Hari telah silih berganti di bulan Agustus.
Suatu malam di sebuah asrama, Na Jaemin terbangun karena getaran ponsel yang dia letakkan di bawah bantal tidurnya. Awalnya dia ingin menceramahi sosok yang sudah berani membangunkannya di tengah malam. Tetapi saat dia melihat nama yang muncul di layar, dia pun berubah lembut dan menjaga sikap.
"Halo?"
"Tebak dimana aku?"
Mendengar pertanyaan yang sudah tidak asing (biasanya dia mendengarnya dalam drama), Jaemin melemparkan selimutnya, menggenakan pakaian dan segera berlari keluar kamar. Ketika pintu kamarnya terbuka, dia bisa melihat Jeno sedang bersandar ditembok, menatapnya sambil tersenyum.
Lampu lorong menyinari wajah Jeno, membuat Jaemin semakin terpesona
"Kau--kau--disini--untuk apa?" Ucapnya terbata. Jaemin sangat senang, hingga membuatnya sulit berbicara dengan benar.
"Aku ingin membawamu ke sebuah tempat."
"Selarut ini?" Jaemin berpura-pura ragu.
Jeno menggenggam tangan Jaemin dan membawanya menuruni tangga asrama.
Sebenarnya Jaemin ingin bertanya, tetapi saat dia melihat Jeno begitu berbeda malam ini, membuat pikiran Jaemin menjadi kosong. Yang dia lakukan hanya mengikuti Jeno masuk ke dalam mobil.
🐁🐁🐁
Jeno membawa Jaemin kesebuah tempat yang sunyi.
Jaemin melihat sekelilingnya. "Sekarang sudah larut malam, kenapa kau membawa ku kesini? Sudah tidak ada orang lagi disini."
"Disana, lihatlah ke atas sana." Jeno menggerakkan dagunya menunjuk arah.
Jaemin mengikuti arah yang ditunjukkan Jeno. Wajah kecil itu terperangah, terkejut dengan apa yang dia lihat.
Ada sebuah menara jam besar, dengan lampu yang menyala terang di bagian atas. Jam itu berdenting hingga akhirnya menunjukkan pukul 12 malam. Dengan diiringi suara dentangan jam, Jeno menunduk dan berbisik di telinga Jaemin.
"Selamat ulang tahun, my love."
Saat itu Jaemin sangat bahagia hingga nyaris pingsan. Lalu melompat kedalam pelukkan Jeno seperti seekor monyet kecil. Dia memeluk Jeno dengan erat.
Jeno ingat. Jeno mengingat semuanya. Semua hal yang pernah Jaemin katakan dulu, bahkan semua hal yang belum pernah Jaemin utarakan, Jeno tahu semuanya.
Selain itu, hari ini ulang tahunnya.
Sejak bersama Jeno, Jaemin memang tidak pernah mengutamakan dirinya dan kepentingannya sendiri. Dia bahkan nyaris saja lupa akan hari ulang tahunnya sekarang.
Belum lagi Jaemin sadar dari kejutannya yang pertama, Jaemin sudah dibawa kembali ke rumah oleh Jeno. Saat lampu dihidupkan, di atas meja sudah terdapat sebuah kue tart yang tidak begitu besar tetapi bentuknya unik. Ada 20 lilin diatas kue tersebut.
Jeno berdiri disebelah meja itu, dia menghidupkan lilin satu persatu, entah berasal dari mana di dalam ruangan terdengar alunan lagu 'Blink - Kiss Me'.
Setelah Jeno selesai menyalakan semua lilin-lilin, Jeno menghampiri Jaemin dan memeluknya dari belakang. Dia meletakkan dagunya di pundak Jaemin, kemudian mengikuti alunan musik dengan lembut. Suaranya begitu merdu, menyanyikan lagu untuk Jaemin.
Kiss me darling kiss me kiss me tonight
Kiss me darling kiss and you'll be alright
Kiss me darling kiss
Your kiss is so wonderful
My love you'll always be
My love you'll always
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Boyfriend | Nomin
Fanfiction[ R E M A K E ] ❝ Kisah klasik Na Jaemin, sang drama queen yang berusaha menarik atensi Lee Jeno dengan segala tingkah konyolnya.❞ ⚠️bxb ʟᴇᴇ ᴊᴇɴᴏ ✖️ ɴᴀ ᴊᴀᴇᴍɪɴ ғᴀɴғɪᴄᴛɪᴏɴ { Start: 04-07-19 } { Finish: 05-01-21 } piceboo & angelina, 2019