52. Ujian Akhir

11.1K 1.5K 480
                                    

Wattpad sekarang makin aneh-aneh aja ya. Aku lebih kangen suasana dulu, dimana para author saling memuji cerita milik author lain. Sekarang kok malah berkompetisi dan saling menjatuhkan?

Ujian Semester kini sudah semakin dekat, Jaemin tidak bisa lagi menikmati hari-harinya. Setiap malam Jeno selalu memantaunya belajar dengan ketat.

Jaemin sedang berdiri di depan pintu kamar sambil berlari di tempat. Dia juga sempat melakukan push up beberapa kali sambil meyakinkan dirinya untuk melakukan rencana yang sudah dia siapkan malam.

Setelah membuka pintu kamar, Jaemin langsung berlari dan melompat ke atas tempat tidur. Jaemin kini menggeliat masuk kedalam pelukan Jeno. Dia mulai menyentuh seluruh bagian tubuh Jeno. Hingga saat kedua tangannya nyaris ingin menurunkan celana yang melekat, tangannya berhasil dicegah.

"Hei pelajar, tolong jaga kelakuanmu!" Jeno kembali melanjutkan membaca bukunya.


Rencana pertama gagal. Coba lagi!


Jaemin membuka dua kancing kemejanya, memperlihatkan tulang bahunya yang mulus. Kemudian dengan polos seperti anak kucing melihat kearah Jeno.

"Tuan, jangan seperti ini tuan. Lihatlah aku Tuan, lihat aku."

Tetapi, Jeno masih tetap membaca bukunya.

"Jeno, bagian bawah perutku terasa sakit, tolong bantu aku memijatnya."

Masih tidak ada respon.

Cara terakhir. Jaemin kini duduk di atas Jeno. Lalu merebut buku yang sedang dibaca dan membuangnya ke lantai.

"Kembali belajar!" Perintah Jeno.

"Aku sudah lelah."

"Kau hanya akan lelah selama beberapa hari ini saja. Bukankah kau sudah bersenang-senang selama hampir setengah semester? Kali ini kau harus serius belajar."

"Jeno... kau terlalu keras padaku. Bahkan kedua orangtuaku tidak memperlakukanku seperti ini."

"Karena itulah ujianmu selalu gagal di setiap semester. Kau sudah dewasa dan masih ingin aku mengawasi mu belajar setiap hari?"

Melihat Jaemin yang akan memprotesnya lagi, Jeno menatap wajah kecil itu dengan ekspresi serius.

"Na Jaemin, aku sudah tidak mempedulikan hasil ujian semester kemarin yang gagal. Tetapi sekarang kau tinggal bersamaku. Jika kau masih juga gagal di ujianmu kali ini, bagaimana aku bisa menghadapi kedua orangtuamu? Bukankah nantinya orangtuamu akan berpikir bahwa kau gagal dalam ujian karena kita tinggal bersama? Kemudian mereka akan menentang kita dan tidak mengijinkanmu lagi tinggal bersamaku. Lalu bagaimana mereka bisa menerima hubungan kita nantinya? Ini salah satu cara agar mereka bisa menerima hubungan kita nanti. Jika kau mendapatkan hasil yang baik setelah tinggal bersamaku, itu akan bisa menjadi bukti bahwa aku memberikan pengaruh yang baik untukmu. Lalu kedua orang tuamu akan lebih mudah untuk aku hadapi. Apa kau mengerti sekarang? Apa kau sudah paham dengan apa yang sedang aku lakukan saat ini? Berhentilah bersikap seperti anak-anak."

Jaemin hanya diam mendengarkan penjelasan panjang dari Jeno.

Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya Jaemin mengerti apa yang Jeno katakan. Dengan wajah cemberut sambil menggigit bibir bawahnya, Jaemin perlahan berdiri dari atas paha Jeno.

"Jeno, aku tidak pernah berpikir sebelumnya kalau kau yang biasanya tidak pernah mempedulikan apapun akan memikirkan dan melakukan begitu banyak hal untuk masa depan hubungan kita. Aku masih belum bersikap baik. Aku tidak akan membuatmu khawatir lagi. Aku akan kembali belajar sekarang. Jeno, aku tidak akan mengecewakanmu."

[✔️] Boyfriend | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang