Sehari sebelum malam tahun baru Imlek atau biasa disebut Seollal, rumah Jaemin sudah dipenuhi dengan pernak-pernik tahun baru. Sanak saudara nya juga banyak yang datang berkunjung. Menurut tradisi keluarga besar Jaemin, tiap Seollal setiap keluarga akan mendapatkan giliran untuk menjadi tuan rumah dalam perayaan. Dan tahun ini giliran rumah Jaemin yang mendapat giliran menjadi tempat berkumpulnya semua anggota keluarga besar mereka. Jadi, nenek, kakek (dari pihak Ayah) dan saudara-saudara lainnya juga sudah mulai berdatangan.
Jaemin menyelinap keluar dari rumah, mencoba menelpon Jeno. Tetapi ponsel Jeno sedang tidak aktif.
Jaemin merasa bosan. Dia berjalan dan kembali masuk ke dalam rumah, melihat Bibi dan Ibu nya sedang menonton drama di TV. Sepasang kekasih yang sedang bergandengan tangan sambil menunggu detik menjelang tahun baru.
Jaemin mulai kembali sibuk dengan khayalannya.
Sepanjang malam, dia masih belum bisa menghubungi Jeno. Jaemin merasa kecewa hingga akhirnya dia pun tertidur.
Di hari berikutnya saat Jaemin bangun tidur, dia melihat Nancy tengah duduk santai di sofa dalam rumahnya.
"Kenapa kau ada disini?"
Nancy tidak mengalihkan pandangannya. Gadis itu masih menonton acara TV. "Mamamu mengundang keluargaku untuk ikut acara makan malam bersama keluargamu"
"Di rumahmu tidak masak nasi?"
"Hey! Kelakuan macam apa itu? Aku kakakmu." Kemudian Nancy beralih melihat Ibu Jaemin yang masih tidak jauh dari mereka. "Bibi, sepertinya aku lebih baik segera kembali kerumah. Jaemin ingin aku pulang dan memasak."
Ibu Jaemin membalas dengan tersenyum, "Dia hanya bercanda." kemudian menatap Jaemin dengan tatapan horor.
Jaemin langsung menutup mulutnya.
Jaemin berusaha berpura-pura sebagai anak baik.
"Kau bisa makan apa pun yang kau suka. Aku harap kau tersedak hingga tewas tepat dimalam tahun baru." kesal Jaemin.
Nancy tidak perduli, dia mengeluarkan ponselnya dan mulai menekan beberapa nomer.
"Halo... sayang! Sudah lama kita tidak bertemu, aku sangat merindukanmu. Besok hari ulang tahunmu, tolong jaga dirimu baik-baik. Ok. Bye"
Percakapan tetangganya itu membuat bulu kuduk Jaemin meremang. Dia kini duduk di sebelah Nancy.
"Kau sudah menemukan pacar? Aku kira kau tidak akan pernah melepaskan Jeno."
Jaemin merasa lega. Dia mulai berpikir bahwa Nancy tidak sejahat yang dia duga sebelumnya. Kini gadis itu berbalik, menatap Jaemin kemudian tertawa.
"Aku baru saja berbicara dengan Jeno" jawab Nancy santai.
Rasanya Jaemin ingin sekali mencekik gadis iblis itu. "Siapa kau berani berbicara seperti itu pada Jeno? Ulang tahun? Ulang tahun siapa? Bagaimana aku bisa tidak tahu?"
"Ternyata banyak hal yang tidak kau ketahui. Ulang tahun Jeno tepat sehari setelah tahun baru. Dia tidak memberitahu mu? ah...bisa aku tebak kalau hubungan kalian berdua tidak terlalu erat."
Nancy tertawa puas. Jaemin menggeretakkan gigi-giginya, berlari menuju kamar kemudian langsung menghubungi Jeno.
Setelah menunggu beberapa saat, Jeno akhirnya menjawab panggilannya. Sebelum Jeno sempat mengatakan apapun Jaemin sudah mendahuluinya.
"Kenapa kau tidak mengatakan padaku soal ulang tahun mu?"
"Ulang tahun? Apa begitu penting?" balas sosok disana heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Boyfriend | Nomin
Fanfiction[ R E M A K E ] ❝ Kisah klasik Na Jaemin, sang drama queen yang berusaha menarik atensi Lee Jeno dengan segala tingkah konyolnya.❞ ⚠️bxb ʟᴇᴇ ᴊᴇɴᴏ ✖️ ɴᴀ ᴊᴀᴇᴍɪɴ ғᴀɴғɪᴄᴛɪᴏɴ { Start: 04-07-19 } { Finish: 05-01-21 } piceboo & angelina, 2019