di sekitar sana, Jaemin langsung merasa terpesona dengan tempat itu. Ternyata Belanda merupakan tempat yang begitu indah. Bangunan-bangunan di sini memiliki bentuk yang unik.

Di sepanjang jalan, Jeno terus menggenggam tangan Jaemin. Meskipun banyak orang melihat Jeno dan Jaemin bergandengan tangan, tetapi mereka terlihat tidak merasa aneh ataupun terkejut sama sekali. Seperti sudah biasa melihat pemandangan dua orang pria bergandengan tangan layaknya pasangan normal lainnya. Sikap orang-orang ditempat ini semakin membuat Jaemin betah berlibur di Belanda.

Mereka berdua menginap di sebuah hotel yang memiliki ruangan berinterior mewah. Melihat begitu mewah dan indahnya kamar yang akan mereka tempati itu, Jaemin pun berbisik pelan pada Jeno.

"Jeno, bukankah tempat ini sangat mahal? Apa kau tidak ingin pindah ke kamar yang lebih murah?"

"Mengenai masalah keuangan, bukan bagianmu untuk mengkhawatirkannya."

"Aku hanya ingin mulai menghemat."

"Jika kau sungguh ingin mulai berhemat, kurangi saja porsi cemilanmu. Dengan porsi cemilanmu yang seperti sekarang, mungkin saja nantinya kau bisa membuatku bangkrut."

Jaemin terkejut. Ternyata mereka benar-benar akan nyaris bangkrut. Dan penyebabnya adalah dirinya sendiri.

'Apa aku sudah makan begitu banyak hingga bisa membuat Jeno mendekati kebangkrutan?'

Semakin Jaemin memikirkannya, dia semakin merasa bersalah. Jika saja dia bisa lebih mengontrol porsi makananya, maka mereka berdua tidak akan menghadapi masalah seperti ini. Kini Jaemin terlihat sedih.

Setelah selesai membereskan barang-barang bawaan mereka, Jaemin baru menyadari kalau ternyata Jeno bisa berbahasa Belanda. Kini dia memiliki satu lagi alasan untuk mengagumi Jeno.

"Jeno, aku tidak pernah tau kalau kau bisa berbahasa Belanda yang sulit itu."

"Kau pikir aku setiap hari membaca hanya untuk bermain-main? Ayo, jangan buang-buang waktu di sini. Aku akan membawamu berjalan-jalan."

🐁🐁🐁

Tempat ini begitu indah. Jaemin mengikuti langkah Jeno sambil menikmati pemandangan di sekitar mereka. Ada sebuah danau kecil disana dengan banyak pepohonan teduh disekitarnya. Di dekat situ juga terlihat beberapa buah kincir angin. Setiap kincir angin memiliki warna yang berbeda-beda. Ini pertama kalinya bagi Jaemin melihat benda seperti itu. Di sebrang kincir angin terdapat sebuah padang rumput kecil dan beberapa ekor domba yang sedang memakan rumput.

Mereka akhirnya menemukan sebuah tempat untuk duduk. Jaemin bisa melihat pemandangan yang indah dengan Jeno yang berada di sebelahnya, dia tidak sanggup mengutarakan bagaimana bahagianya. Suasana romantis seperti inilah yang biasanya selalu Jaemin impikan. Romantis dan hangat. Jaemin sedang berpikir untuk menggunakan momen romantis ini untuk mengobrol dengan Jeno, tetapi ternyata Jeno lah yang terlebih dahulu berbicara.

"Jaemin, apa kau suka berada di sini?"

"Aku suka! Aku sangat suka disini!" Jaemin terus mengangguk-anggukkan kepalanya dengan bersemangat.

"Kalau begitu, ayo kita menikah di sini."

"Kau ... kau ... apa yang kau katakan tadi?"

Jaemin terlihat tidak siap. Perkataan Jeno tadi terasa seperti ombak besar yang tiba-tiba menerjang dan membuatnya kesulitan untuk bernapas dengan benar.

Bibir Jeno kini mendekat ke telinga Jaemin. "Aku bilang, Na Jaemin ... bagaimana kalau kita menikah disini. Kau mau?"

Wow ... hal yang mengejutkan, Jeno mau mengulang kembali perkataannya!

Isi kepala Jaemin masih mencoba memahami kembali perkataan Jeno dengan kecepatan penuh. Otak Jaemin terasa kosong. Rasanya ia ingin pingsan. Jantungnya tiba-tiba berdetak begitu cepat.

'Tenanglah! Na Jaemin, tetaplah tenang!' Jaemin mencoba mengendalikan perasaannya sendiri. Akhirnya Jaemin bisa menjawab pertanyaan Jeno.

"Apa kita masih memiliki cukup banyak uang untuk menikah?"

Jeno pikir Jaemin akan langsung gembira dan memeluknya erat karena bahagia. Tetapi Jeno tidak menduga kalau Jaemin akan memberi respon seperti ini. Apa yang sebenarnya bocah ini sedang pikirkan?!

"Jeno, bukankah kita akan bangkrut? Walaupun aku bahagia, walaupun aku sangat ingin menikah di sini, tapi kau tidak perlu memaksakan diri seperti ini. Aku masih bisa menunggu, menunggu hingga keuangan kita lebih baik baru kita bisa menikah. Kita tidak boleh egois. Menikah di tempat ini pasti akan sangat mahal."

Jaemin memeluk Jeno sambil menangis tersedu-sedu.

Ekspresi di wajah Jeno berubah gelap. "Siapa yang mengatakan padamu kalau kita akan bangkrut?"

"Aku hanya menebak. Apa tebakanku salah?"

Jaemin menengadahkan kepalanya menatap kedua mata Jeno. Ekspresi Jeno sudah kembali seperti biasa, datar. Jeno menatap tajam ke arah Jaemin. Jaemin akhirnya mulai menyadari kalau pemikirannya selama ini salah.

"Jangan salahkan aku karena kau tidak mendapatkan hal romantis yang selama ini kau inginkan. Kali ini kau sendirilah yang mengacaukannya." ucap Jeno dengan nada dingin.

"Jeno, yang tadi itu tidak usah dihitung. Aku sudah berpikir terlalu jauh. Ayo kita ulangi sekali lagi, coba kau katakan sekali lagi."

"Mustahil!"

Jeno berdiri dari tempat duduknya dan meninggalkan Jaemin. Jaemin berusaha mengikuti langkah Jeno.

"Jeno, sekali lagi! Sekali lagi saja dan aku akan menjawab pernyataanmu tadi! Please..."

Jeno masih terus berjalan, sedang Jaemin juga terus mengikutinya.

"Aku bersedia. Aku mau. Aku mau menikah denganmu! Tunggu aku. Jeno! Aku sudah mempersiapkan jawaban seperti ini sejak lama ... tolong dengarkan aku hingga selesai!"

Jeno memasang headphone pemutar mp3 di telinganya dan mengabaikan teriakan Jaemin dibelakang.

Jaemin terlihat seperti akan menangis.

Kali ini, di tempat yang indah, dengan orang-orang yang menyenangkan, Jeno akhirnya melamarnya. Tapi dirinya sendirilah yang mengacaukan momen romantis itu.



Tbc~

nih aku sediain lapak throwback >>>





[ piceboo & Angelina, 2021 ]

[✔️] Boyfriend | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang