14. Lee Jeno adalah Seorang Iblis

24.8K 3.1K 237
                                    

Setelah selesai makan malam, Jeno membawa Jaemin ke sebuah tempat bernama "V". Tempat itu cukup mewah. Dengan berbagai macam lampu besar yang berada di atas meja biliard. Jauh dibagian belakang ada sebuah bar minuman. Terdapat banyak jenis Wine disana. Ada 5 orang bartender yang bekerja di bar itu, sangat stylist dan tampan. Salah satu dari mereka sepertinya mengenali Jeno. Dia mengantarkan mereka berjalan melewati pelanggan lain menuju ruang VIP. Kemudian orang itu pun pamit.

Ketika pintu dibuka, Jaemin dapat melihat ruangan yang begitu luas. Selain ada meja biliard ditengahnya, disitu juga terdapat sofa, TV dan mini Bar. Apapun yang kau butuhkan sepertinya terdapat disini. Juga ada empat orang wanita berdada besar yang tengah duduk disalah satu sofa. Sedangkan di sebelah meja Biliard terlihat dua orang pria.

Kedua pria itu menoleh melihat Jeno yang baru datang. Dua orang gadis yang tadi sedang duduk di sofa cepat-cepat berdiri dan mendorong Jaemin menjauh. Mereka berdiri di samping Jeno. Lalu menggunakan dada besar mereka dan menggosok-gosok di lengan kokoh itu.

"Jeno...sudah lama kau tidak datang kesini. Kau tidak merindukanku?" salah satu dari gadis-gadis itu bertanya.

Jeno tidak menjawab, tetapi dia pergi menjauh dari kedua gadis itu, berjalan menuju meja biliard. Kedua pria kini menatap Jaemin yang matanya berubah merah karena sejak tadi memelototi wanita yang bergelanyutan di tangan Jeno.

"Hey...adik manis. Jangan berlebihan. Dari kau masuk hingga sekarang, kau tidak berhenti menatap wanita-wanita itu! Hai, aku Hwang Hyunjin, pria yang disana itu Mark Lee. Siapa namamu?"

Hyunjin merasa sedikit tertarik dengan pria yang dibawa Jeno.

Merasa seseorang sedang berbicara dengannya, Jaemin pun berhenti memelototi wanita-wanita itu. Dia beralih menatap pria menggunakan atasan bahan jeans biru yang sedang berdiri di depannya, yah lumayan tampan juga.

"Aku Na Jaemin."

"Apa hubungan mu dengan Jeno? Dia tidak pernah membawa orang lain kesini." Hyunjin mendekat dan berbisik di telinga Jaemin, khawatir kalau Jeno mendengar pertanyaannya.

"Aku? Aku--juniornya." Jaemin merasa gugup. Tetapi saat dia mendengar perkataan Hyunjin, membuat dia merasa senang. Jadi Jaemin orang pertama yang Jeno bawa ketempat itu. Rasanya dia mulai melayang-layang.

Na Jaemin tidak bisa disanjung terlalu banyak.

"Oh...junior!" Hyunjin berteriak dengan keras. Sengaja melakukannya untuk mengolok-olok Jeno. Tetapi ketika dia melihat Jeno sedang mengobrol dengan Mark dan tidak memberikan perhatian padanya, dia merasa tindakannya itu konyol.

"Lalu kalian berdua siapa?" tanya Jaemin.

"Kami?" Hyunjin berjalan kembali, meletakkan salah satu lengannya di bahu Jeno. Mereka terlihat sangat dekat, "Kami berteman sejak SMP, benarkan senior?"

Jaemin merona.

Jeno mengernyit kesal dan mendorong Hyunjin menjauh. "Jika kau masih tidak bermain, ronde ini kau dipastikan kalah."

Hyunjin mengomel bahwa Jeno dan Mark seperti iblis. Mark Lee akhirnya memperhatikan Jaemin dengan seksama. Ketika giliran Hyunjin yang bermain. Lalu dia berkata, "Jika kau ingin minum, minta saja ke bar disana."

"Ah... ok"

Jaemin berjalan menuju Bar.

'Tidak mudah untuk bisa datang ketempat seperti ini, lihat saja koleksi Wine yang mereka punya ini! Mereka terlihat mahal.' batin Jaemin senang. Dia memang tidak pernah masuk ke tempat semacam ini. Jaemin berencana membuat ketiga teman di asrama iri padanya.

"Ah--aku mau itu...itu...itu..." Jaemin menunjuk-nunjuk botol minuman yang terpajang disana.

"Berikan dia jus buah." Jeno tepat berada di belakangnya. Jaemin merasa tidak senang.

[✔️] Boyfriend | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang